Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tokoh Besar yang Misterius (4)



Tokoh Besar yang Misterius (4)

2Setelah menunggu murid kesayangannya cukup lama, akhirnya guru besar melihatnya datang. Dia pun langsung berdiri dari singgasana permatanya, dan mulai bicara kepada ratusan murid baru di menara Xing Yun. Pertama-tama, dia memperkenalkan Wu Yunlie, lalu memperkenalkan Xuanyuan Pofan.     

Setelah mengenalkan dua orang yang sangat terkenal di ibu kota kekaisaran itu. Selanjutnya guru besar memegang janggut kecil di dagunya lagi, dan mulai bicara mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan ujian kemampuan pengalaman lapangan.      

Namun, semua ini sama sekali tidak masuk ke dalam telinga Liuli Guoguo. Dia lalu mencoba mengangkat kepalanya lagi, meliriknya, dan kakak Po masih saja melihatnya.      

Jadi Liuli Guoguo bergegas menundukkan kepalanya lagi. Lalu, tidak lama kemudian, dia lagi-lagi mengangkat kepalanya dan meliriknya. Tapi mata elang itu masih saja terus menatapnya.     

Fu Shuizhu yang berdiri di belakang Liuli Guoguo tiba-tiba menarik baju Si Tulu yang berdiri di depannya, dan kebetulan berdiri satu baris dengan Liuli Guoguo,."Si Tulu! Si Tulu!" panggilnya.     

"Fu Shuizhu, apa yang kamu lakukan? Guru besar sedang bicara, pelankan suaramu!" kata Si Tulu yang benar-benar tak berdaya dengan sahabat baiknya, dan saat ini sedang berdiri di belakangnya itu.     

"Si Tulu, aku, aku, aku baru menyadari kalau Raja Huayou dari tadi menatapmu! Si Tulu, apa, apa, apa jangan-jangan Raja Huayou menyukaimu?!" tanya Fu Shuizhu yang merasa bahwa dirinya hampir gila. Dia sama sekali tidak menyangka kalau sahabat baiknya itu punya inner-beauty sebagus ini. Hal itu benar-benar membuatnya sangat marah.      

Wajah Si Tulu langsung memerah. Aku sudah menyadari hal ini sedari tadi tahu, batinnya.     

Sejak pertama Raja Huayou yang begitu tampan dan luar biasa itu menginjakkan kaki di menara Xing Yun. Tatapan mata Si Tulu tidak pernah terlepas darinya sama sekali. Apalagi, dia juga menyadari kalau Raja Huayou dari tadi menatap ke arahnya.      

Bahkan ketika guru besar bicara dengannya, tatapan mata Raja Huayou masih tidak teralihkan dari sini. Seketika itu juga hati Si Tulu tiba-tiba merasakan dilema yang besar.     

"Aduh Fu Shuizhu, kamu, kamu jangan bicara omong kosong. Raja Huayou sudah punya seorang istri kecil yang sangat disayanginya sekali. Jadi, mana mungkin Raja Huayou menyukaiku. Apalagi, di hatiku hanya dipenuhi oleh Tuan Wu Yunfu," kilah Si Tulu. Tapi jika Raja Huayou benar-benar menginginkanku, aku juga tidak bisa menolaknya kok! Hahahahaha! batinnya.     

Si Tulu bicara dengan begitu manjanya ketika menjawab Fu Shuizhu yang berdiri di belakangnya. Seluruh tubuhnya terlihat seperti sedang digoreng di wajan besi, begitu memerah sekali sekarang.     

***     

Meskipun kakaknya berdiri di panggung tertinggi di menara Xing Yun. Namun kedua mata Wu Yunfu yang indah dan sipit itu kembali melihat ke belakang kepala Liuli Guoguo, yang entah kenapa tampak sangat lucu dan menggemaskan. Di sepanjang bagian belakang kepala Liuli Guoguo, hal itu membuatnya terpesona oleh leher belakang Liuli Guoguo yang begitu putih dan ramping tersebut.     

Karena ini adalah upacara sumpah untuk ujian. Para gadis itu tidak seperti hari-hari biasanya yang akan mengatur dan membentuk rambut mereka dengan sesuka hati. Saat ini mereka semua membuat rambut panjang mereka digulung di atas kepala mereka, seperti rambut murid-murid pria.     

Oleh karena itu, leher belakang Liuli Guoguo yang menggantung sebuah tali ikat leher warna hitam itu. Saat ini begitu saja tidak ditutupi oleh sehelai rambut pun, bahkan sepenuhnya terekspos di depan pemuda yang berdiri di tempat lebih tinggi di belakangnya.     

Setelah menatap leher belakang Liuli Guoguo, wajah tampan Wu Yunfu memerah. Dia tanpa sadar mengalihkan pandangan matanya ke telinga kecil Liuli Guoguo yang putih dan indah itu. Membuat mata indahnya berubah jadi semakin dalam. Seperti ada dorongan untuk ingin mengelus telinga itu. Kalau disentuh pasti sangat lembut deh, batinnya.     

Wu Yunfu langsung mengerutkan keningnya dan bergegas mengusir pikiran gila yang ada di dalam kepalanya. Tadi, tangannya bahkan benar-benar bergerak, seolah benar-benar mau mengelus telinga si gadis buruk rupa yang wajahnya penuh bopeng itu.     

Wu Yunfu pun langsung memaki dirinya dalam hati, kemudian bergegas mengalihkan pandangan matanya ke punggung kecil Liuli Guoguo yang berseragam merah muda itu. Lalu, tidak tahu kenapa, setelah menatapnya sangat lama sekali, namun pandangan matanya malah kembali ke tempat yang lembut itu lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.