Istri Kecilku Sudah Dewasa

Menyanyikan Lagu Cinta



Menyanyikan Lagu Cinta

2Setelah naik ke dalam kereta kuda, Liuli Guoguo merasa seperti merdeka dan terbebas dari semuanya. Dia pun langsung melepas tas sekolah dan juga topi sekolahnya begitu saja. Sedangkan Pao Baobao terlihat begitu patuhnya, dia masih menggunakan topi sekolahnya.      

Liuli Guoguo yang duduk di depan Pao Baobao, lalu membantunya melepaskan topi sekolah sahabatnya itu sambil mengedipkan matanya dan berkata, "Xiao Bao, kita bernyanyi bersama yuk!"     

"Hah?" gumam Pao Baobao karena terkejut.     

"Ya ampun, iya. Kita bernyanyi bersama-sama menyenandungkan sebuah lagu. Kamu bernyanyi dulu, lalu aku akan melanjutkannya," kata Liuli Guoguo yang menjelaskan sambil menurunkan topi sekolah Pao Baobao.     

"Tapi… Aku tidak mengenal lima dasar nada musik, alias buta nada. Aku juga sering sekali salah nada ketika bernyanyi," jelas Pao Baobao. Apalagi, kakak berbaju putih ada di luar kereta kuda ini. Kalau aku bernyanyi dengan tidak merdu, itu pasti akan sangat memalukan sekali, batinnya. Dia terlihat berpikir seperti ini sambil menggigit bibir semerah mawarnya.     

"Tidak apa-apa kok. Kalau aku bernyanyi dengan merdu saja, itu sudah cukup!" kata Liuli Guoguo dengan penuh percaya diri sambil menepuk pundak Pao Baobao untuk mencoba menghiburnya.     

Pao Baobao hanya bisa geleng-geleng kepala dan menyeka keringat, lalu bergumam sendiri di dalam hatinya. Xiao Guo, apa ada orang sepertimu yang menghibur dengan cara ini, batinnya.     

"Sudahlah tidak usah. Aku benar-benar tidak punya bakat dalam bernyanyi. Xiao Guo, kamu saja sendiri yang bernyanyi, aku yang mendengarkan," kata Pao Baobao sambil melambaikan tangannya untuk menolak.     

"Aduh, Xiao Bao. Aku ini ingin bernyanyi bersama denganmu," kata Liuli Guoguo dengan manja kepada Pao Baobao sambil menggembungkan pipinya dan menyangga pipi yang menggembung itu dengan kedua tangannya.      

Namun, Pao Baobao masih saja malu-malu jika harus bernyanyi. Jadi, dia pun hanya menggelengkan terus kepalanya untuk menolak ajakan ini.     

"Baiklah, kalau begitu aku akan bernyanyi sendiri," gumam Liuli Guoguo dengan sedikit kecewa.      

Liuli Guoguou pun mulai membuka mulut kecilnya, lalu bernyanyi, "Hei ya, hei ya! Dik kecil ayo naik dan duduk di atas kereta kuda lalalala, kakak berjalan-jalan di sepanjang jalan lalalala, tali kereta kuda yang manis terus bergoyang! Hei ya, hei ya! Dik, ayo naik dan duduk di atas kereta kuda lalalala, kakak berjalan-jalan di sepanjang jalan lalalala, tali kereta kuda yang manis terus bergoyang!"     

Pao Baobao mendengarkan nyanyian Liuli Guoguo. Lalu, dalam sekejap leher rampingnya yang putih langsung memerah sampai ke wajah kecilnya. Kemudian, dari wajah kecil putihnya, sekarang terus memerah sampai ke telinga kecilnya. Seiring dengan nyanyian Liuli Guoguo yang terus didengarnya, merah di bagian atas tubuhnya semakin menjalar ke seluruh kepalanya.      

Sekarang, seluruh kepala Pao Baobao memerah bagaikan apel merah segar. Astaga, Xiao Guo menyanyikan lagu cinta. Apa dia tidak malu ya bernyanyi lagu cinta? Dia malah bernyanyi dan menari dengan riangnya! batinnya.     

Hari ini, Liuli Guoguo dan sahabat baiknya Pao Baobao duduk bersama dan mengikuti kelas sepanjang hari, dan dia benar-benar merasa sangat senang. Lalu, saat ini dia tidak merasa mengantuk sama sekali, jadi dia pun terus bernyanyi dengan gembira.      

Liuli Guoguo terus menggoyangkan kaki dan tangan kecilnya untuk mengiringi lagu yang dinyanyikan. Dia benar-benar sudah lupa diri, dan sepenuhnya tidak tahu kalau gadis kecil di depannya, wajahnya sudah memerah tidak karuan, dan terlihat seperti apel merah kecil.     

Suara menyanyi yang seperti nyanyian burung oriole ini tiba-tiba berhenti. Liuli Guoguo akhirnya menyadari ini semua dan bertanya, "Eh? Xiao Bao, kenapa wajahmu sangat merah begini?"     

Saat itu, Pao Baobao langsung terkejut dan bingung harus menjawab apa.     

***     

Begitu kereta kuda berhenti, Liuli Guoguo pun berkata kepada Pao Baobao, "Xiao Bao, aku turun dulu untuk menemui kakak Po. Kamu duluan saja kembali ke bangunan Liuli Guoguo. Malamnya, baru kita bermain bersama dan juga mengerjakan tugas bersama-sama!"      

Lalu, Liuli Guoguo pun langsung turun dengan cepat dari kereta kuda, dan berlari ke gerbang kediaman Raja Huayou. Karena dia benar-benar rindu dengan kakak Po-nya. Bahkan sedetikpun, dia merasa kalau akan terlambat untuk bertemu dengan kakak Po-nya.     

"Xiao Guo, pelan-pelan saja larinya! Hati-hati, nanti kamu jatuh, loh!" teriak Pao Baobao yang tanpa sadar langsung ikut turun dan berlari mengejar Liuli Guoguo. Dia takut kalau sahabatnya itu jatuh karena berlari dengan terburu-buru.     

Namun, begitu kaki Pao Baobao baru saja melangkah ke papan depan kereta kuda sambil memegang pegangan kereta kuda dan bersiap untuk melompat turun. Tiba-tiba, dia tanpa sadar berdiri tidak seimbang dan tubuhnya gemetaran, sehingga dia pun langsung jatuh begitu saja dari kereta kuda.      

"Huwaaaaahhhhh..." teriak Pao Baobao.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.