Hei, Akhirnya Aku Bisa Menemukanmu (1)
Hei, Akhirnya Aku Bisa Menemukanmu (1)
Bai Yue bergegas mengepakan tangan dan menggerak-gerakkannya di depan Liuli Guoguo dan Lie Nieduo. Kemudian memutar matanya ke atas, karena dia ingin menakut-nakuti mereka berdua.
Lie Nieduo langsung menurunkan lehernya yang gemuk itu, dan buru-buru menarik Liuli Guoguo dengan erat. Sedangkan Liuli Guoguo tidak takut sama sekali. Dia bahkan menjulurkan lidahnya kepada Wu Yunfu dan Bai Yue. Di wajah kecilnya yang penuh bopeng itu juga penuh dengan ejekan kepada mereka.
"Cih, kakak, gadis jelek berwajah bopeng itu sangat jelek sepanjang hari. Tapi, aku tidak tahu kenapa dia masih saja memiliki kepercayaan diri yang begitu besar untuk mengejek kita. Apa dia itu besar dengan makan nyalinya macan tutul, ya?" gumam Bai Yue yang benar-benar tidak berdaya.
Bai Yue bahkan tidak mengerti, kenapa Liuli Guoguo yang punya wajah kecil yang sangat jelek. Namun sedikit pun tidak merasa rendah diri, tapi malah begitu sok hebat sepanjang hari.
Wu Yunfu berhenti sejenak, lalu ikut mengeluh dengan bergumam, "Benar apa yang kamu katakan. Gadis itu sepertinya besar dengan makan nyali macan tutul." Kalau tidak, bagaimana mungkin dia berani bertarung denganku, batinnya.
Guan Luhan melirik Wu Yunfu beberapa kali sebelum dia mau melanjutkan langkahnya. Tepat ketika dia berjalan sampai di pintu kelas, tiba-tiba dia diam dan ragu-ragu sejenak. Namun, dia tetap saja tidak bisa menahan diri untuk berlari ke samping meja Wu Yunfu dengan wajah memerah karena malu.
Setelah itu Guan Luhan berkata kepada Wu Yunfu, "Tuan Wu Yunfu, setelah kamu pulang, jangan lupa untuk membuka dan melihat kado yang aku berikan itu. Di dalamnya, ada… Ada… Sebuah surat yang penting sekali." Begitu selesai bicara, wajah kecilnya seolah sudah terlapisi dengan awan berwarna merah.
Wu Yunfu sedang memegang lencana seragamnya, lalu dia baru ingat kalau pagi ini memang ada seorang gadis yang memberikan kotak brokat kepadanya. Kemudian dia dengan asal-asalan hanya melemparkan kotak brokat itu ke dalam tas penyimpanannya. Namun, dia sama sekali tidak melihat apa yang ada di dalam kotak tersebut.
Wu Yunfu lalu melemparkan lencana seragamnya dengan santai ke dalam ruang sihir, lalu melirik wajah kecil Guan Luhan yang begitu putih, namun sekarang terlihat agak merona merah. Dia merasa kalau itu cukup imut, lalu hanya melontarkan satu kata saja, "Em."
Guan Luhan langsung gemetaran. Musim semi seolah sudah muncul dan mekar dalam lubuk hatinya.
Bai Yue yang berkulit hitam namun punya gigi yang manis itu hanya bisa menepuk keningnya sendiri, dan mengagumi bosnya ini di dalam hati. Wow! Kakak Wu Yunfu lagi-lagi dapat gadis cantik, batinnya.
***
Setelah mendapatkan jawaban dari Wu Yunfu, Guan Luhan pun sangat senang sekali. Lalu dia berjalan keluar dari ruang kelas dengan malu-malu. Saat ini, baru dia ingat dengan permen yang ada di genggaman tangannya, yaitu permen yang diberikan oleh gadis jelek berwajah bopeng tadi. Namun dia langsung membuang permen itu dengan asal-asalan.
Saat gadis jelek berwajah penuh bopeng itu menabraknya, kebetulan saat itu Wu Yunfu sedang masuk ke dalam kelas. Setelah Guan Luhan pergi, lalu permen yang baru saja dibuang di tanah dengan asal-asalan itu. Tidak lama kemudian dipungut oleh telapak tangan besar yang begitu ramping dan putih.
***
Ketika Liuli Guoguo menggandeng lengan Lie Nieduo yang gemuk dan baru saja berjalan keluar dari paviliun Yao Guang. Tiba-tiba pemuda bertubuh sangat tinggi dengan botol labu di tangan, dan rambutnya yang acak-acakan karena tidak diikat, hingga terurai sampai di pinggang.
Serta baju yang tak rapi sama sekali, lalu bau alkohol yang begitu kuat dari tubuhnya menghentikan mereka berdua. Kemudian dia bertanya dengan bau mulut yang penuh dengan alkohol, "Kamu... Kamu… Apa… Apa… Li Guo... Dari kelas tingkat… Tingkat merah… Bintang satu… Paviliun… Paviliun Yao Guang?"
Lie Nieduo memandangi bajunya yang sama sekali tidak rapi, rambut acak-acakan, dan wajah mabuk di depannya. Seketika jantungnya bergetar. Dia bahkan memiliki firasat buruk. Membuat tubuh gemuknya yang penuh lemak, tanpa sadar bergerak ke belakang tubuh kurus dan kecil Liuli Guoguo.
"Iya benar, kamu siapa?" tanya Liuli Guoguo yang juga merasa kalau pemuda di depannya sangat aneh, sambil mengerutkan keningnya dengan bingung.
"Hahahaha, hei, akhirnya aku bisa menemukanmu. Mereka… Mereka bilang… Wajah… Wajah yang paling… Paling banyak… Bopengnya… Itu… Yang… Yang bernama… Li Guo. Hahahaha… Ternyata… Ternyata memang benar sekali… Wajahmu… Wajahmu itu benar-benar banyak… Banyak sekali bopengnya." kata Wei Zixiao dengan masih mabuk setelah melihat wajah kecil Liuli Guoguo yang penuh bopeng.
Wei Zixiao lantas menempelkan ujung botol labu yang berisi alkohol itu ke bibirnya, lalu mengangkat kepalanya dan meneguk alkoholnya lagi. Saat ini dia benar-benar tampak senang sekali.