Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kejahatan Wu Yunfu (1)



Kejahatan Wu Yunfu (1)

1"Li Guo, Lie Nieduo, kalian duduk di depan Wu Yunfu dan Si Tulu saja," ucap Niu Siguang kepada Liuli Guoguo dan Lie Nieduo sambil mengelus jenggot putihnya. Dua gadis kecil ini benar-benar kasihan sekali. Karena datang terlambat, terpaksa mereka harus duduk di depan si Raja iblis, batinnya.      

Memang benar, temperamen buruk dari Wu Yunfu ini tentu saja telah diketahui seluruh orang di kampus. Jadi, ketika mereka semua masuk kelas, mereka sudah peka untuk tidak duduk di sekitarnya.     

Setiap orang tentu saja tidak berharap untuk duduk di depan Wu Yunfu dan Si Tulu. Bahkan, walaupun gadis-gadis itu mengaguminya, tapi mereka tidak akan punya keberanian ini untuk duduk di depannya. Mereka akan lebih memilih duduk di bangku sebelah kiri dan kanannya. Sebab, siapa juga yang berani duduk di depan Raja iblis ini.     

Lie Nieduo bahkan rasanya sudah punya dorongan ingin mati saja, karena wajah gemuknya langsung pucat.      

Liuli Guoguo mengerutkan keningnya, karena rasanya dia juga tidak ingin menerima kenyataan ini. Namun, tentu saja dia tidak takut untuk terus melawan si Raja iblis itu. "Duo gemuk, tidak perlu takut. Ada aku di sini," ucapnya. Dia lalu meminta Lie Nieduo yang memapahnya untuk terus berjalan menuju bangku di depan Wu Yunfu.     

Cai Gua melihat Nyonya kecil dan Duo gemuk melewati kesulitan ini dengan mulus. Lalu dia pun berkata 'meong' kepada guru Niu Siguang, mengangkat cakar kecilnya yang gemuk. Kemudian berbalik dan berjalan perlahan dengan pincang meninggalkan kelas. Begitu keluar dari kelas, dia langsung membuang kasa putih yang diikat di kaki gemuknya itu, dan dengan cepat menyelinap pergi.     

Setelah Liuli Guoguo dan Lie Nieduo duduk, guru Niu Siguang lalu membuka mulutnya lagi dan bersiap untuk terus mengatakan banyak ceramah yang begitu menggugah. Detik berikutnya, kuda terbang Cangmo kemudian meraung untuk menandakan bahwa kelas sudah berakhir.      

Alis Niu Siguang yang tipis naik, dia tampak kecewa sambil melirik ke arah Liuli Guoguo yang berwajah bopeng. Serta Lie Nieduo yang gendut itu karena telah membuat waktunya untuk menjelaskan jadi terbuang sia-sia. Dengan hati tidak ikhlas, akhirnya dia pun mengakhiri kelas.     

Setelah guru Niu Siguang pergi, kemudian kembali terdengar bisikan-bisikan mahasiswa lain yang sedang mengobrol. Bahan obrolan mereka dimulai mengenai betapa jeleknya Liuli Guoguo dan Lie Nieduo. Tapi, setelah beberapa saat mereka merasa bahwa Liuli Guoguo dan Lie Nieduo tetap saja mahasiswa biasa seperti mereka kecuali kejelekannya.      

Topik mereka tidak lama pun berubah. Sebab, gadis-gadis di kelas mulai kembali memperhatikan Wu Yunfu yang ada di samping Si Tulu. Mereka terlihat duduk dengan membentuk lingkaran, dan mulai membicarakan mengenai Wu Yunfu secara diam-diam.     

Si Tulu melihat hal ini, dan membuat wajahnya langsung berseri-seri. Rasa kemenangan yang kuat seolah menyeruak ke dalam hatinya. Kemudian dia jadi semakin keras memijat pundak Wu Yunfu.      

Walaupun tangannya sedikit nyeri, tapi demi membuat gadis-gadis itu iri padanya, karena Si Tulu bisa menyentuh pundak Wu Yunfu. Dalam sekejap dia tidak merasakan lelah sama sekali. Justru sebaliknya, dia malah terlihat semakin termotivasi.     

"Jangan memijat lagi!" Pada saat ini, suara anggun seorang pemuda terdengar lagi.     

Tapi aku masih mau memijatmu, batin Si Tulu. Tapi dia tidak berani melawan perintah pemuda itu. Jadi, dia pun bergegas melepaskan tangannya dari pundak pemuda itu dengan cemberut.     

Wu Yunfu memandang ke belakang kepala Liuli Guoguo. Tiba-tiba muncul pikiran jahat di dalam otaknya. Bibir mawarnya yang indah pun melengkung dan tersenyum licik. Dia melihat mejanya yang kosong tanpa ada buku apapun di atasnya. Lalu mengalihkan pandangan matanya ke meja Si Tulu yang juga kosong. Setelah itu dia mengerutkan kening dan bertanya, "Kenapa kamu tidak membawa buku?"     

Si Tulu terkejut mendengar pertanyaan pemuda itu yang tiba-tiba. Dia dengan malu-malu lalu menjawab, "Ini karena… Em… Wu Yunfu, aku tidak suka membaca buku, bikin pusing soalnya."     

Si Tulu sebenarnya adalah murid yang sangat rajin belajar. Demi berhasil lulus dari sekolah Xing Yun agar bisa langsung masuk ke perguruan tinggi Xing Yun. Dia telah berusaha sangat keras sekali. Namun, sejak ikut Wu Yunfu, dia tahu kalau Wu Yunfu paling benci belajar, membaca buku dan semacamnya.      

Sehingga, Si Tulu pun mengikuti jejak Wu Yunfu, dan memaksa dirinya sendiri untuk berubah jadi tidak suka belajar. Bahkan dia membenci belajar, serta memaksa dirinya untuk tidak lagi belajar jurus apapun. Jadi, di mejanya sekarang tentu saja sama seperti meja Wu Yunfu, pasti tidak akan ada satu buku pun di sana.      

"Sama sekali tidak suka belajar?! Cih!" keluh Wu Yunfu.     

Ucapan tersebut lantas membuat Si Tulu langsung tercengang saat mendengarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.