Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Kamu, Kamu, Kamu



Kakak Po, Kamu, Kamu, Kamu

2Setelah Liuli Guoguo menerima surat pemberitahuan Luo dari perguruan tinggi Xing Yun. Xuanyuan Pofan langsung teringat kalau peraturan perguruan tinggi Xing Yun sangat banyak sekali. Lalu, salah satunya meminta setiap mahasiswa harus tinggal di asrama kampus.      

Gadis kecilnya yang sangat ingin pergi belajar di perguruan tinggi Xing Yun tentu saja juga akan menerima peraturan seperti ini. Oleh karena itulah, Xuanyuan Pofan telah mengatur banyak hal untuknya, contohnya saja kolam air panas ini.     

Hati Liuli Guoguo bergetar dan dalam sekejap terasa hangat. Mata anggurnya yang besar dan jernih itu kemudian melengkung membentuk bulan sabit, "Kakak Po, kamu benar-benar baik sekali." Wajah kecilnya memerah lagi, lalu dia melanjutkan dengan suara yang manis, "Kakak Po, tundukkan kepalamu."     

Xuanyuan Pofan menaikkan alis indahnya. Karena dia mengerti apa yang akan dilakukan oleh si kucing kecilnya itu. Jadi dengan patuh dia menundukkan kepalanya.      

"Muach..." Liuli Guoguo menjulurkan kepalanya dan mengecup dagu pria itu yang sedikit berjenggot dengan sekuat tenaga. Hanya saja, detik berikutnya dia menyadari sesuatu dan langsung berteriak, "Huwah! Kakak Po, kamu kamu kamu, aku aku aku, um!"     

Liuli Guoguo yang tadinya sangat senang dan bersemangat, sama sekali tidak menyadari kalau ternyata pria itu ketika bicara dengannya. Ternyata dia juga menggendongnya untuk masuk ke dalam kolam air panas itu.     

Ketika Liuli Guoguo baru menyadarinya, tubuh kecilnya sudah masuk bersama pria itu dan berendam di dalam kolam air panas. Air panas kolam itu telah membasahi seluruh tubuh kecilnya. Sayangnya ketika sudah bereaksi, ternyata hal itu sudah terlambat. Sebab, mulut kecilnya telah dibungkam oleh bibir pria yang menggendongnya.     

Xuanyuan Pofan menyesap mulut merah muda si kucing kecilnya yang lembut itu, dan perlahan menurunkannya di tengah-tengah air. Setelah itu, perlahan dia membuka satu persatu kain hitam yang membungkus tubuh kecil gadisnya yang begitu lembut.     

Hanya saja, tidak lama kemudian keningnya tampak berkerut. Karena Xuanyuan Pofan menyadari kalau dirinya telah lama menyesap bibir kecil si kucing kecil itu. Namun bibir gadis kecilnya masih saja ditutup dengan erat.      

"Liuli Guoguo, buka bibirmu." Pria itu menyesap daun telinga gadis itu, lalu suara yang begitu berat dan rendah masuk ke dalam telinga gadis tersebut.     

Liuli Guoguo sudah tidak terbungkus kain hitam itu lagi pada saat ini. Lalu setengah dari kain penutup payudara dan perutnya telah mengambang di atas air. Tampak jelas kulit seputih salju dan lembutnya membuat mata pria itu menggelap semakin dalam.     

Liuli Guoguo bergegas mengambil lagi kain hitam yang hampir mengambang pergi, lalu membungkuskan kain itu ke bagian menonjol di dadanya itu dengan erat. Dia juga semakin menutup mulutnya dengan erat, lalu menolak Xuanyuan Pofan.      

Setelah itu, bibir kecil Liuli Guoguo membuka dan mulai menjelaskan alasannya, "Kakak Po, hari ini aku sudah makan banyak sekali hidangan penuh bawang. Mulutku sekarang sangat bau sekali, kamu jangan menciumnya."     

Dulu, Liuli Guoguo sering sekali menghindari makan makanan yang ada bawang putih ataupun bawah merah. Bukan karena dia tidak suka memakannya. Dia juga bukannya menolak atau membenci makan bawang-bawangan. Jika hidangan yang dibuat dari bawang-bawangan itu lezat, tentu saja dia mau mencobanya.     

Hanya saja, Liuli Guoguo jarang sekali mencobanya. Karena hampir setiap hari, dia akan ciuman mulut dengan Xuanyuan Pofan. Jika makan hidangan seperti itu, khawatirnya Xuanyuan Pofan akan tidak suka kepadanya karena bau mulut. Karena itulah, selama ini dia tidak pernah menyentuh hal-hal seperti itu.     

Hari ini, Liuli Guoguo datang ke perguruan tinggi Xing Yun. Tidak akan ada Xuanyuan Pofan yang menemaninya, jadi tidak akan ada ciuman apapun. Sehingga dia pun langsung makan banyak sekali lauk dengan rasa bawang yang menyengat. Sehingga sekarang...     

Xuanyuan Pofan tercengang. Ternyata karena alasan ini, batinnya.     

"Kakak Po, kamu kamu kamu pergilah sana. Aku tidak mau..."     

"Aku tidak keberatan," jawab pria itu yang langsung menutup semua ini dengan satu kalimatnya.     

Liuli Guoguo tak berdaya. Jahat sekali! Aku yang sangat keberatan, oke?! batinnya. "Kakak Po, malam, malam ini kita tidak usah berciuman ya. Mulutku bau bawang, benar-benar bau sekali. Kamu, kamu berbalik lah sana," ucapnya. Aku sedang tidak pakai baju sekarang, malu sekali! Hiks hiks hiks! keluhnya dalam hati.     

Liuli Guoguo telah membungkus kedua kelinci putih kecil di depan dadanya dengan erat menggunakan kain hitam itu. Lalu dia menggerakkan kaki kecilnya, berenang terus, dan terus berenang untuk melarikan diri. Karena dia hanya ingin terus berenang sampai ke tepi kolam air panas itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.