Seperti Tulang Di Depan Anak Anjing
Seperti Tulang Di Depan Anak Anjing
Liuli Guoguo tertegun. Wajah kecilnya semakin memerah karena malu. Dua anggur merah seolah menggantung di kedua pipi lembut dan putihnya itu. Detik berikutnya, tanpa menunggu gadis kecil itu melakukan penolakan lagi. Tubuh kecilnya itu telah ditarik sampai menempel ke dada yang begitu familiar untuknya. Kain hitam besar yang membungkus tubuhnya bahkan juga telah dilepas.
Liuli Guoguo sama sekali tidak tahu, dia yang sekarang ini dengan rambut hitamnya yang jatuh di pundak. Serta pundaknya yang begitu lembut dan seputih salju yang berada di tengah kolam air panas itu. Dengan mata anggur besar dan lembut yang berkedip dengan lugu.
Tanpa sadar wajah kecilnya yang memerah dan ekspresinya yang panik serta malu itu adalah godaan yang mematikan bagi pria di depannya. Terasa seperti sebuah tulang yang ada di depan anak anjing.
Xuanyuan Pofan sama sekali tidak bisa mengendalikan dirinya. Leher yang lembut dan ramping, serta pundak yang begitu cerah dan lembut itu. Bahkan bagian yang begitu empuk dan paling lembut di dada itu.
"Um..." Bibir kecil si kucing kecil lagi-lagi dibungkam dengan bibir tipis. Gadis kecil yang seperti kelinci putih kecil itu tampak begitu manis dan imut. Liuli Guoguo akhirnya sudah tidak bisa melawan serigala abu-abu besar yang begitu arogan itu.
Udara terus berhembus, dan setengah jam pun berlalu.
Kain merah penutup payudara dan perut yang tersisa di tubuh Liuli Guoguo, saat ini entah sudah mengambang ke mana. Xuanyuan Pofan tidak hanya mencicipi lidah kecil Liuli Guoguo yang begitu nikmat. Tapi dia juga menyesapi dan mengecup dua buah bakpao daging yang lembut di dada Liuli Guoguo. Lalu dia meninggalkan satu persatu bekas merah di kulit seputih salju milik Liuli Guoguo.
Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, Xuanyuan Pofan pun akhirnya meredam nafsunya sendiri dan mengendalikan dirinya untuk tidak menikmati lagi si kucing kecilnya.
Mungkin juga karena gerakan pria itu yang begitu nyaman, sehingga tubuh kecil Liuli Guoguo sudah lemas dan tergeletak di dalam pelukan Xuanyuan Pofan. Sekarang dia sudah tertidur, bahkan tidur dengan sangat nyenyak.
Xuanyuan Pofan sekali lagi mengeluarkan kain hitam bersih dari ruang sihirnya. Setelah membungkus tubuh kecil si kucing kecil yang lembut itu, kemudian dia mengeluarkan satu jubah hitam lagi dari ruang sihirnya, lalu memakainya. Setelah merapikan diri, dia pun menggendong Liuli Guoguo untuk kembali ke asrama Taohua.
Angin malam berhembus, bayangan pohon bergerak ke sana kemari. Ada sosok pria tampan berjubah hitam dengan dada terbuka menggendong seorang gadis yang begitu lembut berselimutkan kain hitam di dalam pelukannya. Dia terlihat berjalan begitu tenang menuju asrama Taohua.
Mata elangnya itu menyimpan kelembutan yang samar, sambil menatap gadis kecil yang tidur begitu nyenyak dan manis di dalam pelukannya. Bibir tipisnya yang sangat indah lalu melengkung dan memperlihatkan senyuman manis.
Xuanyuan Pofan meletakkan tubuh Liuli Guoguo di atas ranjang. Kemudian dia memakaikan baju ke tubuh Liuli Guoguo sambil menahan jeritan benda di bagian tubuh bawahnya. Setelah menyelimutinya dengan selimut hangat, dia pun pergi.
Pria itu tidak tahu, begitu dia keluar dari perguruan tinggi Xing Yun dan baru saja naik ke kereta merak terbang. Sudah ada dua pemuda yang berjalan dengan misteriusnya menuju pintu gerbang depan asrama Taohua. Setelah melakukan sesuatu di gerbang pintu depan, mereka lalu berjalan diam-diam menuju pintu gerbang belakang asrama Taohua.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Bai Yue menepuk pundak Si Tutao, lalu menyerahkan dua buah kristal krisan kecil roh jiwa tingkat enam kepada Si Tutao. "Si Tutao, maaf ya telah merepotkanmu. Selarut ini, aku memintamu melakukan hal semacam ini," ucapnya.
Si Tutao mengambil kristal krisan kecil roh jiwa itu dengan hati yang begitu gembira. Namun, di luar dia masih tampak begitu tenang. Sebaliknya, dia malah menepuk pundak Bai Yue dan menjawab, "Sama-sama, ini suatu kehormatan untukku melakukan sesuatu untuk membantu kakak Wu Yunfu. Maaf merepotkanmu juga, cepat kembalilah beristirahat di asrama. Besok, bagaimanapun adalah hari pertama daftar ulang di setiap cabang kampus."
Bai Yue kemudian menyeringai dan memperlihatkan gigi putihnya yang bersinar.