Trik Milik Liuli Guoguo (2)
Trik Milik Liuli Guoguo (2)
"Sialan, kenapa si gadis berwajah bopeng itu masih belum datang juga sih?"
Wu Yunfu menyaksikan Niu Siguang yang terus bicara memuncratkan ludahnya ke sekitar. Dia benar-benar seperti duduk di atas jarum, sungguh membosankan. Sebab, dia ingin sekali segera bersenang-senang. Namun, kesenangan yang dinantikannya ini masih saja belum datang juga.
Wu Yunfu benar-benar merasa sial. Entah kenapa gadis berwajah bopeng itu belum tiba sampai sekarang. Apa dia masih belum bisa keluar dari asrama Taohua, padahal sudah selama ini? Atau apakah aku yang terlalu menganggap tinggi gadis jelek berwajah bopeng itu? batinnya.
Wu Yunfu benar-benar bosan sekali, dia berharap kalau gadis berwajah bopeng itu segera muncul. Karena dirinya telah dipukuli dengan semenyedihkan itu oleh gadis jelek tersebut, dan itu membuatnya malu di depan banyak orang. Hatinya merasa sangat tidak senang jika tidak berhasil mempermainkannya.
"Aduh Wu Yunfu, pasti ini karena simbol segel yang dibuat oleh kakakku terlalu kuat. Sehingga mereka langsung lari ketakutan ketika melihatnya, jadi mana mungkin mereka berani keluar," kata Si Tulu dengan manjanya sambil memijit Wu Yunfu.
Begitu mengatakan ini, Si Tulu lalu menertawakan si gadis berbaju merah muda buruk rupa berwajah bopeng, dan juga si gadis gendut yang seperti babi itu secara diam-diam di dalam hati.
Lalu, detik berikutnya...
"Selamat pagi, pak guru!" kata Lie Nieduo dengan menegakkan dadanya saat memberi salam kepada Niu Siguang, sambil memapah Liuli Guoguo sampai ke pintu masuk.
Liuli Guoguo pun juga sama, yakni bertingkah sangat baik. Dia berusaha membuat dirinya berdiri tegak, lalu memberi salam kepada Niu Siguang yang sedang memberikan penjelasan di depan. "Selamat pagi, pak guru!"
Benar saja, semuanya telah diatur sedemikian rupa. Ketika Liuli Guoguo dan Lie Nieduo bergegas pergi ke kelas tingkat merah bintang satu di paviliun Yao Guang. Mereka memang sudah terlambat, bahkan sangat sangat sangat terlambat.
Karena telah berjuang sedemikian rupa, rambut mereka berdua saat ini sedikit berantakan. Ditambah dengan wajah Liuli Guoguo yang penuh bopeng dan dua tahi lalat besar. Serta banyak sekali bekas merah yang seperti 'digigit nyamuk' di lehernya. Bersama dengan Lie Nieduo yang bertubuh sangat gemuk dan bulat sekali.
Begitu mereka berdua muncul di pintu masuk kelas tingkat merah bintang satu, mata seluruh mahasiswa lainnya di dalam kelas bersinar. Bukan bersinar karena merasa mereka cantik. Namun bersinar karena mereka berdua penampilannya sungguh menyakiti mata saja.
"Siapa dua orang jelek ini? Mereka ini benar-benar jelek seperti berada di dunia baru yang berbeda, hahahahaha!"
"Ya Tuhan! Dua orang jelek ini bukan dari kelas kita, kan?! Tidak mau! Kalau begini ceritanya, mereka bisa menurunkan ketampanan dan kecantikan di seluruh kelas kita!"
"Tolong jangan sampai mereka ini mahasiswa kelas kita, kalau tidak, aku sungguh malu sekali!"
"Begitu melihat mereka, aku merasa ada banyak macam dan tipe orang di dunia ini! Hahahahaha! Mereka benar-benar jelek sekali!"
Berbagai komentar buruk terdengar satu persatu. Banyak sekali mahasiswa yang tadinya menguap karena sangat mengantuk, sekarang jadi sadar sepenuhnya karena ini. Khususnya, Wu Yunfu dan Bai Yue, pimpinan pembuat ulah.
Mata jahat Wu Yunfu dipenuhi niat buruk, lalu bibir mawarnya yang indah melengkung dan tersenyum. Bai Yue juga menyeringai dengan gigi putihnya yang menyilaukan di kulitnya yang gelap. Bagaimanapun, mereka telah menunggu gadis jelek berwajah bopeng dan si gendut ini dimarahi oleh guru Niu Siguang dengan kejam. Mereka bahkan sampai menegakkan duduknya dan bersiap melihat pertunjukan bagus.
Alis tipis Niu Siguang naik, lalu dia melihat dua mahasiswa yang terlambat ini. Apalagi dua mahasiswa ini sangat jelek dan sungguh penampilannya menyakiti mata saja. Ditambah lagi, hari pertama daftar ulang, bisa-bisanya mereka terlambat. Bahkan melewati begitu saja penjelasan dan ceramahnya yang begitu bermanfaat ini.
Seketika ada api kemarahan yang terbakar di dalam hati Niu Siguang. Berani-beraninya sekali terlambat di hari pertama masuk kelas! Apa sudah bosan hidup?! batinnya.
Mata sipitnya membelalak, kemudian dia bersikap hendak memberi hukuman sebagai peringatan juga untuk mahasiswa lainnya di hari pertama masuk kuliah. Setelah memantapkan diri sebagai guru di kelas ini. Lalu, baru saja dia membuka mulutnya dan belum sempat suara marahnya keluar dari mulutnya. Namun adegan selanjutnya malah membuatnya membisu.