Dia Bilang, Terima Kasih!
Dia Bilang, Terima Kasih!
Melihat kelezatan beberapa piring berisi masakan ala rumahan yang tertata di atas meja makan, Liuli Guoguo pun langsung ngiler dibuatnya. "Wow! Apa kamu yang memasak semua ini! Apa kamu juga mahasiswa tahun ini? Halo, namaku Liu… Ehem... Li Guo. Senang sekali bertemu denganmu!" katanya dengan lesung pipi yang tampak jelas kepada gadis yang sangat gemuk itu.
Liu Nieduo menoleh, lalu yang masuk ke dalam pandangan matanya adalah wajah kecil yang penuh dengan bopeng. Kemudian dua tahi lalat besar di bawah mata yang besar, serta mulut kecil yang agak bengkak. Sehingga, dia yang awalnya masih merasa rendah diri, tiba-tiba berubah jadi senang sekali. Yeah! Akhirnya aku menemukan orang yang lebih jelek dariku! batinnya.
"Hai hai! Hehehehe! Namaku Lie Nieduo! Kedepannya, kamu bisa memanggilku Duo gemuk!" Dalam sekejap, Lie Nieduo pun langsung bicara dengan sangat bersemangat.
Liuli Guoguo tidak menyangka jika gadis gendut dengan suara yang sedikit tidak senang itu tiba-tiba menjadi begitu antusias dan ramah sekali. Setelah terdiam sejenak, dia pun kemudian mengangguk dengan cepat, "Em em, hai!"
Setelah itu, Lie Nieduo tidak bisa menahan diri untuk menyentuh kepala kecil dan gemuk Cai Gua, "Kelinci gemuk kecil di pundakmu sangat lucu sekali!"
Tapi, Cai Gua tampak tidak mau, karena dia malah memiringkan kepala, dan menghindari tangan gemuk Lie Nieduo. Setelah itu dia menaikkan alis yang tidak dipunyainya. Bahkan dia hampir tidak bisa mengendalikan diri untuk menggoyangkan pantatnya sekuat tenaga, untuk mengeluarkan kentutnya kepada gadis gemuk itu.
Namun, setelah berpikir kalau Nyonya kecilnya ini mungkin akan numpang makan makanan gadis gemuk itu. Cai Gua pun menahan keinginannya untuk mengentutinya.
Liuli Guoguo lalu tersenyum dan menjelaskan kepada Lie Nieduo, "Ini bukan kelinci, ini adalah chinchilla. Dia memang sangat mirip dengan kelinci, tapi juga agak mirip dengan kucing.Tapi, sebenarnya dia ini adalah sejenis tikus."
"Oh, aku pernah mendengar tentang chinchilla. Kelihatannya cukup aneh dan berbeda," ucap Lie Nieduo sambil menggerakkan spatula di tangannya, dan dengan terlatih menumis bawang hingga berubah jadi wangi, lalu memasukkan perut babi. Dia lalu menuangkan masakan itu ke piring, dan tiba-tiba bertanya kepada Liuli Guoguo, "Apa kamu juga mahasiswa kelas tingkat merah bintang satu di kampus Hun? Dan apakah kamu akan tinggal di asrama Taohua?"
"Em em benar sekali!" jawab Liuli Gouguo. Ketika sedang mengiyakan, mata besarnya tampak bersinar sambil melengkung, saat memandangi makanan yang ada di atas meja. Bahkan air liurnya hampir menetes dari mulut kecilnya.
"Aku juga sama. Kedepannya, kita adalah teman sekamar. Asrama Taohua hanya menyiapkan kamar untuk dua orang. Jadi, kedepannya hanya kita berdua yang akan tinggal di asrama Taohua," jelas Lie Nieduo sambil tersenyum dengan ramahnya.
"Em em!" Mata bulat dan besar Liuli Guoguo menatap lurus ke piring-piring di atas meja, dengan mulutnya yang seperti akan meneteskan air liur.
Setelah Lie Nieduo selesai memasak hidangan terakhir, dia lalu menaruh panci dan spatula di tangannya. Kemudian melihat mata besar Liuli Guoguo yang seolah hampir menempel pada hidangan yang dia masak. Dia tidak bisa menahan tawanya, lalu tersenyum kepada Liuli Guoguo dan berkata, "Jika kamu tidak merasa keberatan dengan makanan ini, ayo duduk dan makan bersama."
"Hehehe, ini, ini, mana enak aku..." kata Liuli Guoguo sambil menelan ludahnya, dan menggaruk kepalanya.
"Sudah jangan sungkan, ayo cepat duduk dan makanlah!"
Tangan gemuk Lie Nieduo dengan antusias menarik Liuli Guoguo untuk duduk, lalu dia mengambilkan semangkuk nasi di atas meja. Kemudian dia mengambil segenggam biji-bijian yang sudah dikupas, yang awalnya disiapkan untuk membuat bumbu. Setelah itu dia menyerahkannya ke depan chinchilla kecil dan gemuk yang ada di pundak Liuli Guoguo.
Mungkin karena Cai Gua-nya Liuli Guoguo ini juga si tukang makan. Jadi, dia dengan mudah menerima niat baik Lie Nieduo yang juga si tukang makan ini.
Awalnya, Cai Gua tidak terlalu menyukai gadis gemuk bernama Lie Nieduo ini. Namun, ketika melihat ke makanan lezat biji-bijian yang disodorkan ke depannya, jadi mata bundar dan kecil chinchillanya langsung bersinar cerah. Setelah itu, dia pun mengeluarkan suara 'cit cit cit' dengan dengan gembira.
"Dia bilang, terima kasih!" kata Liuli Guoguo sambil menaruh Cai Gua yang ada di pundaknya ke atas meja, agar bisa makan biji-bijian yang enak itu. Maka dari itu dia menerjemahkan kata-kata Cai Gua kepada Lie Nieduo.
"Apa kamu mengerti apa yang dia katakan?" tanya Lie Nieduo penasaran.