Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dasar Si Bodoh, Lagi-Lagi Tak Bisa Bernapas



Dasar Si Bodoh, Lagi-Lagi Tak Bisa Bernapas

2"Sial!" umpat pria itu, yang kemudian tidak bisa berkata apa-apa untuk beberapa saat. Lalu dia meremas kertas itu dan melemparkannya keluar begitu saja. Secara kebetulan dan saat dia tidak memperhatikan. Kertas yang diremasnya itu malah jatuh di samping Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo yang sedang serius membaca buku, menyadari kalau ada sebuah bola kertas di sampingnya. Dia jadi penasaran dan bersiap untuk membuka bola kertas itu, agar bisa melihat isinya. "Em, kakak Po. Apa yang kamu melemparkan ini?" tanyanya.     

Tapi, belum sempat membuka bola kertas itu, Liuli Guoguo malah mendengar suara berat dari seorang pria. "Bukan apa-apa, Liuli Guoguo kembalikan kertas itu padaku."     

"Em?"      

Mendengar itu, membuat Liuli Guoguo jadi heran. Dia pun menoleh dan menyadari wajah tampan kakak Po-nya sangat gugup. Kemudian dia melihat lagi ke bola kertas yang ada di tangan seputih saljunya, lalu membatin, Pasti ada sesuatu deh.     

"Kakak Po, kenapa kamu begitu gugup? Apa jangan-jangan di dalam bola kertas ini ada rahasia kecil yang tidak boleh diketahui orang lain, ya? Hehehe. Aku mau lihat ah," kata Liuli Guoguo sambil menoleh dan melihat ke bola kertas yang ada di tangannya.      

Dengan masih mempertahankan pose tidur-tidurannya, Liuli Guoguo pun kemudian hendak membuka kertas itu. Em, pasti ada rahasia kecil kakak Po di dalam bola kertas ini, hehe, batinnya.     

Xuanyuan Pofan jadi semakin panik, setelah itu dia malah berteriak, "Liuli Guoguo, tidak boleh melihatnya!"      

Namun, Liuli Guoguo langsung membantahnya dengan berkata, "Em em." Lalu dia melanjutkan dengan nakalnya, "Aku mau lihat, hehe!"     

"Kamu..." gumam pria itu karena sudah panik tidak karuan. Kemudian dia pun mau merebut bola kertas itu dari tangan gadis kecilnya. Tapi siapa yang menduga, karena dirinya yang terlalu panik. Saat baru berdiri dan hendak merebut kertas itu, tanpa sengaja dia malah menginjak sudut jubahnya sendiri.      

Hal tersebut membuat tubuhnya tidak seimbang. Karena Xuanyuan Pofan tidak bisa mengendalikan tubuhnya, akhirnya dia malah menindih gadis kecilnya.     

Jantung Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan berdegup dengan kencang. Wajah gadis kecil itu perlahan memerah, sedangkan tenggorokan pria di atasnya semakin terasa tercekat. Karena aroma napas manis permen yang begitu dekat sekali dengannya, tercium tepat di bawah hidung Xuanyuan Pofan.     

Begitu melihat wajah kecil yang memerah itu, Xuanyuan Pofan pun langsung kehilangan akal sehatnya lagi. Ketika sudah sadar, bibir tipisnya malah sudah ditempelkan ke bibir ceri gadis itu, dan merasa kalau pikirannya sekarang jadi rileks. Lalu, bibir tipis itu semakin bergerak tidak beraturan di bibir gadis tersebut.     

Wajah kecil Liuli Guoguo semakin memerah setelah tiba-tiba tubuhnya dibalik oleh pria itu. Dengan sulit dia mengangkat tangan kecilnya, lalu merangkul leher kakak Po, mencoba untuk menanggapi ciumannya. Seperti yang diketahui semua orang, bola kertas yang terlepas dari tangan kecilnya telah diam-diam diambil oleh pria di atasnya dan dilemparkan ke ruang sihirnya sendiri.     

Setelah menerima respons dari si kucing kecilnya ini, pria itu merasa gemetar dan sudah tidak bisa menahan diri untuk menciumi bibir gadis kecilnya dengan lebih bebas.      

Lidah berwarna merah muda di antara gigi dan bibir Xuanyuan Pofan, dengan arogannya mencoba membuka bibir ceri istri kecilnya. Lalu menjulur masuk ke dalam bibir gadis itu, mengelilingi mulut kecilnya yang punya aroma permen yang sangat kuat. Bahkan seperti ada dorongan sehingga ingin menjilatnya sampai bersih.     

"Um..." gumam Liuli Guoguo yang merasakan sensasi kesemutan di sekujur tubuhnya. Tanpa sadar dia langsung mendesah karena merasa sedikit kesakitan. Dia lalu menjulurkan lidah kecilnya yang manis, dan memasukkannya ke dalam bibir tipis pria itu.      

Ciuman yang begitu menjerat itu terjadi cukup lama, membuat Liuli Guoguo merasa kalau dirinya hampir kehabisan napas.     

"Dasar si bodoh, lagi-lagi tak bisa bernapas, em?" ucap Xuanyuan Pofan saat melihat wajah si kucing kecilnya ini memerah. Seolah tidak bisa bernapas dan hampir saja mati lemas karena dirinya.      

Jadi, Xuanyuan Pofan buru-buru menahan pikiran jahatnya, dan melepaskan Liuli Guoguo sambil menunggunya untuk menarik, dan menghembuskan napas beberapa kali. Lalu, dia kembali menutup mulut gadis kecilnya dengan mulutnya secara dominan dan agresif.     

"Um..." gumam Liuli Guoguo yang tiba-tiba merasa kalau tubuh kakak Po menjadi semakin mendominasi dan jahat. Namun, setelah beberapa saat, kakak Po-nya malah melakukan sesuatu yang lebih buruk padanya.      

Setelah Xuanyuan Pofan menggigit bibir ceri kecil Liuli Guoguo, dia bahkan semakin lama semakin menyesapnya sampai lupa diri.     

Dan di bawah dada pria itu, sekarang ada dua roti empuk yang benar-benar membuat Xuanyuan Pofan ingin sekali meremas-remasnya. Kemudian, telapak tangannya tanpa sadar langsung masuk ke dalam pakaian merah muda gadis kecilnya, lalu meletakkan telapak tangannya di bagian 'itu'.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.