Kakak Po Benar-Benar Khawatir Terburu-Buru
Kakak Po Benar-Benar Khawatir Terburu-Buru
Wajah tampan Raja Huayou yang sangat dingin, muram dan menakutkan dengan aura dingin yang sangat mengerikan, seolah kapan saja bisa membunuh orang hanya dalam hitungan detik. Seluruh dirinya begitu dingin, dan semua yang melihatnya pun menjadi gemetaran dan ketakutan.
***
Putra kecil Na Lanyan juga melihat perbedaan sikap di antara mereka berdua. Dia sangat senang sekali karena dirinya mengira kalau kakak cantik yang sekarang dipanggilnya bibi cantik, akan mencampakkan pria tua yang mengerikan itu.
Dandan pun langsung berlari masuk ke bangunan Liuli Guoguo, dia berpikir kalau dunia ini sungguh besar sekali, dan Liuli Guoguo harus melihat semua itu. Jadi, dia mau bertanya kepada Liuli Guoguo, apakah Liuli Guoguo bersedia pergi dengannya. Jika Liuli Guoguo bersedia, maka dia pasti akan membawa Liuli Guoguo pergi keluar dari tempat ini dan pergi jalan-jalan melihat dunia bersamanya.
Namun, ketika Dandan sedang berlari ke arah bangunan Liuli Guoguo, pengawal Raja Huayou malah mau menghampirinya. Namun, untung saja dia memiliki ayah yang sangat peka dan memahami situasi. Ayahnya dengan secepat angin kemudian segera berlari dan menggendong putra kecilnya itu lebih dulu.
Sebab, Na Lanyan juga merasakan kalau sahabat baiknya, yaitu Xuanyuan Pofan dan istri kecilnya, sedang ribut dan masih dalam suasana hati yang tidak senang. Karena memang suasana di kediaman Raja Huayou benar-benar terasa dingin dan menakutkan.
Na Lanyan lalu meninggalkan beberapa lukisan yang dibuatnya sendiri ketika berada di kediaman Raja Huayou ini untuk diberikan kepada Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. Setelah itu, dia membawa istrinya yang cantik, dan juga putra kecilnya yang bodoh itu pergi dari kediaman Raja Huayou. Namun, menurutnya ini sungguh bentuk ucapan selamat tinggal yang canggung.
***
Ketika Liuli Guoguo dan Pao Baobao sudah selesai mengerjakan PR, mereka kemudian pergi untuk menggoda dan bermain dengan dua chinchilla gendut dan lucu, ketika mereka menganggur dan merasa bosan.
Pasangan suami istri chinchilla ini benar-benar makhluk yang senang dan hobi sekali berhubungan seks. Jadi, Liuli Guoguo, lagi-lagi, lagi dan lagi, melihat Yuan Bao 'menyiksa' Tuan Bao. Tapi, lama kelamaan dia mulai menyadari, setiap selesai melakukan penyiksaan itu, dua chinchilla itu malah selalu langsung tidur dengan begitu bahagia dan mesranya.
Liuli Guoguo pun melihat mereka, lalu memperhatikan dan terus memperhatikan mereka. Entah kenapa dia benar-benar sudah tidak tahan dan malah sangat ingin menjadi seperti mereka yang terlihat begitu dekat.
Aku sangat sangat sangat merindukan Kakak Po. Aku benar-benar ingin mencium dan memeluk Kakak Po lagi. Tapi… Tapi… Aku benar-benar masih belum siap melahirkan seorang anak untuk Kakak Po. Aku takut pantatku dipukul oleh Kakak Po. Aku takut kalau pantatku disodok oleh Kakak Po! Aku takut sekali! Benar-benar takut sekali! batin Liuli Guoguo.
Setelah Xuanyuan Pofan menindih Liuli Guoguo malam itu, tatapan mata elang yang sangat mengerikan tersebut benar-benar membuatnya masih saja ketakutan. Dia merasa kalau tatapan Xuanyuan pofan padanya malam itu tampak seperti lubang yang sangat dalam, yang akan menelannya bulat-bulat.
Oleh karena itulah, Liuli Guoguo mengira kalau Kakak Po ingin menyiksanya seperti Yuan Bao menyiksa Tuan Bao. Dia mengira jika kakak Po-nya ingin punya anak darinya sekarang.
Walaupun Liuli Guoguo sangat merindukan Kakak Po dan sangat ingin melahirkan anak untuknya. Tapi dia masih berumur sepuluh tahun tahun ini. Walaupun ini tidak bisa dibilang masih kecil, tapi setidaknya dia di umur segini masih belum bisa memberikan anak untuk kakak Po. Jadi, dirinya merasa kalau kakak Po terlalu terburu-buru.
Liuli Guoguo lalu duduk di bangku di depan meja mahoni, sambil menggoyangkan kaki kecilnya dan melahap dendeng tumis, abon ikan, ayam krispi, udang asam manis, serta tumis telur madu. Dia melahap semuanya hingga masuk ke dalam perutnya.
Setelah itu, Liuli Guoguo menjilat sudut bibirnya, dan menepuk perut kecilnya yang membuncit, lalu menghela napas. Saat ini dia sedang mengabaikan kakak Po, namun kakak Po juga tidak mencarinya. Ini benar-benar melelahkan dan menyedihkan sekali. Dia merasa kalau dirinya hanya bisa makan banyak hidangan lezat untuk menghibur dirinya sendiri.
Ketika Xuanyuan Pofan berjalan masuk ke dalam bangunan Liuli Guoguo dan melewati dinding bulan, kemudian dia melihat pemandangan ini. Hatinya tertegun, dia pun lalu menaikkan alis tebalnya, serta mengerutkan keningnya.
Awalnya Xuanyuan Pofan berpikir kalau Liuli Guoguo, istri kecilnya ini mungkin ketakutan dengan gerakan tiba-tiba yang dia lakukan malam itu. Karena itulah, istri kecilnya saat ini belum bisa menerima itu semua, dan akhirnya kesal, lalu tak menghiraukannya.
Selama tiga hari berturut-turut, Xuanyuan Pofan benar-benar tidak bisa menyentuh Liuli Guoguo. Tidak bisa menciumnya, tidak bisa menggendongnya, bahkan hanya bisa memandanginya dari kejauhan seperti ini. Hari-hari seperti ini sungguh sangat sulit, dalam sehari entah mengapa terasa setahun lamanya.
Tapi, Xuanyuan Pofan benar-benar tidak mau menurunkan martabat dan harga dirinya untuk membujuk dan menghibur Liuli Guoguo. Jadi, dia ingin kalau Liuli Guoguo akan tenang sendiri. Nanti, setelah istri kecilnya melupakan kejadian malam itu, baru dia akan menemui istri kecilnya dan memeluknya lagi.
Namun sekarang...