Istri Kecilku Sudah Dewasa

Mbek Mbek Mbek!



Mbek Mbek Mbek!

1Nasi panggang madu bunga! Ini pasti manis sekali! Hidangan manis adalah makanan yang paling aku sukai! batin Liuli Guoguo. Setelah berpikir seperti ini, dia lalu menyendok nasi panggang madu bunga itu. Kemudian memasukkannya ke dalam mulut kecilnya dengan riang. Dia pun mengunyahnya, dan lagi-lagi mengunyahnya.      

Setelah mengunyahnya...     

Em? Kenapa tidak ada rasa manis sedikit pun, rasanya hambar. Dan sepertinya, agak gosong, batin Liuli Guoguo.     

Beberapa jam lalu, di dapur istana kerajaan yang megah dan mewah, ketika Ratu memasak nasi panggang madu bunga untuk pertama kalinya. Dia menaburkan ratusan kelopak bunga, lalu menuangkan madu. Tapi, karena tidak memperhatikan apinya, akhirnya makanan itu pun gosong.      

Kemudian, ketika memasak yang kedua kalinya, Ratu terlalu banyak menuangkan madu. Sehingga begitu mencobanya, rasanya terlalu manis sekali sampai-sampai dimuntahkan olehnya.     

Ketika mencoba yang ketiga kali, Ratu terlalu sedikit menuangkan nasi, sehingga banyaknya nasi tidak sebanding dengan banyaknya kelopak bunga. Karena rasanya jadi aneh sekali, hal ini membuat Ratu marah sekali hingga dia melemparkan batu api sihir yang ada di bawah panci. Lalu, dia pun terus mencoba keempat kali, kelima kali dan seterusnya.     

Hingga akhirnya, sampailah Ratu di percobaan yang kedelapan kalinya. Mungkin karena ketujuh percobaan memasaknya sebelumnya gagal dan tidak enak sekali, mangkanya mulutnya saat ini sudah jadi agak kebal. Lalu, ketika mencoba hidangan kedelapan, dia merasa rasanya cukup lumayan enak.      

Begitu Ratu mencicipinya, Em, lumayan rasanya, batinnya. Lalu, dia meminta para pelayannya untuk mencobanya juga. Satu persatu pelayan mengambil sendok, kemudian mencoba hidangan itu. Namun, karena mereka takut Ratu marah lagi, jadi mereka satu persatu mengangguk dan mengatakan kalau itu enak sekali.     

***     

Ratu melihat satu tangan Liuli Guoguo yang memegang sendok, lalu melihat satu tangannya yang tidak melakukan apa-apa. Dia pun menarik tangan seputih salju itu, dan menaruhnya di telapak tangannya sendiri. Kemudian dia menepuknya pelan dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Bagaimana Liuli Guoguo? Enak, kan?"     

"Aku sudah mencoba memasaknya sebanyak dela... Em… Pokoknya ini menggunakan bunga-bunga yang paling segar dan paling wangi di bangunan Kun Ning. Aku sendiri yang memetik bunga-bunga itu hanya untuk membuatkanmu nasi panggang madu bunga ini."     

Setelah menepuk lembut tangan kecil menantunya itu, Ratu juga meremasnya dan memperhatikannya dengan serius. Tangan kecil ini benar-benar lembut dan lembab sekali. Diremas sedikit saja, mungkin bisa mengeluarkan air. Apalagi, putih sekali seputih salju. Tidak heran kalau Xuanyuan Pofan, anakku tersayang itu suka sekali meremas dan memainkan tangan kecil ini. Menurutku, benar-benar cukup menyenangkan sekali.     

Liuli Guoguo menahan rasa gosong di mulutnya saat ini, lalu menelan nasi itu secara langsung sampai masuk ke dalam perutnya. Kemudian, dengan tersenyum manis dia berkata kepada Ratu, "Em... Em! Enak kok. Terima kasih ibu Ratu. Terima kasih telah bekerja keras untukku!"     

Em, sebenarnya hanya sedikit sekali rasa gosongnya. Nasinya lembut dan enak kok. Rasanya… Em… Sebenarnya masih bisa dimakanlah, batin Liuli Guoguo. Dia bergegas mencuci otaknya dengan mengatakan ini semua kepada dirinya sendiri.     

"Mbek mbek mbek!"     

Xuanyuan Poxi melihat Liuli Guoguo yang sudah makan nasi panggang madu bunga buatan ibu Ratu. Jadi, dia pun dengan manjanya mengeluarkan suara domba. Tentu saja sudah jelas sekali apa maksudnya.     

Liuli Guoguo mengedipkan mata anggurnya lagi dan lagi, lalu dia berkata dengan patuhnya, "Nasi panggang madu bunga buatan ibu Ratu enak sekali. Kalau begitu, sekarang aku akan mencoba bebek panggang rahasia yang khusus dibeli oleh kakak Xuanyuan Poxi untukku!"     

Begitu mendengar ini, kasim Xuanyuan Poxi langsung menghidangkan bebek panggang yang ada di dalam kotak makan itu. Lalu menyajikannya dengan cepat ke atas meja di depan Liuli Guoguo.     

Demi menghargai ibu Ratu dan menunjukkan kesukaannya terhadap nasi panggang madu bunga yang dibuat oleh Ratu. Liuli Guoguo pun dengan sengaja masih menyendok beberapa kali nasi panggang madu itu, dan memasukkannya ke dalam mulutnya sebelum dia makan bebek panggang rahasia tersebut.      

Setelah itu, baru Liuli Guoguo memakan bebek panggang yang dibeli oleh Xuanyuan Poxi untuknya. Hanya saja, dia tidak mengambil sesiwir demi sesiwir daging bebek panggang itu. Tapi sebaliknya, dia malah langsung mematahkan kaki bebek tersebut, lalu menggerogotinya dengan jelas sekali. Membuat citranya benar-benar sudah pergi entah ke mana.     

Sama seperti Ratu tadi, Liuli Guoguo juga sengaja memuji makanan yang dibelikan Xuanyuan Poxi ini untuk menghargainya. Bahasa yang diucapkan di mulutnya sungguh manis sekali. Namun, sebenarnya bebek panggang ini memang benar-benar enak sekali. Hal ini membuatnya dengan cepat hampir menghabiskan kakinya, dan hampir saja dia melupakan kebingungan yang ada di dalam hatinya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.