Kakak Po, Aku Mau Dipeluk
Kakak Po, Aku Mau Dipeluk
Ketika Liuli Guoguo mengangkat kepalanya lagi, sebuah telapak tangan besar terlihat mengelus kepalanya, sambil membelai rambut yang begitu tebal, dan ada di atas kepala kecil itu. Lalu, pemilik tangan besar itu berkata dengan suara berat dan lembut, "Liuli Guoguo, ayo pergi."
"Em em!" jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk ke arah Xuanyuan Pofan. Dia lalu menoleh ke arah batu nisan tersebut dan berkata, "Kakak, aku akan menemani kakak Po sampai akhir pertandingan selesai. Setelah itu, aku akan menemuimu lagi!"
***
Hutan Xi Yang terdiri dari rentetan pohon yang mekar di akhir musim semi, dan awal musim panas. Pepohonan di sana suka sekali menggoyangkan dahan dan daunnya di sore hari saat matahari terbenam. Beberapa pohon terlihat sangat tinggi seolah setinggi langit, dan ada juga yang sependek pinus kecil.
Bunga Mu Huan adalah sejenis bunga yang sangat indah, dan memiliki delapan macam warna bunga. Warna putih adalah warna yang paling banyak ada di bunga itu. Wanginya juga sangat khas, dan punya kebiasaan unik yang mirip dengan kebanyakan bunga biasa.
Hanya saja, bunga ini suka tinggal di dalam hutan, khususnya hutan Xi Yang ini. Bunga ini juga punya kebiasaan yang sama dengan nama hutan yang ditinggalinya, yaitu hutan Xi Yang yang berarti hutan matahari terbenam. Karena bunga-bunga tersebut hanya mekar pada saat matahari terbenam saja.
Bunga favorit Liuli Susu adalah bunga Mu Huan. Dan di seluruh penjuru wilayah, bunga Mu Huan di desa Xi ini lah yang bermekaran paling indah.
***
Melihat si persik madu dan kakak keenamnya di hutan sambil berjalan bergandengan tangan tadi, membuat alis Xuanyuan Poxi baru saja naik karena bosan. Kemudian dia meninggalkan bunga Mu Huan yang baru saja dimainkan di tangannya.
Setelah itu Xuanyuan Poxi berlari menghampiri Liuli Guoguo yang berbaju merah muda dan juga Xuanyuan Pofan yang berwajah tampan. Ini juga cukup aneh sekali, padahal dirinya alergi dengan serbuk sari bunga. Tapi dia tidak alergi dengan aroma bunga Mu Huan, malah sebaliknya, dia justru sangat menyukainya.
"Si persik madu! Kakak keenam!" panggil Xuanyuan Poxi.
"Kakak Xuanyuan Poxi kurus!" jawab Liuli Guoguo.
"Oh, akhirnya kalian keluar juga! Domba kecil ini sudah menunggu lama sampai bunga-bunga hampir saja layu, bahkan bulu domba kecil ini juga sudah tidak mulus lagi!" jawab Xuanyuan Poxi dengan menyebut dirinya sendiri 'domba kecil'.
***
Seperti yang dikatakan Xuanyuan Poxi. Jika sepenuhnya menjadi ahli bela diri yang sangat baik, maka bisa langsung naik ke kereta merak terbang. Jadi, cukup terbang tidak lama, kemudian bisa langsung sampai ke kerajaan Lan Hai.
Namun, Xuanyuan Pofan membawa beberapa anak dan para pelayan, khususnya Liuli Guoguo yang masih sangat kecil ini. Istri kecilnya yang telah dirawat dan dibesarkan selama bertahun-tahun oleh Xuanyuan Pofan, membuat tubuhnya terlalu lemah dan juga memiliki sifat yang sangat manja.
Walaupun kereta kuda berfungsi banyak ini berjalan dengan cukup stabil, tapi Liuli Guoguo masih saja tidak bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan ini. Perutnya terasa tidak enak, dia juga sudah beberapa kali muntah. Xuanyuan Pofan sampai ketakutan, serta khawatir dan sangat tidak tega ketika melihatnya.
"Tuan, perjalanannya masih jauh. Karena Nyonya kecil belum pernah bepergian sejauh ini, jadi kalau Nyonya kecil muntah dan tidak enak badan, itu adalah hal yang wajar. Cukup minum beberapa pil penambah stamina dan vitamin, maka kondisinya akan segera membaik. Tuan, tidak perlu terlalu khawatir," kata pengawal kedua belas yang mencoba menenangkan Xuanyuan Pofan.
Ketika pengawal kedua belas melihat Xuanyuan Pofan yang begitu bingung dan sangat khawatir. Tampak jelas ekspresi di wajah tampan itu, yang seolah menunjukkan kalau dia tidak ingin pergi ke pertandingan di kerajaan Lan Hai hanya demi istri kecilnya. Tuan yang memanjakan istrinya ini adalah dorongan hati dan benar-benar hal yang mungkin bisa terjadi. Huh! batinnya.
Tepat selesai muntah dan bibir kecilnya diseka oleh Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo lalu membuka mulutnya sambil membuka lengan tangannya lebar-lebar. Matanya yang besar bagai anggur terlihat mengedip-kedip dan meminta sebuah pelukan. "Kakak Po, aku mau dipeluk," pintanya.
Xuanyuan Pofan kemudian segera menuruti keinginan Liuli Guoguo karena tidak tega melihat istri kecilnya yang sakit itu. Dia lalu memasukkan istri kecilnya ke dalam dekapannya. Pria itu pun memeluk gadis kecil yang mengenakan baju berwarna merah muda dengan lembut di dalam pelukannya untuk beberapa saat.
Melihat gadis itu sakit seperti ini, membuat Xuanyuan Pofan menaikkan alisnya yang tebal. Dia lalu memalingkan mata dan membuka bibirnya, untuk berkata kepada pengawal kedua belas yang berada di sampingnya, "Pengawal kedua belas, pulang ke kediaman. Kita tidak jadi pergi."
Semua orang seketika terkejut ketika mendengar ini. Liuli Guoguo pun langsung menoleh, mengangkat kepala kecilnya dan buru-buru berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Jangan! Kakak Po, kamu tidak boleh tidak ikut pertandingan hanya karena aku! Aku cukup istirahat lebih lama saja, nanti pasti akan baikan!"
Xuanyuan Pofan kemudian memandangi wajah kecil dan pucat seorang gadis kecil yang ada di dalam dekapannya. Dia hanya mengerutkan keningnya dan tidak membalas ucapan Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo setelah itu langsung melompat keluar dari dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Dia lalu memalingkan wajah kecilnya, memanyunkan bibir dan menggembungkan pipinya. "Kakak Po, jika kamu tidak pergi ke pertandingan, aku tidak akan memedulikanmu! Cih!" ucapnya kemudian.