Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kejahatan Wu Yunfu (2)



Kejahatan Wu Yunfu (2)

2Setelah Wu Yunfu melontarkan keluhannya kepada Si Tulu, kemudian dia menoleh dan menendang meja Bai Yue di belakangnya dengan tumitnya.      

Bai Yue yang sedang membaca komik kecil langsung sadar. Dia lalu mencondongkan tubuhnya ke belakang leher Wu Yunfu dan berkata dengan penuh semangat, "Kakak Wu Yunfu, ada perintah apa?"     

"Ambilkan aku sebuah buku!" Suara anggun Wu Yunfu terdengar tenang dan lembut. Bahkan Si Tulu yang ada di sampingnya sampai terpesona dan terus memandangnya.     

Bai Yue bergegas mengiyakan, lalu menyerahkan komik kecil di tangannya kepada Wu Yunfu.      

Wu Yunfu memicingkan matanya ketika melihat buku yang diberikan di samping telinganya dari belakang. Setelah itu pipinya langsung memerah. Melihat buku yang sekecil itu, rasanya dia sampai ingin menepuk keningnya. "Berikan yang lebih besar," pintanya.     

Si Tulu menoleh ketika melihat buku di tangan Bai Yue, membuat wajahnya langsung ikut memerah. "Bai Yue, menyebalkan deh!" makinya. Setelah memaki Bai Yue, dia pun bergegas memalingkan kepalanya dan tidak berani melihat buku itu lagi. Uh, Wu Yunfu jangan-jangan juga suka buku-buku semacam itu ya, batinnya.      

Ketika memikirkan hal ini, pipi Si Tulu jadi semakin merah karena malu. Karena di pikirannya masih bermunculan adegan-adegan panas di dalam buku tersebut.     

Bai Yue mendengar perintah Wu Yunfu. Kemudian dia bergegas mengobrak-abrik ruang sihirnya, lalu mengeluarkan buku-buku yang 'lebih besar'. Dengan segera dia menyerahkannya kepada Wu Yunfu, Bos besarnya itu.     

Ketika Wu Yunfu menyipitkan mata dan melihat sekilas buku-buku yang judulnya tidak karuan senonohnya di tangan hitam Bai Yue. Hal itu benar-benar langsung membuatnya berkeringat.      

Wu Yunfu kemudian langsung mengangkat botol minumnya, dan mengayunkan ke kepala Bai Yue dengan keras. "Yang aku maksud bukan buku yang itu-nya besar! Yang aku mau itu bukunya! Ukuran bukunya yang lebih besar!" ucapnya dengan emosi.     

Begitu Wu Yunfu teriak seperti ini, dalam sekejap dia langsung jadi pusat perhatian di seluruh kelas ini. Namun, dia sudah terbiasa jadi pusat perhatian, jadi itu tidak masalah baginya.     

Liuli Guoguo dan Lie Nieduo juga menoleh dan melihat pemuda berbaju oranye yang sedang marah-marah itu. Tapi, dengan cepat mereka menoleh kembali.      

Wu Yunfu yang melihat ini pun langsung membatin, Cih, kenapa tidak berani melihat lagi? Apa sudah takut denganku hah? Setelah itu dia memandangi belakang kepala Liuli Guoguo, lalu melengkungkan bibirnya dan tersenyum.     

"Kakak Wu Yunfu, aku salah! Hehehehe. Ini, ini adalah bukuku yang paling besar!" kata Bai Yue yang telah mengobrak-abrik ruang sihirnya, lalu dengan cepat mengeluarkan buku terbesar dan menyerahkannya kepada Wu Yunfu.     

Ketika Wu Yunfu melihat buku itu, dia mencoba menimbang berat buku tersebut. "Oke," ucapnya. Kemudian dia mengambil buku itu, lalu melihat sekilas sampul bukunya. Hanya ada tiga kata di sampul buku tersebut, yakni 'Lian Zhi Jing'. Apa itu? batinnya      

Lagi pula, tujuan utamanya bukan untuk membaca buku ini. Jadi Wu Yunfu malas memedulikan hal lain lagi. Dia hanya duduk dengan baik di bangkunya, mengangkat bukunya, dan pura-pura membacanya dengan serius. Membalik satu persatu halaman buku itu, dan melontarkan kalimat dalam buku itu, "Cinta yang tak terbalas sungguh menyakitkan. Namun hubungan dari cinta yang tak terbalas, yang tak akan ada hasil akhir itu lebih menyakitkan."     

Setelah membaca ini, Wu Yunfu sama sekali tidak terlalu ingin memperhatikan artinya. Kemudian dia menjatuhkan buku di tangannya ke pundak Liuli Guoguo dari belakang dengan keras.      

"Aw!" Maka Liuli Guoguo pun langsung menjerit kesakitan sejenak, karena telah dipukul dengan buku itu.     

"Li Guo maaf ya. Tanganku tidak sengaja menjatuhkan bukunya," ucap bibir mawar Wu Yunfu yang indah, sambil tersenyum jahat kepada Liuli Guoguo. Setelah melontarkan kata-kata ini, dia kembali mengambil bukunya. Bersikap seolah tidak ada yang terjadi, lalu meneruskan membuka halaman buku dan membacanya.     

Si Tulu yang ada di samping Wu Yunfu tanpa sadar tertawa.      

Bai Yue juga menyeringai senang. Oalah, ternyata untuk ini. Tidak heran kalau kakak Wu Yunfu tiba-tiba ingin membaca buku. Aku sampai mengira apa matahari sedang terbit dari barat. Ternyata karena ini toh, hehehe. Kakak Wu Yunfu benar-benar beracun sekali, batinnya.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibir kecil merah mudanya. Setelah memelototi Wu Yunfu, kemudian dia berbalik dan berusaha menahan semua amarahnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.