Tuan Besar yang Misterius (2)
Tuan Besar yang Misterius (2)
Jika tidak boleh makan, maka setidaknya boleh melihat permennya kan... Kalau tidak begitu, Liuli Guoguo tidak akan bisa melewati semua hari-harinya tanpa makan permen ini.
Permen yang digenggam di tangan kecil seputih salju itu sudah diambil oleh tangan gemuk Lie Nieduo. Lalu, Liuli Guoguo pun lagi-lagi mulai memikirkan wajah tampan yang begitu luar biasa, dan memikirkan pelukan yang begitu kuat serta hangat itu.
Sudah hampir satu bulan kakak Po-nya memburu iblis dan setan jiwa. Namun kali ini benar-benar sangat lama sekali. Bahkan sampai sekarang ini, dia belum juga datang untuk memeluk dan menciumnya. Oleh sebab itu Liuli Guoguo sangat merindukannya.
Liuli Guoguo memikirkan semua ini. Dia lalu menundukkan kepala kecilnya dengan mata anggur besarnya yang begitu tidak bersemangat. Tapi, dia tiba-tiba menyadari kalau orang-orang di sekitarnya, khususnya yang wanita. Tiba-tiba berteriak histeris dan melompat-lompat dengan penuh semangat.
Duo gemuk di samping Liuli Guoguo juga semakin keras menarik-narik lengan bajunya. Dia tampak sangat bersemangat sekali sampai tidak bisa berkata apa-apa. Em? Ada apa ini? batinnya. Dia pun mulai agak penasaran dan akhirnya bergegas mengangkat kepalanya.
Lie Nieduo yang begitu bersemangat sekali sampai tidak bisa berkata apa-apa cukup lama. Akhirnya dia bisa menemukan suaranya kembali, "Wow! Xiao Guo, itu, itu, itu adalah dewa perang jenderal Wu Yunlie! Ya Tuhan!" serunya.
***
Bai Yue sangat terkejut dan langsung menepuk pundak Wu Yunfu sambil berkata, "Kakak, kakak Wu Yunfu! Kakak tertuamu datang, loh!"
Wu Yunfu masih melamun dan terpesona ketika melihat belakang kepala milik Liuli Guoguo yang terlihat kecil dan indah. Serta leher belakangnya yang putih dan lembut, juga pundak kecilnya yang indah.
Jadi, Wu Yunfu sama sekali tidak memperhatikan perubahan suasana di sekitarnya. Hingga Bai Yue tiba-tiba menepuknya. Baru dia langsung sadar dari lamunannya. Kemudian dia mengangkat pandangan matanya. Dan benar saja, pria tinggi besar yang mengenakan baju gelap yang berjalan di menara Xing Yun tepat di belakang guru besar itu memanglah kakak kandung tertuanya, Wu Yunlie.
Ada perasaan campur aduk yang memenuhi hati Wu Yunfu. Sekali lagi bertemu, namun kakaknya itu masih saja begitu bersinar, dan dia masih saja sangat gagal. Benar juga, dari keluarga Wu mana mungkin ada yang tidak hebat dan luar biasa. Orang semacam dia, aku tinggal menganggapnya angin berlalu saja, batinnya.
***
Setelah Wen Shuo, si guru besar ini duduk di singgasana permata di menara Xing Yun. Dia kemudian bertanya kepada Wu Yunlie yang duduk di sebelah kirinya, "Wu Yunlie, Xuanyuan Pofan kenapa masih belum datang juga? Bukankah dia sejalan denganmu?"
Setiap tahun dalam upacara berkumpulnya seluruh guru dan murid baru dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan kampus Hun. Kampus tersebut pasti akan mengundang salah satu alumni. Yaitu kakak kelas yang luar biasa di angkatan sebelum-sebelumnya, yang sudah lulus dari perguruan tinggi Xing Yun.
Setiap guru kemudian akan bersama-sama membawa murid baru untuk bersumpah, sambil mengaktifkan gelang ruang sihir mereka.
Tahun ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena kampus Hun telah mengundang alumni yang berada di dalam peringkat ketiga di perguruan tinggi Xing Yun ini. Yaitu Wu Yunlie, kakak kelas yang belum pernah ada yang mengunggulinya.
Prestasi luar biasa Wu Yunlie di luar kampus, ditambah dengan prestasinya di perguruan tinggi Xing Yun. Itu saja sudah cukup membuat penonton yang menyaksikannya sekarang jadi sangat bersemangat. Ditambah lagi, dengan bentuk tubuh yang sangat sempurna, dan juga paras wajah yang tampan.
Wen Shuo baru saja mengajaknya naik ke atas panggung. Namun tiba-tiba para murid baru yang ada di menara Xing Yun sudah berteriak histeris. Wen Shuo hanya tersenyum sambil menaikkan alis tuanya saat melihat sekelompok murid yang sangat bersemangat ini.
Murid nomor tiganya, Wu Yunlie ini sudah membuat murid-murid barunya itu jadi seperti ini. Entah bagaimana nanti jika murid kesayangannya itu datang. Wen Shuo benar-benar tidak tahu apakah murid-murid baru di menara Xing Yun ini akan lebih bersemangat lagi dari ini, dan bahkan bisa-bisa sampai menggila.
Entah apa karena alasan ada istri kecil murid tersayangnya di angkatan sekarang ini. Sehingga murid kesayangannya itu ingin datang dan ikut serta dalam kemeriahan yang begitu ramai untuk pertama kalinya.
Selama bertahun-tahun ini, perguruan tinggi Xing Yun bukan tidak pernah mengundang Xuanyuan Pofan. Tapi, Xuanyuan Pofan yang selalu saja menolak.
Sehingga, pada akhirnya perguruan tinggi Xing Yun sudah benar-benar menghapus nama Xuanyuan Pofan dari daftar undangan mereka. Karena mereka tahu, setiap kali mengundangnya, dia tidak mungkin datang.
Tapi tahun ini, Xuanyuan Pofan malah datang sendiri tanpa diundang. Apalagi dalam kondisi perguruan tinggi Xing Yun telah mengundang Wu Yunlie. Dia bahkan sama sekali tidak keberatan.