Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kamu Itu Yang Bola Berlemak



Kamu Itu Yang Bola Berlemak

2Si persik madu kini sedang mengenakan baju berwarna merah muda. Tangan seputih salju Liuli Guoguo terlihat digandeng oleh telapak tangan besar kakak keenam Xuanyuan Poxi yang mengenakan jubah berwarna hitam.      

Di wajah mungil Liuli Guoguo yang lucu dan imut itu menggantung dua lesung pipi yang manis dan senyuman seindah bunga. Sosok berbaju merah muda dan berjubah hitam lalu berjalan perlahan, menginjak kehangatan cahaya matahari, dan benar-benar pemandangan yang sangat indah, begitu hangat juga mencolok.     

Ini benar-benar membuat Xuanyuan Poxi menghela napasnya, dan juga membuat hatinya meledak-ledak. Huwaaaahhh!!! Kapan istriku akan muncul juga, sih?! Apakah dia adalah kakak Dewi? batinnya.     

"Kakak Xuanyuan Poxi kurus!" panggil Liuli Guoguo dengan manisnya. Tangan kecilnya masih digandeng Xuanyuan Pofan dan mereka sudah sampai di gerbang utama kediaman Raja Huayou.     

"Eh iya! Si persik madu!" jawab Xuanyuan Poxi. Saat dipanggil dengan suara yang begitu manis itu, hatinya seketika terasa sudah meleleh, dan dia pun akhirnya tersadar dari lamunannya.     

"Ayo berangkat!" kata Liuli Guoguo dengan riangnya sambil menggoyangkan tangan kecil putihnya. Dia lalu digendong naik ke kereta kuda oleh Xuanyuan Pofan. Begitu membayangkan kalau dirinya bisa melihat pertandingan di kerajaan Lan Hai, dia sangat senang sekali karena di sana dia juga berniat untuk pergi bermain.     

Xuanyuan Poxi hanya bisa menepuk keningnya dan menerima takdir hidupnya. Dia juga sudah memutuskan, jika di tengah perjalanan dirinya tidak tahan, maka dia akan menghabiskan uangnya untuk pergi ke stasiun kereta hewan sihir demi naik kereta hewan sihir.      

Jika tidak, Xuanyuan Poxi pasti akan kelelahan dan bosan di dalam kereta kuda ini. Dia juga khawatir kalau dirinya akan mati kesal dan iri ketika melihat kemesraan yang ditunjukan oleh kakak keenam dan si persik madu.     

Setelah Xuanyuan Poxi naik ke kereta kuda, Pao Baobao pun mengikutinya naik juga ke dalam kereta kuda. Dalam perjalanan kali ini, dia memiliki beberapa tugas penting, satu menjadi teman bermain Liuli Guoguo, kedua menjaga dua ekor chinchilla.      

Lalu ketiga, yaitu Cui Le dan Ding Xiang bertanggung jawab menjaga peralatan penampilan kecantikan dan elegan Liuli Guoguo. Sedangkan Pao Baobao menjadi pelayan terdekat yang akan selalu di samping Liuli Guoguo. Walaupun Liuli Guoguo tidak mau dia seperti ini, tapi Pao Baobao sangat bersedia dan senang sekali melakukan tugas ini.     

Pokoknya di perjalanan kali ini, Pao Baobao pasti akan menjaga Liuli Guoguo dengan baik. Walaupun ada Raja Huayou di sana, tapi ada banyak hal yang tidak cocok jika harus dilakukan oleh seorang pria seperti Raja Huayou. Jadi, Liuli Guoguo benar-benar bahagia sekali karena bisa membawa Pao Baobao dalam perjalanan ini.     

Pao Baobao baru saja duduk di kereta Kuda, dia lalu mengangkat keranjang bunga itu dan menaruh ke lututnya. Xuanyuan Poxi yang duduk di hadapannya, kemudian menjulurkan kepalanya dan melihat ke dua chinchilla imut yang begitu bulat dan gemuk di dalam keranjang bunga. "Si persik madu, kenapa kamu membawa bola berlemak juga?" tanyanya.     

Astaga kasihan kasihan! Aku benar-benar kasihan sekali, kakak keenam benar-benar tidak mudah menjalani ini, ya. Dia harus berpikir lebih banyak dari pada memikirkan pertandingan kali ini karena harus membawa istri kecilnya yang sangat dimanjakan itu ikut bersama dirinya. Em! Aku juga harus segera mendapatkan istri juga, agar aku juga bisa memanjakan istriku dalam perjalanan seperti ini! batin Xuanyuan Poxi.     

Begitu mendengar ucapan Xuanyuan Poxi ini, dua pasangan suami istri chinchilla di dalam keranjang seketika melirik dan melotot langsung ke arah Xuanyuan Poxi. Kamu itu yang bola berlemak! Dasar semua keluargamu itu bola berlemak! Cih! batin mereka.     

"Han Zi, pangeran kedelapan ini memanggilku lagi dengan sebutan bola berlemak! Aku tidak senang sekali! Aku tidak mau lagi memedulikannya!" kata istri chinchilla sambil memalingkan wajahnya. Lalu bersandar di perut bulat suaminya yang tampan.     

"Jangan marah, istriku sayang! Kita juga tidak akan memedulikannya lagi!" jawab suami chinchilla kepada istrinya sambil menyentuh perutnya yang begitu gemuk.     

"Em em!" gumam istri chinchilla.     

***     

"Ya mengajak mereka untuk menonton bersama pertandingan kakak Po!" jawab Liuli Guoguo kepada Xuanyuan Poxi sambil mengunyah permen di mulutnya.     

"Astaga! Dua bola berlemak ini menonton pertandingan? Yang ada mereka hanya tahu makan saja seharian," seru Xuanyuan Poxi saat menghina dua ekor chinchilla yang ada dalam keranjang bunga dengan kata-kata tak berperasaan.      

Xuanyuan Poxi kemudian mengayunkan tangannya kepada Pao Baobao dan berkata, "Si kecil tiga Bao, sini berikan keranjang bunga itu padaku."      

Setelah mengomel, Xuanyuan Poxi pun mulai bosan sekali dengan perjalanan ini. Dia lalu memainkan dua chinchilla gemuk di dalam keranjang itu. Seketika dia merasa kalau kelihatannya cukup menarik dan menyenangkan saat bermain dengan dua hewan peliharaan itu.     

Pao Baobao juga sudah terbiasa dengan panggilan 'si kecil tiga Bao' ini. Dia tahu kalau hanya akan sia-sia saja menyanggah, lalu membenarkan nama panggilan ini. Dia malas sekali menyanggahnya lagi, jadi dia hanya mengulurkan tangannya yang membawa keranjang bunga untuk memberikan keranjang bunga itu pada Xuanyuan Poxi.     

"Yang Mulia pangeran, tolong hati-hati ya, jangan sampai menjatuhkan mereka," kata Pao Baobao memberi peringatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.