Istri Kecilku Sudah Dewasa

Punggung Kecilnya Semakin Dilihat Semakin Tampak Indah



Punggung Kecilnya Semakin Dilihat Semakin Tampak Indah

0Setelah Liuli Guoguo berpamitan dengan Ratu dan Xuanyuan Poxi, dia pun kembali ke paviliun Yao Guang. Namun, dia agak tidak konsentrasi sama sekali sepanjang jalan.     

"Xiao Guo, akhirnya kamu kembali!" Lie Nieduo akhirnya melihat Liuli Guoguo yang telah dilepas oleh guru besar. Dia langsung menghela napas lega ketika melihat Liuli Guoguo tampak masih sehat.      

Tapi, ketika melihat wajah kecil Liuli Guoguo yang penuh bopeng itu tidak senang, hatinya pun kembali khawatir. "Xiao Guo, kamu baik-baik saja, kan? Guru besar, dia..." tanya Lie Nieduo dengan ragu-ragu.     

Setelah Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya, dia lalu menjawab Lie Nieduo, "Aku baik-baik saja." Akhirnya, perasaannya pun menjadi tidak enak untuk mengatakan apa-apa lagi. Kemudian dia malah mengambil buku dari tasnya, setelah itu dia mulai membaca dalam diam.     

Lie Nieduo berpikir bahwa Liuli Guoguo pasti dimarahi oleh guru besar yang menurut legenda terkenal kejam itu, ketika melihat Liuli Guoguo yang seperti ini. Sehingga, dia juga tidak enak untuk bertanya-tanya lagi, bahkan ada rasa bersalah yang muncul di dalam hatinya.      

Padahal Liuli Guoguo sudah berusaha sekeras mungkin untuk melepaskan simbol itu karena demi membantunya. Karena Liuli Guoguo tidak ingin membuat Lie Nieduo harus berenang melewati sumur setiap hari.     

Lie Nieduo awalnya ingin menepuk pundak Liuli Guoguo untuk menghiburnya. Tapi, tiba-tiba dia mencium bau bebek panggang dari tubuh Liuli Guoguo. "Em? Xiao Guo, kenapa, kenapa ada bau bebek panggang di tubuhmu? Apalagi, baunya seperti bau bebek panggang dari toko bebek panggang Lie Ji kami," tanyanya.     

Lie Nieduo bicara sambil menggerakkan tubuhnya yang gemuk, lebih mendekat ke Liuli Guoguo. Kemudian dia mencium aromanya lagi, "Em, benar, ini adalah bau bebek panggang di toko bebek panggang Lie Ji kami," ucapnya.     

Liuli Guoguo langsung tertegun dan merasa bersalah di dalam hati. Tapi, ketika dia mulai sadar dari lamunannya, dia lalu bertanya dengan bingungnya, "Bebek panggang kami?"     

"Em! Benar sekali! Lie Ji adalah papan nama toko berlapis emas keluargaku yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Bebek panggang Lie Ji adalah salah satu makanan terlarisnya!" kata Lie Nieduo dengan senyum bangga di wajah gemuknya.     

Liuli Guoguo semakin bingung, "Duo gemuk, ibumu bukannya bekerja di dapur istana kerajaan ya? Kenapa..." tanyanya.     

Hati Lie Nieduo tertegun, mata indahnya berkedip, lalu berkedip lagi dan lagi, "Em... Iya benar, ibuku memang bekerja di dapur istana kerajaan. Kakak ketiga ku yang mendirikan toko bebek panggang Lie Ji ini," jelasnya.     

Liuli Guoguo sama sekali tidak curiga, lalu dia menjawab Lie Nieduo dengan manis, "Oh begitu."     

Lie Nieduo menghela napas lega ketika melihat Liuli Guoguo yang tidak curiga sama sekali. Kemudian dia balik bertanya, "Kalau begitu, Xiao Guo, kenapa ada bau bebek panggang Lie Ji kami di tubuhmu?"     

Kenapa Duo gemuk begitu keras kepala sih?! batin Liuli Guoguo. Kemudian dia menipu Lie Nieduo dengan serius, bahkan sampai ikut menarik Wen Shuo, guru kakak Po dalam kebohongannya ini. "Em... Karena ketika aku dipanggil ke sana, guru besar sedang makan bebek panggang. Aku ada di sampingnya, jadi tanpa sengaja sudah terkena sedikit baunya."     

"Oh begitu." jawab Lie Nieduo tanpa ada kecurigaan sedikitpun. Sebenarnya dia ingin bertanya lagi kepada Liuli Guoguo mengenai urusan apa yang membuatnya dipanggil oleh guru besar. Tapi, tiba-tiba dia menyadari kalau Liuli Guoguo lagi-lagi melamun, dan lanjut menundukkan kepala untuk membaca buku. Jadi, Lie Nieduo pun menutup mulutnya lagi dan tidak jadi bertanya lagi.     

Bai Yue melihat Liuli Guoguo yang terus melamun dengan wajah sedih. Kemudian dia menepuk lengan Wu Yunfu, lalu tersenyum jahat dan berkata, "Kakak, coba kamu lihat ekspresinya itu, apalagi dia baru kembali setelah pergi lama sekali. Menurutku, guru besar pasti sudah memaki dan memarahinya seperti anjing. Hehe, siapa juga menyuruh dia begitu sok setiap harinya!"     

Wu Yunfu hanya menjawab Bai Yue dengan singkat, "Em." Lalu dia melihat punggung Liuli Guoguo, dan tiba-tiba menundukkan matanya. Namun, entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini.      

Harusnya Wu Yunfu sangat senang ketika melihat gadis berwajah bopeng itu dimarahi oleh guru besar. Tapi, entah kenapa hatinya malah merasa agak tidak senang ketika melihat wajah kecil penuh bopeng itu melamun dengan sedihnya.     

Selain itu, tanpa sadar Wu Yunfu mulai memandangi punggung gadis buruk rupa berwajah penuh bopeng itu lagi. Apalagi, dia juga merasa bahwa gadis buruk rupa berwajah penuh bopeng itu, ketika punggung kecilnya semakin dilihat, tapi malah semakin tampak indah.     

Sial! batin Wu Yunfu yang merasa kalau dirinya sudah gila.     

"Tuan Wu Yunfu, nama hamba Guan Luhan. Ini adalah hadiah kecil tulus dariku, Guan Luhan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.