Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis Ini Nakal Juga



Gadis Ini Nakal Juga

2Liuli Guoguo tidak menyangka jika pemuda yang mabuk dengan rambut panjang dan baju acak-acakan ini, ternyata datang bukan untuk mencari masalah dengannya. Tapi, justru datang untuk memberikan undangan gulungan kertas Luo, barang yang sungguh berharga ini. Memang benar, tidak boleh menilai orang dari luarnya. Apalagi, aku seperti mendapat berkat setelah mendapat bencana, batinnya.     

"Kalau begitu, apakah ini berarti kedepannya aku bisa datang ke perpustakaan dan meminjam buku-buku yang berhubungan dengan jurus simbol. Bahkan boleh meminjamnya dan dibawa pulang?" tanya Liuli Guoguo dengan begitu senangnya kepada Wei Zixiao.     

"Tentu saja boleh," jawab Wei Zixiao sambil melengkungkan bibirnya, lalu mengangkat kepalanya dan meneguk alkoholnya lagi.     

Liuli Guoguo melompat kegirangan, mata anggurnya yang besar pun bersinar dengan gembira. Dia tanpa sadar langsung melihat ke Lie Nieduo yang juga terkejut di belakangnya, lalu menarik tangan gemuk Lie Nieduo dan tersenyum nakal. Kemudian dia berkata kepada Wei Zixiao dengan suara yang terdengar begitu manis, "Paman! Terima kasih ya!"     

"Hei! Kamu ini!" ucap Wei Zixiao dengan kesal. Tapi, ketika dia ingin membantah, tiba-tiba gadis berwajah penuh bopeng di depannya itu sudah menarik tangan gemuk yang satunya, lalu berlari dengan cepat.     

Liuli Guoguo berlari sambil menarik tangan Lie Nieduo, lalu dia menoleh, menyeringai dan berkata dengan nakal kepada Wei Zixiao, "Paman, jangan banyak minum alkohol lagi. Masih muda tolong kurangi minum alkohol! Maaf ya, tadi sudah salah paham kepadamu."     

Wei Zixiao melihat punggung kecil gadis berbaju merah muda yang wajahnya penuh bopeng itu, tanpa sadar dia tertawa kesal, "Gadis ini nakal juga."     

Ketika Wei Zixiao mengangkat botol labu berisikan alkohol itu, dia lalu mengangkat kepalanya dan hendak meneguknya lagi. Kemudian tangan yang memegang botol labu itu berhenti sejenak. Setelah ragu-ragu sejenak, dia pun tetap meneruskan menaruh botol labu itu di mulutnya. Setelah meminum alkoholnya, dia pun tertawa.     

***     

Di depan meja makan mahoni di ruang Qisong kampus Huatuo,     

Setelah hidangan disajikan di atas meja oleh para pelayan, Dong Milin langsung berinisiatif sendiri untuk mengisi mangkuk Dong Misong dengan nasi. Dia lalu memegangnya dengan kedua tangannya, dan menyerahkannya kepada Dong Misong. "Ketua fakultas, ini."     

Walaupun Dong Misong adalah kakeknya Dong Milin, tapi dia tidak pernah memanjakannya. Khususnya ketika di kampus, dia tetap akan begitu tegas dan tidak berempati apapun kepadanya. Dia bahkan tidak pernah memanggil Dong Milin untuk makan bersamanya di ruangannya sendiri.      

Dong Misong selalu memperlakukan Dong Milin seperti murid-murid di perguruan tinggi Xing Yun yang lain. Membiarkannya untuk menyelesaikan masalah makan sehari-harinya sendiri.     

Dong Milin di dalam kampus juga memanggil Dong Misong dengan panggilan kehormatan seperti 'ketua fakultas' atau 'guru'. Dia bahkan tidak akan pernah memanggil Dong misong dengan panggilan kakek selama ada di dalam kampus.     

Setelah Dong Milin mengisi mangkuk nasinya Dong Misong dan melihat kakeknya itu mulai menggerakkan sumpitnya. Baru dia juga ikut menggerakkan sumpitnya untuk makan. Lalu, muncul kebahagiaan di wajah tampannya. Karena ini adalah pertama kalinya dia makan bersama satu meja dengan kakeknya, selama di perguruan tinggi Xing Yun ini.     

Dong Milin memikirkan hal ini, lalu muncul rasa bangga dan senang di dalam hatinya. Suatu kehormatan dipanggil oleh kakeknya sendiri untuk makan bersama di ruang Qisong hari ini.      

Dong Milin yakin, ini pasti karena dia mendapat juara pertama dalam tes praktek pembuatan pil pagi ini. Kakek sangat senang sekali, jadi dia memanggilnya karena ingin memujinya.     

Namun...     

Dong Misong mengambil sepotong terong dan memasukkannya ke dalam mulutnya, dan bertanya kepada Dong Milin, cucunya ini, "Dong Milin, kemarin… Kemarin apa kamu memeriksa kesehatan seorang gadis yang bernama Li Guo?"     

"Li Guo? Tidak kok," jawab Dong Milin sambil memasukkan nasi ke dalam mulutnya, namun masih tidak memahami pembicaraan ini. Lalu, yang paling utama adalah kesannya terhadap Liuli Guoguo, karena hanya tertuju pada wajah kecil yang jelek dan penuh bopeng itu. Jadi dia sama sekali tidak ingat nama Liuli Guoguo.     

Dong Misong mengerutkan kening, "Itu gadis yang wajah kecilnya penuh dengan bopeng, dengan tubuh yang agak kurus. Dia kehilangan banyak energi darah karena menggunakan kekuatan sihir, padahal belum masuk ke tingkatan apapun dalam mempraktekkan jurus simbol, dan akibatnya melukai kesehatan tubuhnya."     

"Em? Apa yang dimaksud ketua fakultas, gadis jelek berwajah penuh bopeng itu. Iya benar sekali. Xuanyuan Poyu menggendongnya ke tempatku dan memaksaku untuk memeriksa, serta menyembuhkannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.