Wow Hebat Sekali! Benar-Benar Bagus Sekali!
Wow Hebat Sekali! Benar-Benar Bagus Sekali!
Liuli Guoguo menahan dirinya, dia berpikir kalau melampiaskan rasa jengkel dan marahnya. Khawatirnya, nanti akan ketahuan oleh guru, dan pasti kemudian akan dimarahi karena tidak mematuhi aturan dan tidak disiplin. Setelah itu akan dihukum berdiri di luar.
Karena itulah, Liuli Guoguo terus bersabar. Menunggu kesempatan bagus datang, baru dia langsung menggerakkan kakinya untuk menginjak kaki besar yang terus menendang bangkunya dengan keras, lalu menekankan tumitnya.
Walaupun Wu Yunfu merasa tidak terlalu sakit menerima serangan dari kaki kecil Liuli Guoguo. Tapi karena tiba-tiba diinjak seperti itu, saat dia bereaksi dan tanpa sengaja luka di pundaknya ikut tertarik. Sehingga, dalam sekejap rasa sakit itu datang dan membuat wajah tampannya jadi pucat. Lalu dia langsung memelototi belakang kepala Liuli Guoguo dengan marah.
Seusai kelas, Wu Yunfu mulai makan kuaci. Terkadang dia akan membuang kulit kuaci itu ke meja Liuli Guoguo.
Awalnya, Liuli Guoguo tidak ingin memedulikannya dan menegurnya. Jadi dia hanya mengemut permen di mulutnya, lalu membaca dengan tenang dan serius. Namun, setelah beberapa kali begitu, akhirnya dia sudah tidak tahan. Dia kemudian menutup buku di tangannya, menggerakkan dan memukulkan buku itu tepat ke atas meja pemuda yang duduk di depannya.
Setelah itu, Liuli Guoguo berkata dengan manisnya, "Wu Yunfu maaf ya. Aku sedang memukul nyamuk."
Sepulang sekolah, Liuli Guoguo memasukkan seragamnya yang berwarna merah muda, dan juga lencana kampus yang dia terima. Serta beberapa buku di meja, ke dalam tas sekolahnya. Setelah mengupas permen dan mengunyahnya, dia kemudian merangkul lengan gemuk Lie Nieduo. Lalu berjalan dengan pincang, keluar dari kelas tingkat merah bintang satu.
Lie Nieduo mengeluarkan pisang dari tasnya, lalu mengupasnya dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Xiao Guo, sayuran dan daging yang kubawa dari rumah kemarin sudah hampir habis kita makan. Aku ingin turun gunung untuk membeli bahan makanan." Selesai bicara, pisangnya juga telah selesai dikupas, dan dia langsung memasukkan seluruh pisang itu ke dalam mulutnya.
Liuli Guoguo tercengang melihat ini. Mata anggurnya yang jernih dan besar lalu berkedip lagi dan lagi. Walaupun kemarin dia telah mengetahui dengan jelas seberapa hebat kemampuan makan Lie Nieduo, namun dia tidak menyangka kalau mulut kecil Lie Nieduo bisa terbuka jadi sangat besar untuk makan. Bahkan sampai bisa melahap seluruh pisang dalam satu gigitan.
Setelah mulai tenang, Liuli Guoguo lalu berkata kepada Lie Nieduo, "Tidak perlu turun gunung untuk membelinya. Ketika dari ruang kelas tadi, aku membuka peta perguruan tinggi Xing Yun. Di dekat asrama, setiap harinya jam setengah empat sore, akan ada para petani sayur yang memikul panen sayurannya, dan mengelilingi setiap asrama untuk menjual sayur."
"Kita nanti cukup mendengar baik-baik suara petani sayur itu, lalu keluar dan membeli sayurannya. Kalau tidak, di hari sepanas ini, sayuran tidak akan segar lagi kalau lewat satu hari. Dan jika setiap hari harus turun gunung untuk membeli sayuran, itu cukup menyia-nyiakan waktu," kata Liuli Guoguo kepada Lie Nieduo sambil mengunyah permen rasa dilema di dalam mulutnya.
"Wow hebat sekali! benar-benar bagus sekali! Sebelum datang ke sini, aku kira akan sering turun gunung untuk membeli sayuran dan yang lainnya. Aku bahkan berpikir memanfaatkan kesempatan ini untuk menurunkan berat badan. Tapi tidak ku sangka, ternyata bisa seperti ini," kata Lie Nieduo sambil membuang kulit pisang di tangannya ke belakang.
"Aduh!"
Setelah tidak melihat siapapun, Liuli Guoguo mengira kalau mereka salah dengar. Jadi menoleh lagi, tersenyum dan berkata kepada Lie Nieduo, "Duo gemuk, ternyata kamu ingin menurunkan berat badan? Sedikitpun tidak kelihatan kalau kamu punya niatan ini. Ternyata ingin diet, tapi kamu kenapa masih makan banyak setiap hari?"
"Iya, aku ingin diet, jadi setiap hari aku makan banyak sekali," jawab Lie Nieduo. Kemudian dia mengeluarkan anggur dari tasnya, memetik beberapa butir anggur, dan menyerahkannya kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo mengambil anggur yang diberikan Lie Nieduo, lalu mengerutkan kening dengan bingung. Setelah itu Liuli Guoguo berkata kepada Lie Nieduo sambil menunjukkan kebingungannya, "Bukankah kalau diet seharusnya makan sedikit ya, kamu kok..."
"Mana ada seperti itu?! Kalau mau diet itu ya harus makan banyak. Kalau tidak, nanti kelaparan dan malah tidak punya tenaga. Kalau begitu jadinya, bagaimana bisa diet," jawab Lie Nieduo dengan serius.
Seorang pemuda yang diam-diam ada di belakang mereka berdua, tampak sedang menyeka keringat di keningnya yang benjol.
"Uhuk uhuk uhuk." Liuli Guoguo tiba-tiba tersedak ketika anggur yang sudah dikupas baru saja masuk ke dalam mulutnya. Untungnya dia bekerja keras untuk menelannya.