Nyonya Kecil Sangat Takut Guntur
Nyonya Kecil Sangat Takut Guntur
Salah satu awan menabrak pantat awan yang lain, lalu awan yang ditabrak pantatnya pun memukul awan satunya dan memakinya dengan beberapa kata kotor sambil menyeka keringatnya dan memegang pantatnya sendiri. Kemudian dia kembali berlari dengan cepat untuk kabur dari sana. Gila ya! tatapan mata Raja Huayou yang mulia sungguh mengerikan! batinnya.
Langit yang awalnya kelabu, sekarang sudah kembali cerah dan berwarna biru lagi. Sinar matahari juga kembali muncul dan sinar itu langsung menyinari gundukan di jubah ungu Xuanyuan Pofan.
Gundukan kecil dan imut di jubah bulu ungu itu terlihat bergerak, lalu keluar rambut dan kepala kecil di sana. Mata bulat dan begitu besar bagai anggur itu terus berkedip di wajah itu, kemudian dia bertanya dengan heran, "Eh? Kenapa tiba-tiba hujan yang sangat deras berhenti begitu saja?"
Xuanyuan Pofan lalu meraih telinga kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Karena kamu." Istri kecilnya ini memang sangat takut dengan guntur. Lalu, entah dia mau berbuat apa lagi selain mengusir guntur itu.
"Hah?" gumam Liuli Guoguo. Sebenarnya, ada banyak sekali pertanyaan yang tampak di wajah kecilnya yang imut itu
***
Ketika Pao Baobao sudah siuman dari pingsannya, dia kemudian melihat pengawal kesatu yang memakai baju putih itu di penglihatan matanya. Hatinya pun seketika merasa sangat hangat, seperti ada sesuatu yang memenuhi di dalamnya.
"Nona Xiao Bao, kamu sudah siuman?" tanya pengawal kesatu dengan penuh perhatian sambil berjalan ke samping ranjang Pao Babao. Keningnya yang awalnya sangat berkerut, sekarang langsung mengendur saat melihat Pao Baobao yang sudah siuman.
Pria di depannya yang mendekat ke dirinya, serta perhatian pria itu yang dicurahkan kepadanya membuat wajah kecil Pao Baobao memerah. Demi menyembunyikan rasa malunya, dia pun langsung berbalik dan turun dari ranjang, lalu berkata kepada pengawal kesatu, "Tuan, begini, penyakit, penyakit lamaku kambuh lagi, lalu kamu..."
"Iya," jawab pengawal kesatu secara tiba-tiba.
Wajah kecil Pao Baobao pun langsung memerah lagi. Dia lalu menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal dan berkata dengan tidak enaknya, "Benar-benar telah merepotkan Tuan. Maaf dan terima kasih sekali."
"Tidak masalah. Baguslah kalau Nona Xiao Bao baik-baik saja. Nanti, begitu pulang ke kediaman Raja Huayou, Raja Huayou pasti akan mendatangkan tabib yang sangat hebat dan terkenal untuk merawat dan memeriksa Nona. Jadi, Nona tenang saja," kata pengawal kesatu sekali lagi..
"Hah?" gumam Pao Baobao. Dia sungguh-sungguh tercengang ketika mendengar ini. Jadi, dia pun langsung melambaikan tangannya, membelalakkan mata besarnya dan berkata, "Tidak usah, tidak usah, tidak usah sampai repot-repot seperti itu."
Ya ampun! Apa pria ini sedang menyuruhku berdoa ya?! Raja Huayou sesibuk itu setiap harinya. Mana mungkin dia harus menyia-nyiakan waktunya untuk mengurus aku yang berstatus sangat rendah ini! batin Pao Baobao.
Pengawal kesatu lalu melihat kepanikan pada wajah dan sikap gadis kecil itu. Dia yang sudah mulai terbiasa kemudian tersenyum dingin karena melihat kebingungan Pao Baobao. Jadi, mau tidak mau dia pun berkata, "Nona Xiao Bao tidak usah terlalu segan. Kamu adalah sahabat Nyonya kecil, dan Nyonya kecil peduli padamu. Jika kamu sembuh, maka Nyonya kecil juga akan jadi tenang akhirnya."
"Oh, baik, baiklah," kata Pao Baobao mengiyakan. Karena dia tidak tahu kalau sebaiknya harus berkata apa, dan dia hanya merasa kalau kebahagiaan di hatinya akan segera muncul.
Setelah Pao Baobao mengiyakan, seluruh ruangan itu pun jadi hening. Pengawal kesatu yang berbaju putih serta Pao Baobao pun seketika langsung masuk ke dalam situasi yang cukup canggung. Karena keduanya tidak tahu kalau selanjutnya harus berkata apa.
Pria itu kemudian hanya memandangi mata bulat aprikot Pao Baobao. Tapi, tidak lama kemudian, gadis itu jadi sedikit takut karena terus dilihat seperti itu. Dia pun kemudian menepiskan rambutnya sendiri. Demi menghancurkan kecanggungan di antara mereka, dia pun buru-buru bertanya, "Kakak berbaju putih, apakah Xiao Guo takut guntur?"
"Iya, Nyonya kecil takut guntur," jawab pengawal kesatu dan masih saja memandangi mata bulat aprikot Pao Baobao. Ketika ditanya seperti itu, sebenarnya dia juga ikut bingung. Dia merasa aneh karena Penglaizhou sepertinya tidak ada guntur selama beberapa tahun ini. Namun, hari ini tiba-tiba ada guntur, dan lebih anehnya lagi guntur yang datang dadakan. Sebab, tiba-tiba saja guntur itu langsung pergi dengan cepat.
"Oh," jawab Pao Baobao sambil merapatkan bibirnya. "Tuan, kalau begitu aku pergi ke Xiao Guo dulu! Terima kasih." katanya lagi. Setelah itu, dia pun berlari keluar. Tapi, baru saja menginjakkan kaki keluar dari ruangan itu, kemudian dia berhenti karena telah dipanggil oleh sebuah suara yang berat.
"Nona Xiao Bao," Panggil pengawal kesatu kepada Pao Baobao.
"Iya?" tanya Pao Baobao sambil menoleh. Wajah kecilnya kini juga sudah terlihat sangat merah. "Tuan, apa ada urusan yang lain?" tanyanya lagi.