Istri Kecilku Sudah Dewasa

Karung yang Bisa Bergerak (4)



Karung yang Bisa Bergerak (4)

1Yiqian Yuan mengerutkan kening dan tampak gusar ketika melihat Murong Mingtao yang mulai mendekati gadis berbaju putih itu dengan perlahan. Tepat ketika melihat tangan gemuk bagai babi Murong Mingtao mau menyentuh pundak gadis berbaju putih itu, sebenarnya dia bersiap bicara untuk menghentikannya.      

Namun, tiba-tiba terdengar lebih dulu suara ketukan pintu dari luar.     

Murong Mingtao pun juga ikut berhenti, dia lalu menarik tangannya yang mau menyentuh anak kampungan yang begitu cantik dan jernih itu. Kemudian dia mengerutkan kening dengan tidak senangnya, setelah itu bertanya dengan kesal, "Siapa?!"     

Xuanyuan Poxi pun mengalihkan pandangan matanya ke si persik madu yang saat ini sedang digandeng oleh kakak keenam yang ada di sampingnya. Si persik madu kemudian terlihat mengedipkan mata anggurnya, sedangkan Xuanyuan Poxi hanya bisa menghela napas dengan kesal.     

Si persik madu ini benar-benar sangat keras kepala. Hanya karena sebuah karung yang bisa bergerak, jadi dia meminta Xuanyuan Poxi dan kakak keenam untuk mendatangi ruangan ini dan menanyakan mengenai karung itu. Lebih tepatnya, meminta mereka untuk bertanya kepada orang-orang di dalam ruangan, apa yang ada di dalam karung itu dan kenapa bisa bergerak.     

Xuanyuan Poxi sudah membujuk Liuli Guoguo cukup lama, dengan mengatakan kalau dia tadi salah lihat. Walaupun salah lihat atau tidak, dan sebenarnya kalaupun di karung itu ada orang ataupun makhluk hidup lainnya. Namun hal itu benar-benar tidak ada hubungannya dengan mereka.      

Tapi, kakak keenamnya ternyata setuju dan mengiyakan permintaan Liuli Guoguo ini. Dia setuju menanyakan mengenai karung itu.      

Hati Xuanyuan Poxi benar-benar kecewa, dan dia hanya bisa menghela napas berat. Lalu, entah apa yang bisa dia lakukan lagi. Jadi dia hanya bisa mengikuti kakak keenamnya yang dingin itu, dan mengiyakan permintaan si persik madu.     

Ketika sedang berpikir seperti ini, Xuanyuan Poxi lalu menoleh ke orang-orang di dalam ruangan itu dengan bingung. Dia malas menjelaskan apapun, jadi dia langsung mengucapkan namanya sendiri, "Xuanyuan Poxi."     

Hah? Ada apa ini, Xuanyuan Poxi? Xuanyuan Poxi, pangeran kedelapan dari kerajaan Dong Xuan? Bercanda apa, ya? batin Murong Mingtao.      

Murong Mingtao lalu menatap anak kampungan yang terlihat kasihan itu. Walaupun dia sedikit tidak percaya kalau yang muncul di sana adalah pangeran kedelapan dari kerajaan Dong Xuan. Namun dia tetap berhenti dengan kesalnya karena telah diganggu kesenangannya.     

Murong Mingtao kemudian memerintahkan bawahannya untuk membuka pintu. Tidak apalah, meski sekarang tidak bisa meluapkan nafsuku. Namun, setelah pangeran kedelapan pergi nanti, aku akan memainkan gadis ini lagi. Toh, aku tetap akan menikmati dia pada akhirnya, pikirnya.     

Setelah pintu ruangan itu dibuka. Yang pertama kali masuk ke dalam pandangan mata Xuanyuan Poxi adalah seorang gadis berbaju putih yang berlutut di lantai, dengan baju jelek yang sudah tidak rapi lagi. Gadis berbaju putih itu menoleh, dan mata aprikotnya yang sembab kebetulan bertemu dengan mata indah Xuanyuan Poxi.     

Su Muhuan menggigit bibirnya dengan keras, memegang bajunya dengan erat, lalu menoleh dan melihat ke pintu yang dibuka. Kemudian, yang masuk ke dalam pandangan matanya adalah pemuda tampan berbaju putih, yang berdiri di depan pintu.      

Tidak tahu kenapa, tanpa berpikir panjang Su Muhuan langsung melindungi tubuhnya, dan memegang bajunya dengan erat. Lalu, dengan cepat dia berdiri dan berlari ke belakang pemuda berbaju putih itu.     

Xuanyuan Poxi sangat terkejut. Apa yang dilakukan gadis ini? batinnya.     

"Pangeran, selamatkan aku!" kata Su Muhuan sambil berlindung di belakang Xuanyuan Poxi. Satu tangannya memegang bajunya dengan erat, dan satu tangannya yang lain menarik baju pemuda berbaju putih itu.      

Saat ini sebenarnya dia sedang bertaruh. Jika Xuanyuan Poxi ini adalah teman dari para pemuda di dalam ruangan ini, maka habislah dia. Namun, entah kenapa saat pertama kali melihat tatapan Xuanyuan Poxi, dia dengan anehnya malah bisa langsung percaya kepada pemuda berbaju putih ini. Dia percaya kalau pemuda ini bisa menyelamatkannya.     

Yiqian Yuan yang sedang duduk di depan meja di ruangan ini, entah kenapa tiba-tiba merasa gusar ketika melihat pemandangan ini. Dia lalu mengepalkan tangannya dengan erat, yang kebetulan sedang ada di atas lututnya.     

Liuli Guoguo yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka, dan sedang digandeng oleh Xuanyuan Pofan sangat terkejut. Kenapa dengan kakak cantik ini? batinnya.      

Tanpa berpikir panjang, Liuli Guoguo langsung melepaskan tangannya dari genggaman tangan besar Xuanyuan Pofan. Kemudian dia berlari menghampiri gadis berbaju putih yang tidak jauh darinya.     

Xuanyuan Pofan segera mengulurkan tangan dan ingin menarik Liuli Guoguo kembali. Namun, sayangnya sudah terlambat. Jadi dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Kemudian dia mengikuti Liuli Guoguo dan menghampiri gadis berbaju putih itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.