Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pergi Ke Perpustakaan



Pergi Ke Perpustakaan

0"Xiao Guo, kamu baik-baik saja, kan?!" tanya Lie Nieduo yang kemudian bergegas menepuk punggung Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo tertawa, lalu melambaikan tangannya dan menjawab, "Duo gemuk, kamu benar-benar imut sekali."     

"Hah?" gumam Lie Nieduo yang tidak mengerti dari mana imutnya dia.     

Liuli Guoguo sekali lagi mengupas anggurnya, lalu memasukkannya ke dalam mulut kecilnya dan berkata kepada Lie Nieduo, "Duo gemuk, ayo temani aku pergi ke perpusatakaan."     

"Boleh, ayo! Tapi kenapa tiba-tiba kamu ingin pergi ke perpustakaan? Dalam satu bulan ini, kita hanya akan belajar berlatih tenaga dalam dan juga teknik luar saja. Nanti setelah ujian pelatihan pengalaman berakhir, baru kita bisa membeli buku dan membaca buku-buku sesuai dengan maksud guru kita," ucap Lie Nieduo yang merasa kalau Liuli Guoguo sangat suka belajar.     

"Aku ingin membaca beberapa buku yang berkaitan dengan jurus simbol."     

"Hah?" gumam Lie Nieduo yang terkejut.     

"Iya, untuk melepas simbol segel, apa kamu mau setiap hari harus berenang di sumur?"     

"Hah? Tapi..." Lie Nieduo benar-benar sulit percaya akan hal ini. Jurus simbol bukankah sangat bergantung dengan bakat? Orang yang tidak punya bakat dalam ini tidak akan bisa mempelajarinya. Tapi Xiao Guo malah mau mempelajarinya secara langsung sendiri, lalu melepaskan simbol segel dan larangan itu. Ini, ini mana mungkin bisa, batinnya.     

Namun, ketika melihat Liuli Guoguo yang sangat percaya diri seperti itu, Lie Nieduo jadi tidak enak untuk memukul rasa kepercayaan diri Liuli Guoguo. Jadi, dia hanya mengiyakan, lalu ikut Liuli Guoguo pergi menuju perpustakaan.     

Sosok yang keningnya benjol, yang sedari tadi mengikuti di belakang Liuli Guoguo dan Lie Nieduo gemuk tampak memicingkan matanya. Lalu, dengan cepat dia berbalik dan berlari ke depan pria tinggi yang kurus. Kemudian mencondongkan diri ke samping telinganya, dan dengan hormat sekali membisikkan sesuatu dengan suara yang sangat pelan.      

Setelah pria tinggi yang kurus itu menerima kabar ini, dia bergegas berlari ke depan pemuda berkulit hitam yang tersisa giginya saja yang putih. Setelah membungkuk dulu untuk memberi salam, lalu dia mencondongkan diri ke samping telinga pemuda itu dan membisikkan sesuatu.     

Bai Yue berjalan menuju sebuah pohon besar, lalu kepalanya yang hitam mendongak ke arah pemuda berbaju oranye yang sedang bersandar dengan kaki bergelantung santai di atas pohon. Kemudian dia menyampaikan kabar yang diterimanya dari bawahannya ke pemuda itu. "Kakak Wu Yunfu, gadis berwajah bopeng dan gadis gemuk seperti babi itu pergi ke perpustakaan," ucapnya.     

Alis Wu Yunfu yang tebal dan indah naik, lalu dia memuntahkan ceri yang sedang dikunyah mulutnya. Setelah itu dia langsung melompat ke tanah dari atas pohon.      

Bai Yue sangat terkejut, dia takut luka di pundak Wu Yunfu akan tertarik lagi karena tiba-tiba melompat seperti itu. Sehingga dia bergegas maju untuk memapah Bosnya itu.     

Wu Yunfu menepis tangan hitam Bai Yue, lalu menggerakkan bibirnya dan berkata, "Ayo pergi ke perpustakaan."     

"Hah?" gumam Bai Yue. Kelihatannya kakak Wu Yunfu benar-benar ingin mengganggu gadis berwajah bopeng itu. Tapi benar juga, siapa juga yang menyuruh gadis buruk rupa berwajah bopeng itu memukul kakak Wu Yunfu sampai semenyedihkan itu.      

Aku yang sudah lama sekali bergaul dengan kakak Wu Yunfu saja, sampai sekarang masih belum pernah melihat ada orang yang berani melawan kakak Wu Yunfu, batin Bai Yue. Setelah memikirkan hal ini, dia lalu bergegas melangkahkan kakinya dan mengikuti pemuda berbaju oranye pergi ke perpustakaan.     

***     

Perpustakaan perguruan tinggi Xing Yun sangat besar dan tinggi sekali, totalnya ada sebelas lantai. Perabotan di sana sederhana dan elegan. Lalu di sekitarnya ditanami berbagai bunga dan tanaman eksotis yang sangat sesuai dengan suasana perpustakaan ini.      

Rak buku ditata sesuai dengan bentuk dan urutan yang khusus. Di setiap baris rak memiliki tata letak yang berbeda. Di antara rak buku satu dengan rak buku lainnya disesuaikan dengan aturan khusus. Kemudian juga telah disediakan meja belajar untuk para mahasiswa dari berbagai fakultas yang ingin duduk untuk membaca buku dengan tenang dan nyaman.      

Di meja belajar akan ada penghangat kaki ketika musim dingin, dan ada berbagai buah-buahan ketika musim panas. Lalu juga disediakan teh hangat untuk empat musim atau sepanjang tahun. Lingkungannya benar-benar sangat bagus sekali.      

Mata Liuli Guoguo dan Lie Nieduo bersinar penuh bintang ketika baru masuk ke dalam perpustakaan. Dalam sekejap, mereka telah jatuh cinta dengan tempat ini. Buku-buku mengenai jurus simbol ada di rak di lantai delapan. Jadi dia menggandeng lengan Lie Nieduo yang gemuk, dan naik awan tangga sampai ke rak barisan kedelapan.      

Namun, ketika memandangi satu persatu ke arah rak buku, mata Lie Nieduo malah jadi kabur.     

Liuli Guoguo lalu memilih buku paling dasar sekali. Setelah Lie Nieduo menemaninya memilih sebuah buku, mereka pun duduk di depan meja belajar.      

Lie Nieduo awalnya mau mengeluarkan buah-buahan yang mau dia makan dari tas. Namun, ketika melihat ada apel, semangka dan buah lainnya di atas meja belajar itu. Dia kemudian menarik tangannya yang hendak membuka tas, dan akhirnya makan buah yang ada di atas meja belajar.     

Setelah Liuli Guoguo mengupas permen dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. Kemudian dia mulai membaca buku dengan serius, dan mempelajari simbol-simbol, khususnya simbol segel.     

"Yoo, si buruk rupa berwajah bopeng, benar-benar kebetulan sekali ya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.