Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Aku Juga Sangat Merindukanmu



Kakak Po, Aku Juga Sangat Merindukanmu

2Lalu, tanpa diduga, ketika tangan seputih saljunya baru saja diletakkan di belakang lehernya untuk membuka tali. Namun saat belum sempat melepasnya, tiba-tiba jendela kamar mandi terbuka. Kemudian, bingkai jendela retak, dan ada sekelebat bayangan ungu seperti hembusan angin.     

Segera setelah itu, kain besar berwarna hitam menutupi tubuh Liuli Guoguo. Lalu, kaki seputih saljunya sudah tidak lagi menyentuh tanah. Sebab, tubuh kecilnya telah didekap oleh kain besar berwarna hitam itu, ke sebuah pelukan yang sangat akrab dan hangat.     

Lie Nieduo baru saja berteriak sejenak, namun tiba-tiba tubuhnya sudah ditimpa batu kecil tepat di titik akupunturnya, sehingga dia pingsan, "Ah! ada..."     

Liuli Guoguo juga sangat ketakutan dan tercengang pada awalnya. Tetapi, ketika dia sudah masuk ke dalam pelukan seorang pria, lalu mencium aromanya yang sangat familiar baginya. Dalam sekejap dia langsung mengerti apa yang sedang terjadi.      

Liuli Guoguo kemudian menyandarkan kepalanya di dada pria itu, dan menyamankan dirinya. Lalu, dia dengan bingung dan senangnya berkata dengan suara manisnya, "Kakak Po, kenapa kamu bisa di sini?"     

Liuli Guoguo tahu kalau kakak Po-nya juga adalah mantan mahasiswa perguruan tinggi Xing Yun, dan jelas mendapat pengakuan dari kuda terbang Cangmo yang menjaga gerbang kampus. Jadi dia bisa seenaknya masuk dan keluar dari perguruan tinggi ini.      

Padahal Liuli Guoguo dan kakak Po-nya baru berpisah setengah hari. Tapi kakak Po-nya sudah datang ke perguruan tinggi Xing Yun untuk menemuinya. Jadi Liuli Guoguo sangat terkejut, namun juga senang, sehingga dia tidak bisa berkata apa-apa.     

Xuanyuan Pofan menundukkan kepalanya, menjulurkan lidahnya dan menarik tali ikat leher berwarna hitam di leher Liuli Guoguo. Begitu tali ikat leher itu dilepas, wajah kecil Liuli Guoguo yang penuh bopeng dan ada dua tahi lalatnya pun langsung berubah dan kembali ke wajah cantik dan bersih lagi. Membuat hati pria itu bergetar saat melihatnya.     

Setelah Xuanyuan Pofan melepaskan tali ikat leher berwarna hitam itu dan memasukkannya ke dalam ruang sihirnya. Kemudian dia menundukkan kepalanya, lalu mengecup dengan liar bibir merah muda dan kecil Liuli Guoguo. Bibir tipisnya terasa bergetar, setelah itu dia berkata, "Terlalu merindukanmu."     

Wajah kecil Liuli Guoguo langsung memerah karena malu. Kepala kecilnya kemudian semakin dinyamankan di dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Lalu dia berkata dengan sangat manisnya, "Kakak Po, aku juga sangat merindukanmu. Sangat sangat sangat merindukanmu."     

Alis tebal dan indah milik Xuanyuan Pofan melembut, hatinya menghangat. Namun, hanya saja tiba-tiba dia teringat sesuatu. Hal tersebut membuat alisnya yang indah dan tebal pun naik dan membentuk bukit. "Apa yang baru saja akan kamu lakukan?" tanyanya.     

"Hah?" gumam Liuli Guoguo yang langsung terkejut, karena tiba-tiba ditanya seperti ini oleh Xuanyuan Pofan. "Sedang melepaskan… Uh..." Baru saja dia mau menjawabnya, namun tiba-tiba dia berhenti karena sangat malu. Aku tadi mau melepaskan baju bersiap untuk mandi, batinnya.     

Xuanyuan Pofan memandangi wajah kecil si kucing kecil di dalam dekapannya yang tengah memerah. Setelah itu dia menunduk dan berbisik di telinga kecilnya, "Tidak boleh mandi bersama orang lain."     

"Uh… Kami berdua kan sama-sama wanita," ucap Liuli Guoguo sambil memandangi wajah tampan Xuanyuan Pofan yang sedang marah sambil menggembungkan pipinya. Dia benar-benar tidak mengerti, kakak Po yang tadi baru saja berkata manis padanya, entah kenapa tiba-tiba jadi dingin lagi seperti ini. Membuat mata anggurnya yang besar dan bersinar, langsung menunjukkan kebingungannya.     

"Bahkan, walaupun sama-sama wanita tetap tidak boleh. Hanya aku saja yang boleh melihat tubuhmu," kata Xuanyuan Pofan dari bibir tipisnya. Bahkan, sekarang dia juga telah mulai menikmati leher lembut dan putih milik Liuli Guoguo.     

Awan merah kecil tiba-tiba mewarnai wajah kecil Liuli Guoguo hingga telinga kecilnya. Uh, kakak Po benar-benar nakal! batinnya.     

Mata anggur besar milik Liuli Guoguo lalu mengalihkan pandangannya ke Lie Nieduo yang masih berendam di dalam bak mandi. Awalnya dia mau memukul dada kakak Po-nya dengan tangan kecilnya. Tapi, tangan kecilnya beserta seluruh tubuhnya, kini telah dibungkus dengan kain besar berwarna hitam.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.