Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bantu Aku



Bantu Aku

1Su Muhuan ragu-ragu sejenak, baru kemudian dia memanggil Xuanyuan Poxi. Tapi, Xuanyuan Poxi tidak menjawab ataupun menanggapinya. Dia pun dengan sedikit canggung lewat di samping pemuda berbaju putih dengan begitu saja. Namun, tak disangka, ketika dia hendak masuk ke kamarnya, tiba-tiba tangannya ditarik oleh tangan besar seseorang. Membuatnya sangat terkejut sekali.     

Xuanyuan Poxi tidak berkata apa-apa, dia hanya menarik tangan kecil Su Muhuan, dan menindih Su Muhuan ke dinding, lalu mengurung tubuh gadis itu di dalam depannya.      

Dengan kedua tangan kecilnya yang menempel di dinding, Su Muhuan pun terkurung di depan tubuh Xuanyuan Poxi. Membuatnya langsung tertegun dan jantungnya berdegup dengan sangat kencang.     

Saat Su Muhuan masih bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Pemuda berbaju putih di depannya kemudian berbisik di telinganya, dan mengucapkan beberapa kata dengan suara yang sangat pelan, "Hei si putih malang, bantu aku."     

"Hah?" gumam Su Muhuan yang semakin tidak mengerti. Napas pemuda itu sangat dekat sekali. Aroma tubuhnya yang begitu unik dan khas, mengelilingi dirinya cukup lama, sehingga membuat wajah kecilnya semakin memerah. Karena tidak mengerti dengan apa yang mau dilakukan pemuda itu, jadi dia ingin mendorong pemuda itu pergi.     

Tapi, pemuda itu berbisik lagi di telinganya. Meskipun suaranya sangat pelan, tapi nadanya sangat berat dan tegas, "Jangan bergerak!"     

Su Muhuan menggigit bibirnya dan tidak tahu persis, apa yang bisa dibantunya untuk pemuda ini dengan cara seperti itu. Akhirnya dia hanya bisa patuh dengan tidak bergerak. Karena dulu pemuda itu pernah menyelamatkan dirinya, jadi Su Muhuan berusaha menahan diri dan bersabar sebentar dengan posisi ini.     

Jika pemuda itu benar-benar ingin melakukan hal tidak baik dan kurang ajar pada dirinya, baru Su Muhuan akan marah dan melawannya balik. Dia memikirkan ini dengan sedikit tidak mengerti.      

Belum juga sadar dari semua pikirannya, tiba-tiba Su Muhuan baru menyadari kalau ada seorang wanita berdiri di sampingnya dan pangeran Xuanyuan Poxi. Dan wanita itu adalah Yan Wu, si tabib Dewi.     

"Kalian berdua tidak boleh bersama," kata Yan Wu sambil menatap tajam dan dingin ke Su Muhuan, saat mengatakan kata-kata ini lewat sela-sela gertakan giginya. Ekspresi di wajahnya juga penuh dengan ketidaksenangan dan kekesalan.     

Su Muhuan tertegun dan bingung.      

Sedangkan Xuanyuan Poxi malah sangat bahagia ketika mendengar ucapan Yan Wu ini. Jantungnya berdegup dengan kencang karena sangat senang sekali. Dia pun segera melepaskan gadis muda yang telah dikurungnya di dinding itu. Kemudian berbalik, lalu hendak bersiap mau menjelaskan kepada Yan Wu apa yang terjadi.     

Namun, ketika baru saja berbalik, Yan Wu malah menatap Xuanyuan Pofan dengan sangat dingin. Lalu dia pergi begitu saja dengan kesalnya untuk kembali ke kamarnya sendiri. Bisa terlihat jelas kalau tangan selembut giok yang begitu putih dan ramping itu masih terkepal dengan erat.     

"Hai, kakak tabib Dewi..." Belum sempat Xuanyuan Poxi memanggilnya, namun Yan Wu sudah pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Walaupun begitu, dirinya bahkan tidak kecewa maupun sedih sedikitpun. Tapi dia malah sangat bersemangat dan senang sekali.      

Hahahahaha, asyik! Kakak Dewi cemburu! Dia pasti cemburu denganku! Tampaknya cara yang aku gunakan ini sudah sangat benar. Walaupun dari luar kakak Dewi kelihatannya dingin dan acuh. Tapi, sebenarnya dia sangat peduli dan sangat menyukaiku! Jika tidak, mana mungkin dia sampai semarah itu ketika melihatku memperlakukan si putih malang seperti tadi? batin Xuanyuan Poxi.     

Xuanyuan Poxi memikirkan semua ini dengan sangat gembira. Kemudian dia langsung berbalik dan kembali ke kamarnya di area kamar VIP dengan penuh semangat. Dia juga berusaha menahan dorongan untuk menjelaskan semua ini kepada kakak Dewi sekarang. Sebab, dia mau membuat kakak Dewinya cemburu lebih lama lagi.      

Benar sekali, dengan cara ini maka bisa membuat kakak Dewi menyadari kalau sebenarnya dia jatuh cinta padaku! Sehingga, dia tidak akan bisa membohongi dirinya sendiri! Hahahaha!      

Ketika saatnya tiba nanti, aku akan pergi ke kamarnya, dan menjelaskan semuanya. Maka, dengan begitu, bukankah nanti pada akhirnya kita bisa jadi kekasih dan menikah? Wow! Ini sempurna sekali! batin Xuanyuan Poxi lagi.     

***     

Xuanyuan Poxi berjalan dengan riang sambil memikirkan hal yang sangat menyenangkan ini di dalam hatinya. Sebab, danau di dalam hatinya seolah tengah penuh dengan suasana musim semi yang begitu indah.     

Tidak ada yang tahu, setelah Xuanyuan Poxi pergi, gadis muda berbaju putih yang dimanfaatkannya sebagai alat untuk membuat Yan Wu cemburu ini. Dia masih diam di depan dinding dengan wajah kecil yang memerah karena malu. Bahkan, dia masih belum mengerti dengan jelas, apa yang barusan terjadi. Jantungnya berdegup kencang, dan merasa kalau ini semua sungguh aneh.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.