Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku Tidak Takut Repot Kok



Aku Tidak Takut Repot Kok

0Begitu mendengarkan suara yang manis dan lembut ini, Wu Yunfu tanpa sadar mengangkat pandangan matanya. Kemudian yang masuk ke dalam pandangan matanya adalah mata anggur besar, hitam dan bersinar. Namun berkaca-kaca di wajah jelek yang penuh bopeng. Hal itu membuat hatinya bergetar sejenak dengan bodohnya.      

Sebenarnya, kecuali wajah, seluruh bagian di tubuh Liuli Guoguo tampak sangat indah sekali. Daun telinganya yang putih dan berisi, lehernya yang ramping, lembut dan bersinar. Dagunya sedikit runcing dengan indahnya, dua roti dagingnya yang kecil bagai tetesan air. Tangan kecilnya yang begitu lembut dan seputih salju. Bahkan lima jari kakinya yang putih seperti porselen.     

Xuanyuan Pofan hampir menyukai setiap bagian tubuh Liuli Guoguo. Pria ini bahkan sering sekali menghela napas dengan narsisnya. Karena gadis kecilnya ini memang cantik alami dan itu tidak bisa dipungkiri sama sekali. Tapi, gadis kecilnya bisa sesempurna ini, juga karena usahanya yang cukup besar.      

Sejak gadis kecilnya tinggal dan dibesarkan olehnya, Xuanyuan Pofan selalu memberinya makanan terbaik. Alat terbaik, pakaian terbaik, dan semua barang untuk mandi pun juga yang terbaik. Dengan cara seperti ini, bahkan itu akan sulit walau Liuli Guoguo sebenarnya tidak ingin tampil sempurna.      

Oleh karena itu, bahkan pada saat Liuli Guoguo yang seperti ini, di mana karena mengenakan tali ikat leher. Lalu wajah kecilnya tertutup oleh banyak bopeng dan tahi lalat. Tapi tetap saja, di bagian tubuh lainnya masih indah dan cantik. Mengambil contoh dari bagian manapun, bagian tubuhnya pasti akan jauh lebih baik daripada wanita biasa.     

Wu Yunfu telah bermain dan bersenang-senang dengan begitu banyak wanita. Dia juga sudah sering melihat tangan yang indah dan juga mata yang memesona. Namun, yang sama seperti gadis buruk rupa berwajah bopeng ini, dia baru pertama kali melihatnya. Sialan! Pasti otakku tadi dipukul sampai bisa punya pikiran yang kacau seperti ini! batinnya.     

Wu Yunfu menggelengkan kepalanya, bergegas kembali ke akal sehatnya dan menyalakan kembali ketidaksukaan sebelumnya terhadap Liuli Guoguo. Dia tersenyum, lalu setelah itu berkata, "Aku tidak takut repot, kok!" Dia melepaskan tangan seputih salju milik Liuli Guoguo, dan bersiap menyingsingkan rok Liuli Guoguo.      

Lalu, detik berikutnya...     

"Huwaaaahhh!!! Wu Yunfu, kenapa kamu bisa seperti ini?! Hiks hiks hiks! Aku masih seorang gadis yang belum menikah, kakiku tidak boleh disentuh seenaknya oleh orang lain. Hiks hiks hiks. Kalau kamu seperti ini kepadaku, aku akan sangat malu! Hiks hiks hiks."     

Sudut mulut Wu Yunfu tiba-tiba bergerak-gerak.     

"Hahahaha!" Kemudian, semua orang yang ada di dalam kelas malah langsung tertawa terbahak-bahak.      

"Hahahaha! Dia yang begitu jelek seperti itu, seolah-olah membuat Tuan Wu Yunfu akan melakukan sesuatu kepadanya saja. Bahkan mengatakan gadis yang belum menikah, hahahahaha!"     

"Iya iya, benar sekali, hahahahaha. Gadis buruk rupa penuh bopeng ini lucu sekali!"     

"Cih!" Niu Siguang menghela napas kesal, lalu melemparkan tatapan yang sangat serius kepada sekelompok mahasiswa yang sedang tertawa terbahak-bahak di dalam kelas tersebut. Baru setelah itu, kelas tingkat merah bintang satu kembali hening lagi.     

Wu Yunfu tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Kemudian dia langsung terkejut dan bergegas melepaskan kaki tak beralas milik Liuli Guoguo. Menundukkan mata indahnya dengan canggung, lalu berkata kepada Liuli Guoguo, "Li Guo, kamu salah paham."      

Setelah itu, dengan cepat Wu Yunfu kembali ke tempat duduknya lagi sambil menarik napas dalam-dalam. Bahaya sekali tadi, jika aku benar-benar menyingsingkan roknya tadi. Pasti si buruk rupa penuh bopeng itu akan menempel kepadaku dengan menggunakan alasan telah melihat kakinya. Huh! Jika harus bersama dengan gadis jelek seperti itu, aku lebih memilih dibunuh saja! batinnya.      

"Ya sudah, aku yakin Li Guo telah merasakan niat baik Wu Yunfu. Hanya mungkin ada sedikit kesalahpahaman saja," kata Niu Siguang setelah batuk-batuk. Kemudian dia pun berkata lagi kepada Liuli Guoguo dan Lie Nieduo, "Li Guo, Lie Nieduo, cepat duduklah kalian."     

Liuli Guoguo menghela napas lega, menyedot ingus di hidungnya, lalu dengan Lie Nieduo berkata, "Baik pak guru!"      

Setelah Lie Nieduo memapahnya, Liuli Guoguo lalu membungkuk kepada guru Niu Siguang untuk memberi hormat. Kemudian, ketika hendak duduk di dalam kelas, dia tiba-tiba baru menyadari kalau bangku di dalam kelas sudah penuh. Kecuali...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.