Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memilih Kuda



Memilih Kuda

0Eh, kenapa di sana seperti ada dua kepala berambut hitam, ya? batin Liuli Guoguo.      

Melihat istri kecil di sampingnya yang tampak sedikit aneh, Xuanyuan Pofan pun mengikuti arah Liuli Guoguo memandang. Karena dia jauh lebih tinggi dari Liuli Guoguo, jadi dia dapat dengan mudah melihat dua orang yang sedang berpelukan dengan panasnya di belakang dinding kayu.      

Yakni dua orang yang sama-sama mengenakan baju pria.     

Adegan ini sangat panas sekali. Begitu Xuanyuan Pofan melihat ini, wajah tampannya tanpa sadar memerah, alisnya naik, dan keningnya berkerut. Dia takut jika semakin mendekat, maka gadis kecilnya ini akan melihat adegan yang tidak cocok dilihat anak-anak. Sehingga, kemudian dia melengkungkan telapak tangannya, dan menaruhnya ke mulut, lalu batuk dengan keras.     

Benar saja, begitu Xuanyuan Pofan selesai batuk dengan keras, suara terengah-engah yang terdengar di udara itu. Yang mana berasal dari balik dinding kayu tersebut, dalam sekejap langsung berhenti.      

Seiring dengan berjalannya Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo yang berbaju merah muda. Membuat dua orang yang ada di balik dinding kayu itu langsung buru-buru keluar dengan paniknya.     

Liuli Guoguo melihat dua orang itu muncul dan keluar dari balik dinding kayu. Lesung pipi di pipinya langsung muncul dan dia segera memanggil mereka dengan manisnya, "Kakak Lu Ci, kakak Xiao Mo?"     

Hanya saja, baru saja selesai memanggil mereka, Liuli Guoguo menyadari jika ada yang agak aneh di diri kakak Lu Ci. Sebab, wajah kakak Lu Ci sangat merah sekali, bahkan lebih merah daripada pantat monyet. Dan pakaiannya tampak sedikit longgar, mulutnya juga agak bengkak.      

Namun, yang paling utama adalah, di bagian bawah dagunya ada beberapa bekas merah kebiru-biruan. Eh? Apakah kakak Xiao Mo yang menciumnya? batin Liuli Guoguo. Dia bisa tahu ini, karena kakak Po-nya dulu pernah menciumnya sampai ada bekas seperti ini juga.     

Pada saat ini, Xuanyuan Pofan sudah menggandeng Liuli Guoguo ke dinding kayu.      

Liuli Guoguo memiringkan kepalanya ke atas, dan bertanya dengan penasaran kepada pria muda dan gadis muda yang berdandan seperti pria di depannya itu, "Kakak Lu Ci, Kakak Xiao Mo, ternyata dua kepala berambut hitam itu adalah kalian berdua. Apa yang kalian lakukan di sana? Apa kalian sudah memilih kuda?"     

Setelah Liuli Guoguo bertanya seperti ini, wajah putih Lu Ci langsung memerah dan dia tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Rasanya dia ingin menyalahkan semua ini kepada pria berbaju kuning gelap di sampingnya ini.     

Wajah Xiao Mo memerah untuk beberapa saat, dan dia tidak tahu bagaimana untuk menjawabnya. Dia bahkan melewatkan pertanyaan pertama Liuli Guoguo dan hanya menjawab pertanyaan terakhirnya.      

"Uh... Liuli Guoguo, aku sudah memilih kok. Aku sudah memilih kuda kok. Itu… Em, sahabatku Xuanyuan Pofan, kalian berdua baru datang ya? Ini sudah cukup terlambat, cepat sana kalian pilih kudanya. Kami berdua pergi dulu ke ruang istirahat di paviliun Hua ya," ucap Xiao Mo yang kemudian menarik tangan Lu Ci dan berlari keluar dari dinding kayu.     

Gadis muda yang berdandan seperti pria itu ditarik oleh pria tersebut untuk kabur dari sana. Tapi, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk menoleh sambil berkata pada Liuli Guoguo, "Xiao Guo sayangku, selamat berjumpa nanti ya!"     

"Em, oke!" jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk dengan patuh. Setelah mengangguk, kemudian dia merangkul tangan Kakak Po, dan dengan tenang berkata kepadanya, "Kakak Po, Lu Ci dan Xiao Mo punya rahasia kecil deh."     

Xuanyuan Pofan tanpa sadar teringat kembali dengan beberapa adegan tadi. Dalam sekejap, wajahnya yang tampan langsung memerah lagi. Dia lalu batuk, dan tidak mengatakan apa-apa. Setelah itu dia hanya mengatakan 'iya' pada Liuli Guoguo dengan lembut.     

Xuanyuan Pofan menggandeng istri kecilnya masuk ke dalam kandang kuda. Ada dua baris kuda di sisi kiri dan kanan yang langsung masuk ke pandangan matanya. Warna kuda ini berbeda-beda, sesuai dengan nenek moyang mereka. Antara lain ada yang putih, hitam, abu-abu, coklat tua, dan lain-lain.     

Liuli Guoguo kecil memperhatikan dua baris kuda yang menarik perhatian ini. Tapi, dia langsung tertarik oleh salah satu kuda di sana. Membuat mata jernih dan besarnya yang seperti anggur, langsung bersinar dengan terang.     

"Kakak Po, pilih yang itu saja!" kata Liuli Guoguo sambil merangkul lengan Xuanyuan Pofan dan menariknya ke arah kuda yang dia tuju.      

Setelah mendekat, Xuanyuan Pofan lalu melihat dari dekat, kuda yang telah dipilih oleh gadis kecilnya. Hal itu membuatnya melengkungkan bibirnya dan tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.