Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bisa Bermain Harpa Lagi



Bisa Bermain Harpa Lagi

0Setelah Liuli Guoguo mengelus kepala suami chinchilla yang gemuk, tangan kecil dan seputih saljunya kemudian mengelus kepala istri chinchilla. Dia mengelus dan terus mengelusnya.      

"Tuan Bao, lihatlah dirimu, suamimu ini Yuan Bao, dia begitu pintar dan rajin belajar. Selain memaksa kamu melahirkan bayi untuknya dan makan makanan enak, dia ini selalu saja berbaring untuk membaca buku. Bagaimana dengan kamu? Kamu hanya tahu caranya makan dan makan saja."      

"Selain makan, kamu cuma bisa tetap tidur dan tidur terus. Aktivitasmu hanya makan dan tidur saja seperti..." Sebenarnya, kata terakhir Liuli Guoguo yang ingin dia katakan adalah 'serangga', namun tidak jadi keluar dari mulutnya. Sebab, dia merasa cukup familiar dengan kata ini, mungkin karena Xuanyuan Pofan juga sering mengatakan itu.     

Setelah istri chinchilla mendengar apa yang dikatakan Nona kecilnya, tiba-tiba dia merasa sedikit sedih dan tidak senang. Dia lalu menaikkan pinggang kecilnya yang berlemak, kemudian segera menjawab Liuli Guoguo, "Cih, Nona kecil, kamu juga tidak lebih baik dariku kok."      

Setelah membantah, istri chinchilla mulai mengunyah lagi kacang mete dan almond yang ditumpuk menjadi bukit-bukit kecil di depannya. Setelah tangan kanannya melemparkan kacang mete ke dalam mulutnya yang gemuk. Kemudian tangan kirinya melemparkan kacang almond ke dalam mulutnya juga, sampai pipinya menggembung menjadi bola-bola gemuk. Dia bahkan terus mengunyah kacang-kacangan renyah itu dengan kerasnya.     

"Hahahahahahahaha..." Pao Baobao benar-benar tidak bisa menahan tawanya. Bagaimana ini, menurutku, Xiao Guo dan dua chinchilla ini benar-benar imut dan menggemaskan sekali! batinnya.     

***     

Setelah Liuli Guoguo selesai menggoda dua chinchilla kecil itu. Kemudian dia berlari ke pengawal ketujuh dan berkata padanya, "Pengawal ketujuh, berikan harpaku, aku ingin memainkan harpa itu untuk didengar kakak Po sebelum pertandingannya dimulai besok."     

"Baik, tapi Harpa itu terlalu berat, hamba akan membantu Nona untuk membawanya langsung ke kamar Raja Huayou," kata pengawal ketujuh sambil menaruh pedangnya dan memasukkannya ke dalam ruang sihir.     

"Em," jawab Liuli Guoguo tanda setuju. Lalu dia mengikuti pengawal ketujuh keluar kamar. Tidak lupa dia menoleh ke arah Pao Baobao yang ada di depan meja, dan sedang membaca dengan serius. "Xiao Bao, aku akan makan malam dengan Kakak Po nanti di kamarnya. Kamu dan pengawal ketujuh, Tuan Bao dan Yuan Bao makan duluan saja," ucapnya.     

"Em, baiklah!" jawab Pao Baobao sambil mengangguk dengan cepat, entah mengapa hatinya terasa begitu hangat.      

Sedangkan dua chinchilla gemuk kecil di atas meja juga ikut menganggukkan kepalanya yang begitu bulat.     

***     

Oleh karena itu, tidak lama kemudian, suara harpa yang merdu kemudian terdengar dari dalam kamar nomor enam area kamar VIP.     

Di dalam kamar itu, Xuanyuan Pofan bersandar di kursi empuk dengan santai, sambil minum teh dan mengagumi gadis kecil yang sedang memainkan harpa untuknya.      

Tangan seputih salju yang lembut dan halus, yang sering dia gandeng di telapak tangannya yang besar itu untuk dimainkan. Pada saat ini sedang memainkan harpa dengan begitu lincahnya. Membuat suara harpa yang indah mengalir keluar dengan begitu ceria dan merdu.     

Wajah yang imut dan lembut, dengan mata bulat dan jernih bagai anggur Liuli Guoguo terus berkedip ke arah Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan hanya merasa kalau hatinya ini lama-lama akan melebur dan mencair karena istri kecilnya yang imut ini. Sebab, istri kecilnya itu begitu harum dan manis, bahkan juga bisa bermain harpa. Hal tersebut membuatnya sangat sangat sangat menyukai istri kecilnya ini.     

"Kakak Po, lagu Playing Butterflies In the Flower sudah selesai. Kamu mau dengar lagu apa lagi? Bagaimana kalau… Lagu Diao Gongyue? Kakak Po kan akan bertanding besok, ini cocok untuk Kakak Po."      

"Lagu ini adalah sebuah mahakarya yang menceritakan mengenai pertempuran yang dahsyat dan penuh semangat. Lagu ini menceritakan ketika Raja Selatan Tiongkok mengalahkan Raja Iblis. Karena itu, aku akan menggunakan lagu ini untuk mendukung kakak Po dalam pertandingan besok!"     

Xuanyuan Pofan masih menatap Liuli Guoguo, lalu menekuk bibirnya, dan menjawab 'Em' kepada istri kecilnya itu.      

Liuli Guoguo seketika itu seolah langsung berubah menjadi seperti prajurit kecil di medan perang. Sepasang tangan putih kecilnya yang lembut adalah senjatanya, dan dia kemudian mulai memainkan dua belas senar harpa tersebut.     

Ketika sudah mau bermain pada klimaks lagunya, Liuli Guoguo kemudian mengangkat kepala dan dada kecilnya dengan bangga. Ketika lagu ini kembali dengan nada yang pelan, perlahan-lahan dia mengurangi pose tubuhnya yang tegas, lalu segera mencondongkan tubuh, serta sedikit menurunkan punggungnya.     

Pada saat klimaks lagu dimulai lagi, Liuli Guoguo kembali mengangkat kepalanya. Hal tersebut membuat Xuanyuan Pofan tertawa ketika melihat istri kecilnya yang sedang memainkan harpa dengan sangat serius. Bahkan dengan ekspresi kecil dan pose tubuh yang penuh drama. Membuatnya benar-benar tidak bisa menahan tawanya.     

Tapi, Liuli Guoguo tidak terpengaruh sama sekali. Sepertinya dia terlalu meresapi lagu ini dan masih terus terfokus dengan serius memainkannya. Dia membuat kakak Po-nya merasa kalau dia sangat imut dengan masih memainkan lagu Diao Gongyue dengan penuh semangat.     

Lalu, detik berikutnya, ada ketukan pintu yang keras dan langsung menyela permainan harpa Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo berhenti memainkan alat musiknya, lalu dia melihat ke arah pintu kamar yang diketuk dengan keras. Seketika itu, muncul tanda tanya besar di keningnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.