Menangis Sejadi-jadinya
Menangis Sejadi-jadinya
"Apa yang baru saja kamu katakan? Apa yang kamu maksud dengan tidak punya keberuntungan menikmati berkat?! Apa maksudmu?!" tanya Liuli Guoguo dengan keras sambil menarik kerah baju Nyonya Pao. Mimpi itu terlalu sangat nyata, dan dia selalu merasa kalau itu semua adalah kenyataan.
Nyonya Pao sama sekali tidak menyangka kalau istri kecil Raja Huayou yang begitu diam dan patuh di atas lutut Raja Huayou tadi, dalam sekejap langsung berubah menjadi sangat galak. Hal itu benar-benar sangat berbeda dari gadis imut dan diam sebelumnya, bahkan bagaikan dua orang yang berbeda.
Xuanyuan Pofan juga sangat terkejut. Dia berdiri, lalu menggendong istri kecilnya yang sangat marah dan kesal itu masuk kembali ke dalam dekapannya. Kemudian dia melirik Nyonya Pao yang sedang berlutut di lantai, dan langsung berkata dengan dinginnya, "Aku hanya ingin ucapan yang jujur. Sebenarnya, ada di mana Pao Baobao?"
Tubuh Nyonya Pao langsung gemetaran tidak karuan begitu mendengar suara keras, berat dan dingin Xuanyuan Pofan. Dia yang awalnya ingin bicara bohong, dalam sekejap tidak berani mengatakan satu pun kebohongan. Pria di depannya itu terlalu menakutkan dan mengerikan sekali.
Padahal Raja Huayou yang hanya duduk diam dan tak mengatakan apapun saja, sudah memancarkan aura yang sangat menakutkan dan memberi tekanan besar kepada yang lain.
"Cepat katakan! Sebenarnya, apa yang terjadi dengan Xiao Bao?!" tanya Liuli Guoguo yang mulai panik. Keningnya langsung terlihat berkerut kencang, wajahnya yang imut dan lembut itu jadi terlihat tidak menyenangkan untuk dilihat karena terlalu panik.
Mulut Nyonya Pao gemetaran, dia sangat ketakutan. Hal itu yang membuat mulutnya sulit berucap bagai orang bisu karena tekanan yang diberikan oleh Xuanyuan Pofan. Dia sama sekali tidak mengatakan sepatah kata pun dalam waktu yang lama. Dia hanya tahu kalau dirinya sedang gemetaran tidak karuan.
Xuanyuan Pofan lalu menatap istri kecil yang sangat panik di dalam dekapannya. Seketika dia juga ikut panik dan kasihan saat melihat istrinya seperti itu. Dia pun langsung menutup telinga Liuli Guoguo, lalu memerintahkan pengawal kedua belas yang tak jauh darinya, "Pengawal kedua belas, cepat seret Nyonya Pao keluar dan penggal dia. Karena tidak mengatakan yang sejujurnya, maka dia harus dihukum!"
"Hah?! Tuan ampuni hamba! Ampuni hamba!" kata Nyonya Pao seperti tengah kehilangan nyawanya ketika mendengar ini. Dia adalah wanita yang tidak pernah melihat pertempuran ataupun keributan besar sekalipun. Jadi, begitu mendengar ini, dia pun menjadi sangat ketakutan sampai keluar air kencing dari pantatnya.
"Tuan, istri hamba ini memang bodoh, istri hamba ini bodoh. Hamba, hamba saja yang akan menggantikannya mengatakan semuanya. Pao Baobao, pelayan itu, karena membuat marah dan kesal anak hamba, jadi dia dipukuli habis-habisan oleh anak hamba. Dan sekarang, sekarang dia ada..."
"Apa yang kamu katakan?!"
Belum selesai Tuan Pao berbicara, sekarang kerahnya sudah ditarik keras oleh sepasang tangan kecil dan seputih salju. Tuan Pao lalu mengangkat kepalanya, setelah itu muncul wajah kecil yang sangat imut sekali di dalam pandangan matanya. Wajah kecil itu terlihat penuh dengan kekhawatiran dan juga panik.
Xuanyuan Pofan kemudian mengerutkan keningnya, dia pun lalu berdiri dan menarik kembali Liuli Guoguo yang baru saja berlari keluar dari dekapannya. Setelah itu dia menendang Tuan Pao dengan keras sampai terlempar keluar.
"Pengawal kedua belas, cepat bawa tabib ke sini!" perintah Raja Huayou.
"Laksanakan!" jawab pengawal kedua belas.
***
Pengurus rumah tangga menahan punggung tuanya, tubuhnya gemetaran tidak karuan. Dia memimpin jalan Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo dan juga rombongan lainnya ke ruang penyimpanan kayu bakar.
Ketika pengurus rumah tangga itu membuka pintu yang telah digembok, tampak pemandangan mengerikan Pao Baobao yang tengah terbaring lemah sembari tak sadarkan diri di tumpukan jerami dengan darah hijau yang berceceran di tubuhnya. Pemandangan mengerikan ini langsung masuk ke dalam penglihatan mata besar Liuli Guoguo yang menerobos masuk ke dalam ruangan itu.
Pada saat itu juga, Liuli Guoguo seperti sedang dipukul oleh palu yang berat. Seluruh jiwanya seolah tengah dipukul keras oleh sesuatu sampai menghilang. Dirinya yang masih berumur sepuluh tahun ini, benar-benar belum siap untuk menerima pemandangan tragis seperti itu. Tidak lama kemudian, penglihatan di depannya tiba-tiba menjadi gelap.
Xuanyuan Pofan khawatir kalau Liuli Guoguo ketakutan dan sedih saat melihat pemandangan ini, jadi dia langsung menutup kedua mata Liuli Guoguo dengan tangannya. "Pengawal kesatu! Cepat gendong dia ke kamar!" perintahnya. Suaranya dengan sangat jelas terdengar di telinga gadis kecil dalam dekapannya.
"Laksanakan!" jawab pengawal kesatu.
Pengawal kesatu pun langsung maju, lalu mengangkat gadis kecil yang sangat menyedihkan itu dari tumpukan jerami dan menggendongnya keluar. Pada saat ini, seluruh tubuh gadis kecil yang begitu lembut, tapi penuh dengan luka itu bersentuhan dengan lengannya. Entah kenapa hatinya langsung sedih dan juga panik.
Orang keji dan berhati dingin seperti apa yang bisa-bisanya memukul gadis sekecil ini sampai jadi seperti ini! batin pengawal kesatu sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Dia pun bergegas pergi secepat mungkin sambil menggendong Pao Baobao untuk dipindahkan ke dalam kamar.
Setelah Xuanyuan Pofan selesai memerintahkan pengawalnya, dia merasakan tangannya yang menutup mata Liuli Guoguo tiba-tiba basah. Kemudian dia melepaskan tangannya, menundukkan kepala dan menatap istri kecilnya. Liuli Guoguo yang ada di dekapannya sekarang sudah menangis sejadi-jadinya. Matanya memerah, wajahnya juga tampak sangat muram.
Xuanyuan Pofan setelah itu mengerutkan kening, lalu bergegas membalikkan gadis kecilnya, kemudian menenggelamkan Liuli Guoguo dalam pelukannya sendiri. "Liuli Guoguo, jangan khawatir, teman sekelasmu Xiao Bao pasti akan baik-baik saja," katanya.