Sahabatku Xuanyuan Pofan, Selamatkan Aku!
Sahabatku Xuanyuan Pofan, Selamatkan Aku!
Selain itu, bunga-bunga itu juga sangat agresif karena batang bunga-bunga yang lain juga langsung lurus ke arah Pao Baobao. Kelopak bunganya terbuka dengan lebar, kemudian bunga-bunga itu tampak berdempet-dempetan di tepi kolam bunga. Lalu, ada satu bunga lain yang menjulur sangat tinggi, seolah merasa kalau Pao Baobao akan memilih dia pada akhirnya.
Liuli Guoguo langsung tertawa begitu memandangi bunga-bunga yang sedang berdempet-dempetan dan berusaha menarik perhatian Pao Baobao. Setelah tertawa puas, kemudian terdengar suara barang berat yang jatuh di tepi kolam. Liuli Guoguo pun menoleh, dia lalu membelalakkan mata besar bagai anggurnya yang tampak bersinar.
Di tepi kolam, bunga pencuci sumsum warna merah muda perpaduan hitam yang gemuk dan berisi saat ini sedang berhenti di depan Liuli Guoguo. Kelopak bunga yang menguncup perlahan membuka, lalu mengedipkan mata tak terlihatnya ke Liuli Guoguo, dan seolah sedang berkata, 'Hei gadis kecil, aku suka denganmu. Cepat petiklah aku!'
Karena bentuk bunga itu terlalu besar. Jadi begitu bunga itu berhenti, bunga-bunga lain di belakangnya pun langsung terhalang olehnya, dan tidak bisa berenang ke depan lagi. Mereka pun kemudian menghempaskan kelopak bunganya dengan kesal dan tidak tenang.
Begitu melihat situasi ini, Liuli Guoguo pun segera memetik bunga yang begitu gemuk itu. Dua lesung pipi di pipinya pun muncul, dan memperlihatkan ekspresinya yang begitu cerah bahagia.
"Xiao Guo, hebat sekali kamu! Dari tadi tidak ada bunga yang memilihmu. Tapi, begitu dipilih, langsung dipilih oleh bunga yang begitu besar seperti ini!" kata Pao Baobao sambil tersenyum dan memperlihatkan gigi kecil harimaunya.
"Hehehe, iyalah! Hebat sekali, kan! Muach!" kata Liuli Guoguo sambil mendekatkan bunga pencuci sumsum itu ke bibir kecilnya, dan menghadiahkan ciuman besar untuk bunga itu.
Bunga pencuci sumsum itu terkejut, wajahnya pun langsung memerah dan dia langsung menguncupkan kelopak bunganya lagi karena malu.
"Hahahahaha, Xiao Bao, bunga ini malu-malu," kata Liuli Guoguo begitu melihat kelopak bunga yang tadinya mekar dengan cerah, tiba-tiba menguncup dengan erat. Karena ini, dia pun tertawa terbahak-bahak.
Sedangkan bunga pencuci mulut menutupi wajahnya dengan tangan yang tak terlihat dan membatin, Aduh malu sekali.
***
Kediaman Raja Huayou, bangunan Chiming di paviliun An,
Empat tabib di tingkat master pembuat obat terlihat sedang mengelilingi meja persegi empat yang tinggi, di mana di sana ada roh jiwa tingkat lima yang tengah berlumuran darah berwarna hitam. Keempat tabib itu sekarang sedang membedah perutnya dari atas ke bawah dengan pisau di tangannya.
Tidak jauh dari sana, berdiri pria tampan berjubah hitam yang mengenakan topeng tengkorak perak hitam dengan mata elang dingin dan tajam di balik topengnya. Dia sedang mengawasi proses para tabib membedah roh jiwa yang jahat. Lalu, di sampingnya ada dua pengawal berbaju putih.
Pengawal berbaju putih itu adalah pengawal ketiga dan pengawal kedua belas. Melihat para tabib yang sedang membedah roh jiwa itu, mereka berdua pun rasanya ingin muntah. Tapi, ketika melihat Raja Huayou, dia malah terlihat biasa saja dan tenang. Akhirnya, terpaksa busa muntahan menjijikkan di mulut mereka pun hanya bisa ditelan kembali ke dalam mulut masing-masing.
Dengan kata lain, mereka benar-benar beruntung hari ini. Ketika mereka pergi ke lembah Luoxia untuk sebuah misi. Mereka hanya menemukan roh jiwa yang jatuh ke tanah dan menyemburkan darah, dan itu adalah roh jiwa tingkat empat.
Setelah beberapa saat, keempat tabib di tepi meja akhirnya mengeluarkan sesuatu dari tubuh roh jiwa. Lalu, dengan cepat dia berbalik dan pergi menghampiri Xuanyuan Pofan untuk melaporkan. "Raja Huayou, ini adalah rumput Liuxian. Dia pasti adalah roh jiwa yang rakus makannya. Aku juga tidak tahu, ternyata rumput Liuxian ini menyimpan banyak racun. Jadi..." jelasnya.
"Em, selamatkan dia. Pengawal kedua belas, cepat keluarkan kandang api besi tingkat tujuh," perintah Xuanyuan Pofan sambil melirik santai ke arah roh jiwa yang ada di atas meja.
"Laksanakan!" jawab pengawal kedua belas yang cukup bersemangat kali ini.
Roh jiwa tingkat empat adalah salah satu prajurit terdepan yang melindungi raja iblis Pang Kong. Setelah diselamatkan dan diinterogasi, mereka pasti bisa mengetahui banyak tentang bawahan raja iblis Pang Kong yang lainnya. Keberuntungan hari ini benar-benar cukup besar sekali.
Pengawal kedua belas pun berlari ke bagian belakang gudang. Begitu dia mulai mengaktifkan dan membuka kandang api besi, tiba-tiba dia mendengar teriakan yang nyaring, "Tolong selamatkan aku! Huwaahh! Sahabatku Xuanyuan Pofan, tolong selamatkan aku!"
Pengawal kedua belas seketika menarik sudut bibirnya, Bukannya ini suara Na Lanyan? tanyanya dalam hati. Sebab, hanya Na Lanyan lah yang dapat memiliki suara auman sebesar klakson itu, yang bahkan dapat mencapai paviliun An yang tengah tertutup rapat.
Ketika Xuanyuan Pofan mendengar suara yang dikenalnya, keningnya sedikit mengkerut, lalu dia membatin, Apa lagi yang terjadi dengan anak ini?