Istri Kecilku Sudah Dewasa

Harum Sekali



Harum Sekali

2Bruk!     

Suara dua gumpalan daging bertabrakan terdengar begitu keras.      

"Awww! Aduh, aduh, kepalaku!"     

Pao Baobao yang datang ke dapur dan Liuli Guoguo yang berbaju merah muda juga tampak berjalan mau ke dapur. Kebetulan sekali kepala mereka saling bertabrakan, seperti dua koboi yang tengah bertarung melawan banteng.     

"Xiao Bao?"     

"Xiao Guo?"     

Liuli Guoguo mengelus-elus kening kepalanya sendiri, kemudian bergegas maju ke depan dan memeriksa tubuh Pao Baobao. "Xiao Bao, kamu baik-baik saja, kan? Tabib bilang, setelah kamu siuman dari pingsan, kamu langsung berlari pergi ke dapur. Bagaimana keadaanmu sekarang, apa ada bagian tubuh yang masih terasa tidak nyaman?" tanyanya.     

Pao Baobao melihat kalau Liuli Guoguo yang begitu cemas dan sangat perhatian padanya. Tiba-tiba, hidungnya terasa masam, lalu dia pun langsung memeluk Liuli Guoguo yang berbaju merah muda yang ada di depannya itu.     

"Xiao Guo, kamu benar-benar baik sekali padaku! Kedepannya, aku adalah orangmu! Aku bersedia melakukan apapun, bahkan melayanimu seumur hidupku untuk membalas kebaikanmu!" kata Pao Baobao.     

Kehangatan yang begitu lembut terpancar dari dua orang bertubuh kecil itu. Kemudian, muncul dua lesung pipi yang manis di pipi Liuli Guoguo.      

"Ya ampun, Xiao Bao. Tidak perlu kamu melayaniku seumur hidup. Kamu adalah sahabatku! Kalau sahabat punya masalah, aku tidak mungkin mengabaikannya. Hihihi." kata Liuli Guoguo yang juga membalas memeluk Pao Baobao dengan erat. Dia juga menepuk-nepuk punggung yang begitu kurus, seperti hanya tersisa tulang saja itu dan berusaha menenangkannya.     

Nenek Ye yang sedang memasak di dapur melihat dua gadis kecil yang ada di luar pintu. Dia pun kemudian langsung keluar, lalu berlutut dan memberi hormat kepada Liuli Guoguo, "Hamba memberi hormat kepada istri kecil Raja Huayou."     

Begitu mendengar suara yang lembut penuh kasih sayang itu, Pao Baobao dan Liuli Guoguo baru melepaskan pelukannya. Mereka langsung menghampiri nenek Ye dan membantunya berdiri ketika melihat nenek Ye yang sedang berlutut untuk memberi hormat.     

"Nenek Ye, tidak perlu memberi hormat begini. Kamu adalah nenek Ye-nya Xiao Bao. Kalau begitu, kamu kedepannya juga adalah nenek Ye-ku. Jadi, jangan terlalu menganggapku orang luar!" kata Liuli Guoguo sambil menepuk-nepuk lutut nenek Ye yang penuh debu.     

Nenek Ye terkejut hingga kakinya menjadi lemas begitu mendengar ucapan Liuli Guoguo itu. Dia pun kemudian langsung berlutut lagi dan berkata, "Status hamba sangat rendah, Nyonya kecil ini terlalu mengejutkan hamba."     

Hari ini, sebenarnya nenek Ye akan ditangkap dan diseret ke halaman depan oleh Tuan Pao dan istrinya. Sebab, dia akan dipotong tangannya di depan umum untuk dijadikan contoh pada semuanya akibat dari mencuri. Tapi tidak disangka, dalam waktu semalam, tidak hanya nyawanya sendiri yang terselamatkan, tapi juga Pao Baobao yang bisa terbebas dari semua lautan kepahitan hidup. Karena Pao Baobao tidak perlu lagi terkurung dalam sangkar yang begitu gelap dan kejam ini.     

Sekarang, istri kecil Raja Huayou yang terhormat malah datang ke tempat kotor seperti dapur ini dan mengatakan kata-kata ini kepadanya. Nenek Ye merasa kalau jantung dan hati tuanya hampir saja tidak sanggup menerima berkat dari semua kebahagiaan yang datang dadakan ini.      

Bagi mereka, orang yang berstatus rendah, ketika bisa melihat istri kecil Raja Huayou dan Raja Huayou dari kejauhan saja sudah merupakan hal yang sangat membahagiakan. Namun sekarang, dia malah bisa melihat langsung keduanya dari jarak dekat. Seketika ada perasaan terharu dan tidak percaya di dalam hatinya.     

Liuli Guoguo yang melihat nenek Ye dengan bingung, kemudian dia membatin, Kenapa nenek Ye begitu sopan dan segan seperti ini, ya? Aku sampai tidak tahu sebaiknya harus melakukan apa.     

Pao Baobao dan Liuli Guoguo saling memandang, lalu secara bersamaan, mereka lagi-lagi membantu nenek Ye berdiri.      

Pao Baobao kemudian tersenyum dan memperlihatkan gigi harimau kecilnya. Dia lalu berkata, "Nenek Ye, kamu tidak perlu seperti ini. Ayo cepat bangun! Kalau tidak, itu malah akan membuat Xiao Guo bingung. Kita ke depannya cukup membalas kebaikannya dengan sebaik-baiknya, jadi nenek Ye tidak perlu terlalu segan seperti ini."     

Begitu mendengar ucapan Pao Baobao, nenek Ye berpikir sejenak, lalu mengangguk. Dia bersumpah di dalam hati, kedepannya, jika dia bisa melakukan sesuatu untuk istri kecil Raja Huayou ini. Tidak peduli seberapa kecil urusan itu, dia pasti akan langsung melakukan yang terbaik yang dia bisa.     

Liuli Guoguo melihat nenek Ye yang tidak terlalu gugup lagi. Mata besar bagai anggur itu pun bersinar, dia lalu menatap Pao Baobao dan tersenyum dengan riang. "Bau apa ini? Harum sekali!" tanyanya.     

Hidung kecil Liuli Guoguo langsung bergerak-gerak begitu mencium bau harum masakan, dan dia pun langsung tertarik. Kepala kecil berambut lembut itu langsung menoleh, kemudian dia melihat sebuah kukusan yang cukup tinggi yang ada di atas tungku. Kukusan-kukusan itu tampak begitu panas, mengepulkan asap panas dan memperlihatkan kalau sesuatu yang sedang dikukus itu akan segera matang.     

Nenek Ye melihat mulut kecil Liuli Guoguo yang tampak ingin memakan semua dengan rakus. Hal tersebut tampak begitu lucu sekali, membuat perasaannya jadi ikut senang dan terpesona. Dia pun kemudian berkata sambil tersenyum, "Nyonya kecil, itu adalah bakpao Xiaolong Babao. Sebentar lagi, harusnya sudah matang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.