Serigala yang Sangat Posesif
Serigala yang Sangat Posesif
"Ketua fakultas, ada apa?"
Dong Misong mengedipkan mata tuanya, dan kembali mengambil mangkuknya, lalu menjelaskan kepada Dong Milin, "Tidak, tidak ada apa-apa. Aku sudah tua, jadi tak bisa memegang dengan baik sehingga jatuh dari tanganku."
Dong Milin tidak merasa ada yang aneh, jadi dia pun hanya berkata, "Oh begitu." Lalu dia menundukkan kepalanya lagi dan meneruskan makannya. Namun, dia sama sekali tidak memperhatikan ekspresi kakeknya yang mulai tidak beres.
"Menggendong? Dong Milin, kamu bilang gadis itu digendong oleh pangeran kedua belas ke tempatmu untuk diperiksa dan disembuhkan olehmu? Di asrama Hongfeng mu itu? Dan… Dan diperiksa di kamar yang kamu tinggali?"
Dong Milin yang sedang makan lalu menjawab, "Iya benar ketua fakultas. Kenapa kamu begitu peduli dengan adik junior jelek yang berwajah penuh bopeng itu? Hah! Ketua fakultas, kenapa kamu menaruh makanan ke lubang hidungmu?!"
Dong Misong benar-benar berkeringat deras saat ini. Ketika memeriksa denyut nadi istri kecil Raja Huayou di tempat guru besar pagi tadi. Istri kecil Raja Huayou juga bilang kalau ketika dia pingsan, dia dilarikan ke rumah sakit terdekat di bangunan Kun Yue untuk berobat.
Namun, saat sedang memeriksa denyut nadi istri kecil Raja Huayou, tanpa sengaja Dong Misong melihat sekilas ada bekas lubang jarum di leher kecil istri kecil Raja Huayou itu. Namun bekas lubang jarum itu sangat kecil sekali.
Jika bukan seorang ahli profesional sepertinya, pasti tidak akan bisa melihat bekas lubang jarum itu. Namun, tidak hanya bisa melihatnya saja, Dong Misong bahkan juga bisa melihat teknik dan cara penggunaan jarum berdasarkan bekas lubang jarum tersebut.
Jika orang yang tidak dikenalnya, mungkin Dong Misong tidak akan punya kemampuan untuk mengetahui dan membedakan dengan jelas siapa yang menggunakan jarum akupuntur itu. Tapi, anehnya teknik penggunaan jarum akupuntur ini sangat familiar baginya.
Bahkan, jika pun Dong Misong tidak mau mengenalinya itu akan susah sekali. Sebab, dia bisa melihat secara jelas kalau orang yang menggunakan jarum akupuntur itu bukanlah orang lain, tapi Dong Milin, cucu kesayangannya sendiri.
Saat itu hatinya langsung bingung. Namun, karena istri kecil Raja Huayou tidak mengatakan yang sebenarnya, maka tidak mudah baginya untuk mengungkapkannya juga. Jadi, dia pun menganggap dirinya seolah tidak melihat apapun.
Setelah itu, Dong Misong memikirkan kenapa istri kecil Raja Huayou berbohong, dan itu langsung membuatnya muncul rasa takut, serta syukur di dalam dirinya. Rasa takut karena cucu kesayangannya itu menggunakan jarum akupuntur kepada istri kecil Raja Huayou. Bersyukur karena istri kecil Raja Huayou telah berbohong.
Jika itu orang biasa, Dong Misong pasti berharap kalau istri kecil Raja Huayou akan mengatakan yang sebenarnya. Dan dia pasti akan memuji cucunya itu. Tapi, dia sangat mengenal baik Raja Huayou.
Raja Huayou adalah serigala yang sangat posesif. Dia tidak akan pernah menyentuh lagi daging apapun yang telah disentuh dan dikotori oleh manusia. Bahkan dia akan menggigit serigala lain yang telah menyentuh dagingnya sampai mati, dengan sangat kejam.
Istri kecil Raja Huayou ini statusnya terlalu mulia. Jadi bukanlah orang yang bisa disentuh ataupun dipegang sembarangan oleh cucu kesayangannya. Bahkan, walaupun tujuannya untuk memeriksa kesehatan tubuh Nyonya kecil ini.
Walaupun cucunya itu punya bakat yang luar biasa hebat dalam medis. Tapi tetap saja Dong Milin hanyalah seorang murid. Kali ini untungnya dia bisa menyembuhkan Liuli Guoguo. Jika saja tidak sembuh, maka...
Dong Misong tidak akan mengatakan kenyataan ini. Apalagi kelihatannya, istri kecil Raja Huayou itu adalah gadis yang benar-benar cantik dan lugu.
"Dong Milin, kedepannya... Menjauhlah dari gadis itu." Dong Misong menenangkan diri dan berkata pada Dong Milin dengan tangan yang tengah mengambil hidangan agak gemetaran.
"Em?"
Mata tua Dong Misong berkedip lagi dan lagi, "Um… Maksudku kamu masih seorang murid. Tidak boleh memeriksa seseorang dengan seenaknya. Apalagi anak itu pingsan karena menggunakan kekuatan sihir demi mempraktekkan jurus simbol, padahal belum masuk ke tingkatan apapun. Jika ada yang tidak beres maka..."
Dong Milin yang sama sekali tidak mengetahui keseriusan masalah ini, malah mengangkat pundaknya dan tersenyum pada kakeknya, Dong Misong. Lalu dia berpikir kalau mungkin kakeknya hanya sekedar bicara asal-asalan saja. "Mana mungkin! Ketua fakultas, apa kamu tidak percaya dengan keterampilan medisku? Aku adalah cucu kandungmu."
Dong Misong terdiam, tapi akhirnya meletakkan sumpit dan mangkuknya dengan keras, lalu berteriak, "Dong Milin! Pokoknya, ingat baik-baik, jangan sembarangan memeriksa orang lain!"
Dong Milin tertegun melihat ini. Sedangkan Dong Misong mengedipkan mata tuanya, karena dia benar-benar tidak tahu sebaiknya harus berkata apa. Kemudian dia menarik lengan bajunya, lalu berbalik dan pergi.
Sedangkan Dong Milin hanya tercengang dan bingung.