Istri Kecilku Sudah Dewasa

Anak kampungan (1)



Anak kampungan (1)

2Upacara pembukaan acara pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar tidak diadakan di Menara Ming Ying. Tapi diadakan di aula besar pertandingan Fengyuan Sirius, tepatnya di sebelah utara Menara Ming Ying.      

Ketika Su Muhuan tiba di aula besar, dia mengira kalau dirinya sudah terlambat. Tapi untungnya, ternyata dia datang tepat waktu. Sebab, masih ada waktu setengah dupa sebelum upacara pembukaan dimulai.     

Su Muhuan kemudian menarik napas berat, lalu menunjukkan gelangnya kepada dua ekor serigala penjaga di pintu masuk aula utama. Setelah itu dia langsung dipersilakan masuk oleh serigala penjaga. Tapi, baru saja dia berdiri di pintu masuk, dan belum menapakkan kaki masuk ke dalam, matanya pun seketika sudah bersinar.     

Sebab, Su Muhuan pernah membayangkan penampilan aula besar pertandingan Fengyuan Sirius di pikirannya. Setelah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, dia baru menyadari kalau imajinasinya itu masih saja tidak bisa menggambarkan keindahan dan kemegahan dari aula tersebut.     

Tidak seperti menara Ming Ying yang bergaya arsitektur dan bersudut bulat. Karena aula besar pertandingan Fengyuan Sirius ini gaya arsitekturnya lebih menggunakan struktur berbentuk seperti berlian. Tampaknya ini sesuai dengan simbol pengorbanan untuk langit, yang bentuknya seperti belah ketupat.      

Aula yang berbentuk berlian itu dibagi menjadi lima area, yang tertata rapi dengan berbagai warna kursi batu roh merah. Di dinding bagian atas aula tersebut bertatahkan ratusan kristal bintang dengan lima warna berbeda, yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan ungu.      

Empat sudut aula dikelilingi oleh puluhan serigala yang bulunya berwarna ungu dan jingga. Di bagian atap tertinggi aula, ada panggung tinggi berbentuk berlian, di mana ada tiga singgasana dari perak dan tembaga yang indah.     

Ketika Su Muhuan masih tertegun dengan keindahan aula itu, membuatnya masih saja berdiri di depan pintu untuk memandangi aula besar pertandingan Fengyuan Sirius yang luar biasa ini. Lalu, tiba-tiba dia mendengar suara pria yang begitu jelas di belakangnya, "Hei, anak kampungan, minggir sana! Jangan menghalangi jalan."     

Su Muhuan terkejut dan akhirnya buru-buru mundur ke samping. Setelah dia memberi jalan, ketiga pria di belakangnya lalu melangkah masuk melewati pintu masuk aula.      

Pemuda berbaju hitam di tengah itu bertubuh jangkung dan berwajah gelap. Lalu di sebelah kirinya ada pemuda berbaju biru yang lebih pendek, dari pemuda berbaju hitam. Di sisi kanannya adalah pemuda kurus berbaju hijau, dan dia adalah pria yang baru saja bicara kepada Su Muhuan.     

Gerbang aula ini sangat besar, aku rasa aku tidak menghalangi jalan! batin Su Muhuan. Mungkin karena kata 'Anak kampungan' ini terlalu tidak enak didengar, sehingga membuatnya menjadi tidak senang dan kesal. Namun, begitu ingat kalau upacara pertandingan acara ini akan segera dimulai. Dia pun dengan segera berjalan masuk ke dalam aula besar, tepat di belakang tiga pemuda tersebut.     

Setelah memasuki aula, Su Muhuan mulai menggerakkan mata aprikotnya yang indah, dan memandangi kursi-kursi di dalam aula. Dia melihat kalau hampir setengah dari kursi di aula ini sudah terisi. Jadi dia mencoba mencari kursi mana yang akan didudukinya.     

Di antara tiga pria yang berjalan di depan Su Muhuan tadi, pria berbaju hijau itu kemudian berbicara lagi, "Kakak Yiqian Yuan, apakah kamu melihat anak kampungan tadi itu? Belum menapakkan kakinya masuk ke dalam saja, tapi dia sudah tertegun diam di pintu masuk, benar-benar mabuk kali, ya?!"      

"Sekali lihat, pasti langsung tahu kalau dia gadis kampung yang tidak pernah tahu dunia luar deh. Oh iya apalagi baju yang dikenakannya itu, astaga sudah lubang-lubang begitu tapi masih saja dipakai. Hebat, sungguh hebat sekali. Aku benar-benar tidak mengerti, deh."      

Pemuda berbaju hijau itu lalu menepuk pundak pemuda berbaju hitam yang ada di tengah dan mengatakan semua ini dengan tidak berperasaan.     

Su Muhuan seketika mengeratkan kepalan tangannya. Kemudian dia mengerutkan keningnya dan benar-benar kesal mendengar ini. Tanpa berpikir panjang, setelah itu dia langsung mempercepat langkah kakinya dan maju ke depan.     

"Kakak Yiqian Yuan, pertandingan Fengyuan Sirius ini juga benar-benar deh. Bagaimana bisa tingkat kehormatan pertandingan ini jadi sangat rendah, sih?! Sungguh luar biasa sekali. Bahkan anak kampungan dari pedesaan juga mendapatkan undangan pertandingan, benar-benar keterlaluan," tambah pemuda berbaju hijau itu. Dia merasa kalau ucapannya tadi belum cukup puas, jad dia terus saja mengeluh dan menepuk pundak Yiqian Yuan.     

Wajah Yiqian Yuan jadi muram ketika mendengar ucapan pemuda itu. Namun, dia tidak bisa berkata apa-apa, dan hanya melengkungkan bibirnya untuk membuat pemuda berbaju hijau itu mengira kalau dirinya setuju dengan pemikirannya.     

"Kakak Murong Mingtao, menurutku ucapanmu ini sedikit keterlaluan. Karena kita tidak boleh melihat orang dari penampilan luarnya saja," kata pemuda berbaju biru yang ada di sisi kanan Yiqian Yuan. Dia merasa jika ucapan pemuda berbaju hijau sudah sedikit keterlaluan. Dan dia pun tidak bisa menahan diri untuk membantah semua ucapan tersebut.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.