Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tangan Kecil yang Sangat Putih dan Sangat Lembut



Tangan Kecil yang Sangat Putih dan Sangat Lembut

1Setelah kelas kembali tenang, Niu Siguang menoleh dan berkata kepada Lie Nieduo, "Em, ketika di jalan melihat teman yang terluka, kamu tidak mengabaikannya, dan juga tidak peduli apa diri sendiri terlambat atau tidak. Kamu dengan penuh perhatian membantu temanmu yang terluka, berjalan menyusuri jalan yang cukup jauh."     

"Perbuatan baik ini benar-benar sangat langka dan begitu berharga. Kalian berdua duduklah sana. Hari ini aku tidak akan menghukum kalian, namun setelah hari ini, tidak boleh ada lagi yang seperti ini."     

"Em em! Terima kasih Pak guru!" Batu besar yang menggantung di hati Lie Nieduo langsung jatuh, lantas dia segera berterima kasih pada guru Niu Siguang.     

Cai Gua menggoyangkan pantat gemuknya dan mengeluarkan suara 'meong' dengan manisnya. Di mata Niu Siguang, gerakan ini membuat mata sipitnya itu jadi lembut.     

"Hiks hiks, terima kasih pak guru, anda kenapa bisa begitu sebaik ini. Terima kasih," ucap Liuli Guoguo sambil menyeka air matanya dengan terharu. Lie Nieduo yang melihat itu, kemudian segera maju dan hendak memapah Liuli Guoguo yang 'kakinya sedang terluka' ini.     

Lalu, tiba-tiba terdengar suara pria yang anggun, "Tunggu dulu."     

Hati Liuli Guoguo, Lie Nieduo dan Cai Gua langsung tercekat. Mereka mengalihkan pandangan mata ke suara tersebut. Ternyata itu adalah suara Wu Yunfu, pemuda berbaju oranye.     

"Guru Niu Siguang, Li Gua sungguh hati baik sekali. Demi menyelamatkan seekor kucing kecil, dia sampai tidak sengaja melukai kakinya hingga tak bisa berjalan, bahkan perlu seseorang untuk memapahnya jalan. Benar-benar kasihan sekali. Melihatnya yang terluka cukup parah, kebetulan aku bawa obat bagus. Aku akan membantunya mengoleskan obat ini sekarang juga."     

Selesai bicara, alis indah WuYunfu pun naik. Tanpa menunggu jawaban dari guru Niu Siguang, dia langsung berdiri dari tempat duduknya. Lalu mengibaskan lengan bajunya dan berjalan menuju Liuli Guoguo yang duduk di lantai, hendak dipapah oleh Lie Nieduo.     

Mata sipit Niu Siguang berkedip. Awalnya dia mau bilang kalau sekarang dirinya ingin menyampaikan dan menjelaskan banyak hal penting. Jadi nanti saja setelah kelas berakhir, baru membantu mengoleskan obat padanya.      

Tapi, ketika melihat Wu Yunfu sudah berdiri dari tempat duduknya dengan ekspresi yang seolah berkata sekarang juga dia mau mengoleskan obatnya. Hal tersebut membuat Niu Siguang menelan kata-katanya itu kembali ke tenggorokannya, dan jadi tidak mengatakan apapun.     

Liuli Guoguo menggigit bibir merah mudanya yang lembab. Mata anggurnya yang jernih dan besar itu berkedip lagi dan lagi. Hatinya pun mulai panik. Wu Yunfu ini benar-benar jahat sekali! Padahal dia sudah menyiksa kami sampai semenyedihkan ini. Aku sudah susah payah berakting seperti ini, kenapa dia bisa-bisanya melakukan ini padaku?! benar-benar jahat sekali!      

Kakiku ini sama sekali tidak sakit, oke! 'Bekas darah' warna merah itu adalah buah merah yang aku ambil di jalan, lalu memeras air warna merahnya dan meletakkannya di kakiku. Setelah itu, baru aku perban dengan menyobek satu bagian warna putih di bajuku, batin Liuli Guoguo.     

"Uh... Wu Yunfu, tidak usah, tidak usah. Aku tentu saja merasa tidak enak hati kalau harus merepotkanmu," ucap Liuli Guougo sambil bergegas melambaikan tangannya, lalu menarik roknya, menutupi kakinya yang tak beralas dan sedang terluka itu. Namun, detik berikutnya, Kakinya tiba-tiba telah diraih oleh pemuda berbaju oranye yang berjalan mendekatinya tadi.     

Liuli Guoguo melihat kakinya yang diremas oleh pemuda itu, hal itu membuatnya langsung panik sekali. Jantungnya bahkan berdegup dengan sangat kencang.     

"Mana ada?! Aku tidak merasa repot kok," kata Wu Yunfu yang melengkungkan bibirnya, tersenyum sambil meremas kaki Liuli Guoguo yang ramping. Ketika dia mau menyingsingkan rok merah muda yang menutupi kaki gadis itu untuk mengoleskan obat padanya. Tak disangka, tangan besarnya tiba-tiba diserang oleh tangan seputih salju yang begitu lembut seperti kapas.      

Pemuda itu langsung tercengang. Tangan kecil yang sangat putih dan sangat lembut sekali, batinnya.     

Liuli Guoguo langsung cemberut dan memanyunkan bibirnya. Tangannya yang seputih salju lalu bergegas menggenggam erat tangan besar yang hendak menyingsing rok merah mudanya. Mata besarnya berkedip dengan kasihan, lalu dia berkata dengan sedih kepada Wu Yunfu, "Aku menerima niat baikmu ini Wu Yunfu. Aku juga benar-benar tersentuh. Tapi, benar-benar tidak perlu begini. Aku tidak ingin merepotkanmu Wu Yunfu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.