Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku Tidak Mau Bermain Lagi



Aku Tidak Mau Bermain Lagi

2Balap kuda di dermaga Lishui dibagi menjadi tiga jenis, yaitu balap kuda datar, balap kuda palang, dan balap kuda bertahan hidup. Balap kuda datar adalah balap kuda yang paling sederhana dan paling mudah, yakni hanya menunggangi kuda dengan cepat di daratan datar yang sangat luas.      

Balap kuda palang adalah balap kuda yang lebih sulit dari balap kuda datar. Karena, pada balap kuda di daratan datar yang sebenarnya tidak ada rintangan apapun. Namun telah diatur beberapa palang yang semakin lama semakin tinggi di setiap berapa jarak tertentu.      

Penunggang kuda harus mengontrol kudanya dengan baik saat melintasi palang, dan juga perlu mengontrol kecepatannya sendiri. Kemudian, pada akhirnya bisa melintasi semua palang itu. Lalu, yang paling cepat, maka itulah yang mendapatkan kemenangan dalam perlombaan balap kuda ini.     

Balap kuda bertahan hidup adalah yang paling sulit dan menantang dari ketiga jenis balap kuda. Sebab, tempat pertandingan balap kuda ini terletak di hutan lebat yang memang telah dibangun khusus di dermaga Lishui ini.      

Kuda dan penunggang kuda harus melewati banyak rintangan dan jebakan yang dipasang di hutan, dan peserta balap kuda yang mencapai ujung hutan paling cepat akan memenangkan pertandingan balap kuda ini. Xuanyuan Pofan dan Du Heng, serta rombongan mereka memilih balap kuda jenis ini.     

Liuli Guoguo tanpa sadar menelan ludahnya dan sedikit takut ketika memandangi hutan lebat yang menakutkan dan aneh, yang tidak jauh darinya yang merupakan arena balap kuda bertahan hidup ini. Dia sedikit merasa menyesal, karena meminta kakak Po-nya ikut balapan kuda.      

"Kakak Po, aku tidak mau bermain lagi, ayo, ayo kita kembali saja ke menara Ming Ying. Aku mau pulang," kata Liuli Guoguo sambil menarik lengan baju Xuanyuan Pofan. Karena dia tidak ingin kakak Po melakukan pertandingan yang menakutkan seperti itu. Apalagi besok ada pertandingan yang sangat penting.     

Xuanyuan Pofan melihat gadis kecilnya yang gugup dan khawatir saat ini, dan itu terlihat sangat imut dan menggemaskan sekali. Rasanya hatinya langsung menghangat. Dia kemudian berjongkok, lalu mengelus wajah putih dan lembut milik Liuli Guoguo sambil berkata, "Jangan khawatir istri kecilku. Bagi kami, ini hanyalah pergi mainan biasa saja."     

Liuli Guoguo memandangi Xuanyuan Pofan yang sangat percaya diri dengan raut wajah yang begitu santai. Hal itu membuatnya langsung teringat akan kekuatan dan keunggulan hebat dari kakak Po-nya. Bagaimanapun, kakak Po adalah penyihir atau pengendali jiwa level ungu. Oleh karena itu, pertandingan dan persaingan kecil ini seharusnya bukanlah apa-apa untuknya.      

Liuli Guoguo pun akhirnya mengangguk, dia lalu mencondongkan tubuh ke depan dan merangkul leher Xuanyuan Pofan. Setelah itu dia menyamankan kepala kecilnya ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan, dan berkata dengan manisnya, "Em kakak Po, aku percaya padamu. Selamat bersenang-senang ya."     

Di pipi cantik Du Heng yang ada di samping Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan, tampak dua bekas telapak tangan berwarna merah. Saat melihat adegan mereka ini, dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya, yang tiba-tiba merinding di sekujur bulu tangannya.      

Yoh, ini hanyalah sebuah balap kuda saja. Bukan melewati gunung dan lautan berapi. Kenapa si tauge kecil dan sahabatku yang dingin ini bersikap seperti akan melewati perpisahan hidup dan mati, sih? Menjijikan sekali, batin Du Heng.     

Setelah membatin, Du Heng tidak bisa menahan diri untuk menatap wanita berbaju merah yang sangat memesona di belakang Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan itu. Kemudian dia berjalan menghampiri wanita itu, lalu melingkarkan lengannya ke pinggang wanita tersebut.      

"Xiao Qiqi, balapannya akan segera dimulai. Tenang saja, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku pasti akan aman dan selamat," ucap Du Heng. Begitu selesai mengatakan itu, selain Du Heng, siapapun tahu kalau ucapannya ini lebih menjijikan dan membuat orang mual saat mendengarnya.      

Setelah Du Heng bicara, bibir indah semerah mawarnya ini didekatkan ke samping telinga pengawal ketujuh. Lalu dia mencoba menjilat telinga wanita itu. Tapi, ketika lidahnya sudah menjulur, tiba-tiba terdengar lagi suara tamparan.     

***     

Perlombaan akan segera dimulai. Xuanyuan Pofan, Du Heng, Xiao Mo, Lu Ci, dan Du Xuexin semuanya naik ke kuda pilihan mereka dengan cepat. Lalu, diikuti oleh 15 orang lainnya yang berjalan menuju ke arena balap kuda.      

Di luar hutan lebat arena balap kuda ini, banyak orang berkumpul untuk menyaksikan perlombaan balap kuda tersebut. Semua orang berusaha menjulurkan kepala mereka agar bisa melihat para peserta yang telah bersiap melakukan pertandingan balap kuda.      

Di antara para peserta, ada dua orang peserta yang sangat menarik perhatian mereka. Yang satu adalah 'wanita' berbaju hijau cerah yang sedang menunggangi kuda putih. Hal tersebut membuat semua orang menghembuskan napas berat.     

Bagaimana bisa ada wanita secantik ini?! Tapi, dua bekas telapak tangan berwarna merah di pipinya itu kenapa? gumam mereka semua.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.