Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pertama Kali



Pertama Kali

0Setelah ketujuh pelayannya menyajikan hidangan yang sangat harum dan berwarna-warni yang sudah dimasak langsung oleh Yan Wu, serta disajikan di atas meja. Yan Wu baru melepaskan delapan lapis celemek masak anti minyak yang ada di tubuhnya. Dia kemudian merenggangkan pinggangnya ke kanan dan ke kiri, lalu berjalan dan melangkahkan kaki kecilnya ke arah ruang makan.     

Air liur Xuanyuan Poxi sudah hampir jadi sungai ketika semua hidangan sudah disajikan. Sehingga, seharusnya dia boleh mulai makan, tapi kakak Dewinya masih belum datang. Kakak dewi cepatlah datang! Aku sudah tidak kuat menunggu lagi! Huwaaahhh! batinnya.     

***     

"Eh, pangeran kedelapan kenapa tidak makan? Apa anda berpikir makanan buatanku tidak enak ya?" tanya Yan Wu yang berbaju serba putih sambil berjalan masuk ke dalam ruang makan.     

"Bukan, aku..." jawab Xuanyuan Poxi. Menunggumu! batinnya setelah itu.     

"Sudahlah, makanlah. Cobalah masakanku. Ini adalah pertama kalinya aku masak," kata Yan Wu sambil duduk di depan meja makan bundar.     

Xuanyuan Poxi seketika membelalakkan mata bulatnya yang setajam elang itu, Apa? Pertama kali masak? Pertama kali, pertama kali, Huwaahhhh! Masakan pertama kalinya diberikan khusus untukku! batinnya. Dia merasa kalau dirinya telah dispesialkan, seketika dia meluapkan kebahagiaannya menjadi gelembung-gelembung yang terbang begitu saja.     

"Makanlah, kenapa masih diam? Cepatlah, silakan pangeran kedelapan mencoba hasil masakan yang aku buat sendiri," kata Yan Wu kepada Xuanyuan Poxi sambil menuangkan bir ke dalam gelasnya, lalu meneguknya.     

Xuanyuan Poxi setelah itu menjawab penuh semangat di dalam hatinya, Siap em em! Tapi, dia bersikap begitu bermartabat, lalu menegakkan duduknya dan berkata dengan anggunnya, "Baiklah."      

Xuanyuan Poxi setelah itu mulai mengambil sumpitnya, mengambil irisan sepotong bebek dengan sumpitnya menggunakan gerakan yang sangat anggun. Namun, baru saja hidangan itu mau masuk ke dalam mulutnya, dia tidak bisa menahan diri untuk berkata kepada Yan Wu terlebih dahulu, "Tabib Dewi, kamu makanlah juga."     

"Tidak usah, aku sudah kenyang makan manisan durian. Aku tidak lapar sama sekali. Apalagi, aku dalam beberapa hari ini dalam masa diet. Setelah malam tiba, aku tidak boleh makan apapun lagi. Pangeran kedelapan silakan makan dan menikmati hidangannya saja," jawab Yan Wu.     

Jangan dong! aku sudah menunggu sangat lama sekali, batin Xuanyuan Poxi. "Hehe, tabib Dewi apanya yang harus diet, kamu tidak gendut kok," katanya setelah itu sambil menarik sudut bibirnya. Dia tidak menyangka kalau kakak Dewinya yang memakai baju serba putih ini ternyata sama dengannya, yaitu sedang bertarung dengan diet.     

"Lihatlah, kamu bilang kalau aku tidak gendut. Tapi kamu tidak mengatakan aku kurus, kan? Yang aku inginkan adalah kurus, bukan tidak gendut," kata Yan Wu kepada Xuanyuan Poxi sambil meneguk lagi birnya.     

Xuanyuan Poxi hanya bisa membatin, Baiklah, kalau kamu tidak makan. Aku akan makan sendiri. Kakak Dewinya ini benar-benar sangat berkarakter, benar-benar punya sifat dan sikap yang sama dengan kakak keempatnya. Padahal jelas-jelas sangat kurus, tapi masih saja setiap hari berkata mau diet! Mau kurus! Wanita benar-benar deh, batinnya.     

Sekarang, barulah Xuanyuan Poxi menyumpit irisan sepotong daging bebek dengan sumpitnya, lalu memasukkan daging bebek itu ke dalam mulutnya. Dia terlihat mengunyahnya dengan penuh harapan. Tapi beberapa detik kemudian, wajahnya yang putih seketika menggelap, lalu tiba-tiba dari gelap berubah menjadi memerah.      

Sial! Asin sekali ini! Berapa banyak garam yang ditaruh di hidangan ini sih, sampai bisa seasin ini?! Apalagi, gila deh! Apa ini daging bebek?! Apa dia ini sedang mempermainkanku, ya?! batin Xuanyuan Poxi.     

"Aku tadi sedang sibuk menyiapkan makanan untuk pangeran kedelapan. Tapi aku belum mendengar apa yang ingin anda katakan. Aku masih tidak tahu mengapa pangeran membawa begitu banyak kristal dalam kunjungan hari ini," kata Yan Wu sambil meneguk bir buatannya sendiri.     

"Pangeran?" panggil Yan Wu ketika melihat ekspresi wajah Xuanyuan Poxi seperti terlihat ada yang salah.     

Xuanyuan Poxi mencoba menahan rasa asin dari daging bebek itu, lalu menelannya dan memasukkan irisan bebek asin itu ke dalam perutnya. Kemudian, dengan berusaha dia mempertahankan ekspresi wajahnya yang tenang. Setelah itu dia menjawab, "Tabib Dewi, begini. Aku hari sabtu akan pergi mengikuti pertandingan Fengyun Sirius tingkat kecil di kota Fenghuang provinsi Jing. Jadi, aku… Aku..."     

Xuanyuan Poxi setelah itu meletakkan sumpitnya. Dia terlihat sangat gugup sekali, dia takut kalau ajakannya ini akan ditolak oleh kakak Dewinya. Jadi, dia tidak tahu harus bagaimana mengatakan hal tersebut.     

"Oh! Aku paham. Apa jangan-jangan pangeran kedelapan datang ke paviliun ini untuk meminta pil pengumpul energi? Tidak masalah, setelah ini aku meminta Zi Rong untuk mengambilkan beberapa pil itu. Hanya saja, pangeran harus ingat baik-baik, pil pengumpul energi ini tidak boleh dimakan saat hari pertandingan diadakan. Kalau tidak, bisa-bisa malah akan menyerang jantung," kata Yan Wu sambil memainkan dan menggulung-gulung beberapa helai rambut yang jatuh di depan pundaknya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.