Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pingsan



Pingsan

2"Tuan capek, kan? Ini, minum lah!" kata Pao Baobao sambil menyerahkan botol labu berisi air tersebut kepada pengawal kesatu.      

Pengawal kesatu sedikit melengkungkan bibirnya dan berkata, "Terima kasih." Dia lalu mengambil botol labu itu dari tangan Pao Baobao.     

Sebenarnya di dalam cincin ruang sihir pengawal kesatu, ada air yang cukup untuk diminumnya. Namun, karena dia tidak mau menolak niat baik gadis kecil yang imut ini, jadi dia mengambil botol labu itu.      

Namun, ketika pengawal kesatu baru saja meminum airnya, dia melihat pengawal ketujuh yang berjalan menghampirinya. Dia pun segera membuka mulut dan bertanya, "Pengawal ketujuh, apakah pangeran kedelapan baik-baik saja?"     

"Baik-baik saja kok," jawab pengawal ketujuh. Lalu, dia langsung melompat dan naik ke depan kereta kuda.     

Setelah Pao Baobao melihat pemandangan ini, dia pun segera kembali ke dalam kereta kuda dan mengambil satu botol labu lagi. Lalu dia menjulurkan kepala di jendela kereta kuda dan menyerahkan botol itu kepada pengawal ketujuh sambil berkata, "Pengawal ketujuh yang terhormat, minum lah ini."      

Menurut Pao Baobao, karena dia telah memberikan botol labu itu ke pengawal kesatu, jadi dia juga sudah seharusnya memberikan kepada pengawal ketujuh. Karena kalau tidak, dia merasa sedikit tidak nyaman di hati.      

Namun, pengawal ketujuh hanya menoleh dan melirik ke arah botol labu yang diberikan Pao Baobao. Setelah itu dia berkata dengan santai, "Tidak usah, aku tidak haus." Kemudian dia langsung menoleh ke depan lagi.     

Pao Baobao tercengang beberapa detik. Pada akhirnya dia hanya menghela napas dan merasa tidak masalah dengan hal tadi. Wajah kecilnya seketika memerah karena merasa sedikit canggung, sebab botol labunya tidak diterima. Dia pun hanya membalas, "Oh iya."     

Pao Baobao kemudian berbalik dan mau mengembalikan botol labu itu ke tempatnya semula. Namun, botol labu itu malah diambil lebih dulu oleh pengawal kesatu. "Aku masih haus," kata pengawal kesatu dengan lembut sambil langsung meminum air di dalam botol labu itu sampai habis.     

"Em em! Jika Tuan masih merasa kurang, di dalam kereta masih ada banyak. Raja Huayou telah menyiapkan banyak sekali persediaan minum!" kata Pao Baobao dengan wajah yang memerah karena malu, dan kedua alisnya terlihat naik karena senang.     

"Iya," jawab pengawal kesatu.     

Pao Baobao pun langsung berbalik masuk ke dalam kereta kuda dengan perasaan yang sangat puas dan senang. Namun, sedetik berikutnya, tiba-tiba ada serangan di belakang punggungnya, seperti ada yang mendorongnya di dalam kereta kuda.      

Lalu, tiba-tiba terdengar suara mesin dinyalakan. Setelah itu, tirai kain berwarna kuning di luar kereta kuda, muncul sebuah jeruji besi berwarna emas yang menutup setiap sudut kereta kuda tersebut.     

Pao Baobao benar-benar terkejut, lalu dia langsung menoleh dan melihat ke arah jendela kereta kuda di luar. Kemudian dia melihat sebuah pemandangan di luar jendela kereta kuda tersebut.      

Pemandangan ini berupa ratusan roh jiwa yang berlumuran darah, dan sekarang sedang menyerang ke arah kereta kuda. Roh jiwa yang sangat tinggi besar dan mengerikan itu perlahan mendekati kereta kuda, dan menggoyang-goyangkan kereta kuda ini.     

Huwaaaahh! Itu roh jiwa! Huwaaahhhh! Apalagi ini adalah roh jiwa yang berlumuran darah! Xiao Guo, bagaimana dengan Xiao Guo! Xiao Guo masih ada di luar! Xiao Guo dan kakak berbaju putih masih ada di luar! batin Pao Baobao. Karena dia mulai merasa khawatir dan ketakutan.      

Tidak lama kemudian, Pao Baobao berusaha menenangkan dirinya dan berkata pada dirinya sendiri. Tenang tenang tenang, Raja Huayou begitu hebat dan luar biasa. Xiao Guo pasti baik-baik saja! Kakak berbaju putih dan yang lain adalah orang-orang ahli bela diri kecuali Xiao Guo. Mereka pasti bisa melawan dan mengalahkan para roh jiwa itu!      

Yang harus aku lakukan adalah diam di dalam kereta kuda, dan sebisa mungkin berusaha untuk tenang. Jangan sampai panik dan gegabah! Dengan cara ini, aku tidak akan merepotkan dan membebani orang-orang di luar! Em benar begini! lanjut Pao Baobao dalam hatinya.     

Dengan pemikiran seperti ini, Pao Baobao yang sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi di luar pun. Saat ini dia hanya melingkarkan tubuhnya, dan tak lupa menaruh dua chinchilla yang sedang tidur nyenyak di dalam keranjang itu agar berpindah di atas lututnya. Lalu, dia memejamkan mata, diam dan tak bicara.      

Namun, tidak lama kemudian, jeruji besi yang mengelilingi kereta kuda yang telah dibuka, kemudian menghilang.     

"Nona Xiao Bao, apa kamu terkejut? Apa kamu ketakutan? Sudah tidak apa-apa, semuanya sudah dihabisi," terdengar suara pengawal kesatu yang sekarang sudah masuk ke dalam kereta kuda.     

Hah? Wow hebat sekali! Secepat ini?! batin Pao Baobao. Dia kemudian segera turun dari kereta kuda, lalu memeriksa seluruh tubuh pengawal kesatu.      

Setelah memastikan pengawal kesatu baik-baik saja dan tak ada satupun luka di tubuhnya, baru Pao Baobao bisa menghela napas lega. Dia lalu mengalihkan pandangan ke sekelilingnya. Mungkin, jika dia tidak melihat ke sekeliling pasti dirinya akan baik-baik saja. Namun, begitu melihat ke sekelilingnya, kepalanya langsung miring dan akhirnya pingsan.     

Pengawal kesatu yang terkejut, dengan segera langsung menggendong tubuh kecil Pao Baobao sambil mengerutkan keningnya. Aku ini benar-benar deh, sudah tahu kalau gadis ini punya jantung yang tidak baik. Harusnya aku menghentikannya ketika melihatnya keluar dari kereta kuda, aduh! batinnya.      

Pengawal kesatu benar-benar menyalahkan dirinya sendiri. Dia lalu segera menggendong Pao Baobao untuk masuk lagi ke dalam kereta kuda.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.