Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
Tetesan air mata lembut yang jatuh setetes demi setetes tadi, kini berubah menjadi air mata yang besar. Seperti biji-bijian yang mengalir turun dengan deras dari mata besarnya bagaikan air terjun. "Hiks hiks hiks! Kakak Po, sampai jumpa di kehidupan selanjutnya! Hiks hiks hiks."
"Kakak Po, aku tidak bisa memberimu seorang bayi. Hiks hiks hiks… Aku, aku, tidak punya kesempatan menikah denganmu… Hiks hiks hiks… Kakak Po... Kamu, kamu... Harus menjaga dirimu baik-baik… Kamu… Kamu… Juga harus… Harus menjaga Xiao Bao, Tuan Bao… Yuan Bao... Dengan baik. Hiks hiks hiks…"
"Kakak Po, setelah aku… Aku… Aku mati. Kamu… Kamu jangan terlalu merindukanku. Kalau… Kalau kamu merindukanku... Kamu… Kamu bisa… Membuka dan… Memandangi lukisan yang digambar oleh… Paman Na Layan… Hiks hiks hiks..."
Liuli Guoguo yang berada dalam pelukan Xuanyuan Pofan menangis sampai tersengal-sengal. Dia menangis dengan sangat memilukan, dan sungguh dapat menusuk hati setiap orang yang mendengarnya. Dia menangis sampai ucapannya terbata-bata, dan sedikit tidak jelas.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, karena dia ingin tertawa tapi tidak tega. Kemudian dia menggendong Liuli Guoguo yang menangis di pelukannya, lalu berjalan kembali ke menara Ming Ying.
Ketika tadi mendengar gadis kecilnya ini berdarah di bagian itunya, awalnya Xuanyuan Pofan sangat panik dan bingung. Tapi, tidak lama kemudian dia menyadari apa yang telah terjadi. Hatinya tiba-tiba jadi senang sekali. Karena ini adalah berita yang sangat bagus sekali untuknya.
"Hiks hiks hiks, kakak Po, jangan turunkan aku di ranjang. Aku… Aku ingin di pelukanmu. Walaupun nanti aku mati, aku... Aku ingin mati di dalam pelukanmu. Hiks hiks! Kakak Po, sebenarnya aku... Aku tidak ingin mati! Hiks hiks hiks! Bagaimana ini, aku tidak tega meninggalkanmu! Hiks hiks hiks!" ucap Liuli Guoguo sambil terus saja menangis.
Setelah digendong sampai ke dalam kamar, Liuli Guoguo masih saja menangis dengan tiada henti-hentinya. Namun, untungnya lelucon besar yang akan terjadi selanjutnya, malah bisa membuat istri kecilnya yang awalnya sedih ini, jadi tidak akan menangis lagi.
Seorang wanita berbaju putih melangkahkan kakinya dengan anggun ketika masuk ke dalam kamar nomor enam. Dia lalu melihat seorang gadis kecil berbaju merah muda yang menangis histeris tidak karuan. Hal itu membuatnya sampai tidak bisa menahan tawa ketika melihat adegan lucu tersebut. "Hahahahaha, si kecil bodoh, kenapa kamu menangis seperti itu? Menderita penyakit parah apa, sih?" tanyanya.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, dan dalam sekejap dia tidak menangis lagi. Walaupun akan mati, tapi dia juga tidak mau menangis dan tampak memalukan di depan orang ini. Sebab, dia merasa kalau dirinya juga tidak benar-benar bodoh.
"Tabib Dewi, tolong selamatkan Xiao Guo!" kata Pao Baobao yang dengan buru-buru maju untuk menghampiri Yan Wu. Karena dia melihat Liuli Guoguo berdarah sangat banyak, membuat hatinya juga sangat takut, serta panik seperti Liuli Guoguo.
Xuanyuan Pofan tidak mengerti masalah wanita yang bagian itu. Dia juga merasa tidak enak jika terus berada di dalam kamar. Jadi, dia hendak pergi dan menurunkan gadis kecilnya ke ranjang, lalu keluar.
Tapi, baru saja menurunkan gadis kecilnya itu di atas ranjang dan melepaskannya, tiba-tiba gadis kecil itu malah menangis kencang lagi. "Hiks hiks! Kakak Po jangan pergi! Aku mau mati di pelukan kakak Po!" rengeknya.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, lalu segera menggendong si kecil yang terus menangis itu ke dalam pelukannya. "Dasar gadis bodoh, sudah dibilangi kamu tidak akan mati," bujuknya.
Yan Wu paling tidak tahan mendengar anak kecil menangis. Kemudian dia segera berkata kepada Liuli Guoguo dengan tidak sabar, "Sudahlah, sudahlah! Hei si kecil bodoh. Kamu sudah besar begini kok masih suka menangis. Cepat sini, katakan padaku kamu sebenarnya kenapa? Kenapa sampai seputus asa itu bilang mati mati mati saja?"
Liuli Guoguo pun berhenti menangis. Kemudian dia menghisap ingusnya, lalu membuka roknya dan memperlihatkan pahanya di balik rok merah muda tersebut. Setelah itu dia memanyunkan bibirnya dan berkata, "Pantatku berdarah."
"Hahahahahahaha..." Yan Wu tertawa terbahak-bahak dengan puasnya ketika melihat ada darah di bagian betis Liuli Guoguo. Dia sampai tidak bisa berkata apa-apa. Kasihan sekali pengawal yang buru-buru menghentikan kereta hewan liar sihirku. Ternyata ini hanyalah mengenai seorang anak yang datang bulan, batinnya.
Yan Wu mengambil kantong tasnya, lalu berkata kepada Liuli Guoguo, "Liuli Guoguo bodoh. Tenang saja, kamu tidak akan mati." Setelah itu dia mengalihkan pandangannya ke pria yang sedang menggendong Liuli Guoguo, yang masih mengenakan seragam babak final penyihir pengendali jiwa dan berkata, "Xuanyuan Pofan, kamu keluarlah dulu."