Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hukuman dari Kakak Po



Hukuman dari Kakak Po

2Liuli Guoguo yang saat ini sedang berada di dalam suasana hati yang tidak begitu baik, dan juga tidak menyukai dirinya sendiri yang suka menangis ini. Tapi dia tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis.      

Lalu, tiba-tiba mendengar ucapan di sisi lain simbol transmisi suara itu, yang masih diiringi dengan sedikit kemarahan dan ketidaksenangan. Tapi juga diiringi dengan nada arogan dan penuh kasih sayang yang dalam. Dalam sekejap, hal tersebut membuat Liuli Guoguo tidak menangis lagi.     

Jantung Liuli Guoguo kemudian kembali berdegup dengan sangat kencang. Hanya saja, kali ini bukan karena gugup dan takut, tapi karena malu. Wajah Ratu bahkan juga ikut memerah mendengar ini. Dia tidak menyangka kalau putra kesayangannya ini tiba-tiba akan mengatakan kata-kata romantis seperti ini kepada si lobak kecil. Apalagi, Xuanyuan Pofan bicara dengan sangat serius sekali.     

Liuli Guoguo tersentuh sekali, tapi detik berikutnya, terdengar lagi suara dari simbol transmisi suara itu yang dalam sekejap membuatnya bergidik. "Jika lain kali seperti ini. Kamu harus berhenti bersekolah."     

Xuanyuan Pofan tidak tahu kalau ucapan tulusnya barusan telah membuat wajah kecil si kucing kecilnya itu memerah tersipu dan tersentuh. Namun, ketika tidak juga mendengar si kucing kecil bicara, dia pun kembali marah lagi, lalu melontarkan perkataan itu.     

"Tidak mau!" Liuli Guoguo langsung menolak. Tapi, ketika baru saja menolak, dia pun kembali menyerah. Tanpa sadar dia menciutkan lehernya ke bawah dan berkata, "Kakak Po, hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi lain kali." Selesai bicara, dia lalu menggigit bibirnya dengan sedih, sambil agak memanyunkan bibir kecilnya.     

"Harus berhenti!" Kata-kata ini seolah keluar dari geraman gigi Xuanyuan Pofan yang sedang marah. Bahkan ada teriakan agak keras yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Hal tersebut lantas membuat pundak Liuli Guoguo gemetaran, dan tidak berani melawan lagi. Lalu mata anggurnya yang besar itu langsung memerah dan berkaca-kaca.     

Xuanyuan Poxi yang melihat Liuli Guoguo di sampingnya ini benar-benar tidak tega. Dia rasanya ingin langsung memeluk Liuli Guoguo ke dalam dekapannya untuk menghibur dan menenangkannya. Aku tidak terlalu paham kenapa kakak keenam bisa semarah ini. Padahal si persik madu sudah baik-baik saja sekarang.      

Dia tidak memberitahunya juga karena takut kakak keenam khawatir. Karena baik-baik saja, menurutku harusnya menggunakan kesempatan yang langka ini untuk banyak-banyak membicarakan hal lain.      

Menghabiskan begitu banyak kekuatan sihir dan dengan tidak mudahnya, lalu akhirnya bisa bicara langsung dengan si persik madu. Tapi malah memarahi dan memaki dia, batin Xuanyuan Poxi. Dia seolah menunjukkan ketidakpahamannya terhadap dunia di antara kakak keenamnya dan si persik madu.     

Liuli Guoguo menggigit bibirnya dengan keras, karena awalnya dia ingin melawan sejenak. Tapi, tetap saja akhirnya dia tidak berani melawan lagi. Lalu dia mengiyakan Xuanyuan Pofan dengan bergumam, "Oh." Kalau lain kali seperti ini, maka langsung berhenti sekolah, batinnya. Kemudian, alis kecilnya yang indah pun terkulai sedih.     

Setelah si kelinci kecil dengan lembutnya mengiyakan, kemarahan dari serigala yang terasa di simbol transmisi suara pun akhirnya dengan bodohnya melembut. Tapi, masih saja ada sedikit rasa kesal dan ketakutan yang tidak bisa diungkapkan dengan jelas, yang masih berkumpul di sekitarnya.      

Lalu, Xuanyuan Pofan pun berkata lagi, "Aku sangat marah dan kesal sekali karena hal ini. Aku tidak suka rahasia yang disembunyikan, apalagi kamu yang merahasiakan. Kedepannya, tidak peduli apapun yang terjadi, kamu harus memberitahuku. Sebelum aku pulang, aku akan menghukummu dengan tidak boleh makan permen. Bahkan satupun tidak boleh."     

Walaupun nada bicaranya diiringi dengan ketidaksenangan dan arogan yang cukup besar. Namun, Ratu dan Xuanyuan Poxi merasa kalau ini terdengar agak kekanak-kanakan.     

"Hah? Apa?!" tanya Liuli Guoguo yang membuat kepala kecilnya langsung mendongak ke atas. Bisa-bisanya tidak mengizinkanku makan permen?! batinnya.     

"Em?" gumam Xuanyuan Pofan dengan suara kejamnya.     

"Oh iya." Liuli Guoguo paling takut dengan ucapan kakak Po yang begitu singkat dan hanya mengandung kata 'Em', yang tidak perlu diragukan lagi maknanya. Lalu, ketika pria itu menghela napas kesal, dia hanya bisa mengiyakan dan menyerah saja.     

Si persik madu, bukankah kamu paling pandai sok imut? Bukankah lebih baik bermanja dan bersikap imut saja terhadap kakak keenam, lalu bantah dia?! batin Xuanyuan Poxi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.