Rambutmu Terlalu Manja
Rambutmu Terlalu Manja
Tangan kecil Liuli Guoguo yang memegang celana dalam tersebut ingin mengembalikan celana itu ke ujung ranjang. Tapi, pada saat mau mengembalikannya, 'air seni' yang ada di celana itu tiba-tiba menetes dan mengenai tangan kecilnya yang seputih salju. Sehingga dia pun bergumam seperti itu.
Xuanyuan Pofan langsung bingung. Dia sudah tidak bisa tenang lagi, jadi dia segera bangun dan melompat dari ranjang. Kemudian dia menggendong gadis kecil berbaju merah muda di samping ranjang itu. Dengan cepat dia menurunkan gadis kecil itu di luar pintu kamar dan berkata, "Liuli Guoguo tunggu sebentar, aku sebentar saja sudah siap kok."
Setelah itu, pintu langsung ditutup rapat, membuat Liuli Guoguo bingung saat melihat ini. Kakak Po kenapa? Eh? Apa jangan-jangan kakak Po tadi mendengar apa yang aku katakan ketika melihat dengan penasaran celananya tadi, ya? Aduh… batinnya.
Dalam sekejap, wajah kecil Liuli Guoguo memerah. Kemudian dia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
***
Xuanyuan Pofan kembali ke samping ranjang dan melihat celananya dengan perasaan bersalah, yang saat ini masih terbaring di ujung ranjang. Celananya itu di pagi ini, bukan-bukan, tapi tepatnya dini hari ini jadi kotor karena cairan lengket di bagian bawah tubuhnya itu. Namun, dia tidak menyangka celananya itu malah dilihat oleh gadis kecilnya.
Begitu teringat gadis kecilnya sudah memegang celana dan cairan itu, membuat Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk menggigit bibirnya. Bahkan wajah tampannya itu langsung memerah sekali. Setelah merapikan diri dan kamarnya, dia segera pergi untuk membuka pintu kamarnya lagi.
Benar saja, istri kecilnya yang mengenakan baju merah muda itu masih berdiri dengan patuhnya di depan pintu kamar untuk menunggunya membuka pintu lagi. Membuat hati Xuanyuan Pofan langsung jadi lembut dan hangat. Dia segera menggendong Liuli Guoguo yang ada di luar, lalu berjalan masuk ke dalam kamar.
Setelah diturunkan di lantai, Liuli Guoguo yang tahu kalau Xuanyuan Pofan punya kebiasaan minum teh setelah bangun tidur, segera berlari ke samping meja Mahoni. Dia lalu menuangkan teh ke secangkir gelas dan kembali berjalan ke depan Xuanyuan Pofan.
Kemudian Liuli Guoguo memberikan teh itu sambil berkata dengan manisnya, "Kakak Po, cepat minumlah tehnya. Ini baru saja aku buat kok. Masih hangat."
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya dan menunjukkan senyuman bahagianya, lalu mencubit hidung Liuli Guoguo dan berkata, "Istri kecil yang sangat baik."
"Em, tentu saja dong!" jawab Liuli Guoguo dengan rendah hati.
Lalu, istri kecil yang begitu baik itu melayani Xuanyuan Pofan, dengan membantunya membasuh wajah. Setelah membasuh wajah, Liuli Guoguo menawarkan dirinya untuk menyisir dan mengikat rambut kakak Po-nya.
Kedua tangan kecilnya itu sudah terasa agak sakit dan lelah ketika terus menyisir rambut hitam dan panjang kakak Po-nya. Tapi, rambut itu masih saja tidak rapi dan tampak berantakan. Jadi, Liuli Guoguo dengan marah tampak menggembungkan pipinya, lalu dengan terpaksa memberikan sisir itu kepada Xuanyuan Pofan, dan memintanya menyisir rambutnya sendiri.
Pria itu tak bisa menahan senyumnya karena melihat tingkah lucu istri kecilnya. Namun dia hanya bisa menepuk keningnya dengan tidak berdaya. Apalagi, ketika mendengar istrinya berkata, "Kakak Po, rambutmu manja sekali!"
***
Arena Pertandingan Fengyun Sirius.
Xuanyuan Pofan bersikeras untuk mengantar Liuli Guoguo ke ruang VIP di area penonton, walaupun sebentar lagi dia akan bertanding. Lalu dia meminta Pao Baobao, pengawal kedua belas, dan pengawal ketiga menemani isteri kecilnya itu. Kemudian dia menyuruh pengawal kesatu, pengawal kesembilan, dan pengawal ketujuh untuk ikut bersamanya ke arena pertandingan.
Pertandingan cabang penyihir pengendali jiwa bukanlah pertandingan satu orang saja, melainkan pertandingan satu tim. Sama seperti babak penyisihan sebelumnya, setiap peserta harus membawa tiga orang pengawal untuk menjaga formasi pelindung.
Pengawal kesatu, pengawal kesembilan, dan pengawal ketujuh adalah pengawal Xuanyuan Pofan yang memiliki jurus dan sihir terkuat dari yang lainnya. Oleh karena itu, mereka ikut bersamanya naik ke arena pertandingan.
Namun, layaknya seperti babak penyisihan, sebenarnya mereka bertiga tidak perlu melakukan apa-apa. Karena Tuannya yang sangat luar biasa hebat ini pasti bisa melakukan semua ini sendirian.
Di arena pertandingan itu, ada sepuluh arena kandang besi besar dengan pelindung tak terbatas. Liuli Guoguo menggigit sepotong bebek tipis ke dalam mulut kecilnya, lalu memandang pria tampan di arena kandang besi besar di baris kedua dari kiri di arena di bawah sana. Dia menunggunya lagi untuk menang tanpa bertarung, dan menciptakan keajaiban luar biasa lagi.
Di sepuluh arena kandang besi besar, di antara sepuluh orang yang berdiri di masing-masing arena itu. Semuanya adalah pria tua atau paman-paman yang beruban dan berjanggut putih dan sudah berumur. Kecuali Xuanyuan Pofan dan Du Heng, yang keduanya masih sangat muda dibanding lainnya.
Terdengar suara raungan yang sangat keras, tampak sepuluh setan jiwa bercorak hitam kuning bermata tiga yang paling ganas. Di antara lima setan jiwa bermata merah dan bermata tiga, mereka lalu bangkit dari lubang ajaib bawah tanah dan mengisi kesepuluh arena kandang besi besar.