Hukuman Seluruh Keluarga Pao Meiqing
Hukuman Seluruh Keluarga Pao Meiqing
Xuanyuan Pofan yang masih memandangi istri kecilnya yang ada di depan kerah bulu ungu di dekapannya, lalu menjawab, "Em, boleh kok. Terserah pengawal kesatu, dan tidak perlu khawatir ataupun ragu-ragu." Dia merasa karena mereka bertiga itu, entah sudah berapa banyak air mata yang istri kecilnya keluarkan. Jadi, mereka memang pantas dan harus dihukum.
"Siap, laksanakan!" jawab pengawal kedua belas sambil menggertakkan giginya dan tidak menyangka kalau Raja Huayou bisa secuek ini.
Memang benar sih, Nona Pao Baobao itu sangat kasihan sekali. Tapi, banyak sekali orang yang sangat kasihan dan menyedihkan di dunia ini. Aku tidak tahu kenapa kakak pertama bisa begitu perhatian dengan kasus ini. Bukannya cukup dengan membunuh mereka, maka masalah ini bisa selesai dengan cepat?
Kenapa harus menyiksa mereka dulu. Apalagi, tuan dari kediaman ini Bao Qiangtao, bagaimanapun juga salah satu pegawai pemerintahan tingkat empat di danau Jing ini! Kenapa harus membuat seluruh keluarganya... Huh, sudahlah, sudahlah. Selama kakak tertua dan Raja Huayou bahagia, semua itu tidak masalah, batin pengawal kedua belas.
***
Setelah pengawal kedua belas pergi, gadis kecil di dekapan Xuanyuan Pofan tampak mengangkat kepalanya, mengerutkan kening dan di wajahnya itu seakan tertulis kebingungan yang besar.
Liuli Guoguo lalu membuka mulut kecilnya dan bertanya pada Kakak Po-nya, "Kakak Po, 'Ren Zhi' itu apa? Apakah Ren-nya dari kata bahasa Mandarin yang berarti kualitas? Apakah mau membawa seluruh keluarga Pao ini untuk dijadikan orang berkualitas alias pembantu di kerajaan musuh?" Ketika tadi menguping pembicaraan pengawal kedua belas kepada Kakak Po, dia mendengar dua kata ini disebutkan.
Xuanyuan Pofan mengeratkan tangannya, lalu perlahan menaruh cangkir teh itu ke meja. Kemudian dia hanya bisa tersenyum dan membatin, Istri kecilku ini benar-benar suka berimajinasi, ya? Tapi aku tidak mungkin menjelaskan mengenai kata 'Ren Zhi' padanya. Kata ini terlalu menakutkan karena artinya adalah menghukum orang dengan cara kejam seperti mencongkel mata, memotong tangan dan kaki, serta lidah, dan hukuman kejam lainnya.
Setelah berpikir sejenak, Xuanyuan Pofan pun akhirnya berkata, "Em... Sepertinya seperti itu deh."
"Oh oh! Kakak Po, pengawal kesatu benar-benar kejam sekali! Pengawal kesatu bisa-bisanya memikirkan cara terkejam untuk menghukum ketiga orang itu. Xiao Bao pasti akan sangat senang dan menyukai pengawal kesatu karena ini. Kakak Po, harus memberikan bonus dan hadiah untuk pengawal kesatu ya!" ucap Liuli Guoguo.
"Em, iya," jawab Xuanyuan Pofan mengiyakan. Lalu, istri kecilnya itu digendong dan didudukkan kembali ke bangkunya sendiri.
Setelah kembali di bangkunya, Liuli Guoguo mengambil satu bakpao Xiaolong di tangannya dan mulai makan dengan lahap dan cepatnya. Setelah waktu berlalu beberapa saat, dia juga memasukkan bakpao itu ke dalam celupan gula putih.
Padahal, bakpao Xiaolong Babao rasanya sudah manis, tapi masih saja dicelupkan lagi dan lagi ke dalam gula putih, lalu dimasukkan ke dalam mulut kecilnya. Sebab, Liuli Guoguo benar-benar sangat senang menikmati rasa dari bakpao ini.
Melihat Liuli Guoguo memakan makanan manis dengan sangat gilanya, tiba-tiba Xuanyuan Pofan merasa sangat kasihan pada gigi putih dan kecil istri kecilnya itu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia lalu mengambil semangkuk gula putih di atas meja dan menyembunyikannya di belakang punggungnya.
Tangan kecil Liuli Guoguo tanpa sadar berhenti di kekosongan, karena dia bingung dengan apa yang dilakukan kakak Po-nya. Kemudian dia pun bertanya, "Kakak Po apa yang kamu lakukan?"
"Tidak baik bagi kesehatan gigimu jika terus makan banyak gula," jawab Xuanyuan Pofan sambil menepuk wajah dan pipi Liuli Guoguo yang menggembung. Orang biasanya makan bakpao dengan cuka atau asin-asinan, tapi istri kecilnya ini malah suka mencelupkan bakpao ke dalam gula putih, benar-benar luar biasa sekali.
Setelah menelan semua bakpao yang ada di mulutnya, Liuli Guoguo menggembungkan pipi kecilnya dan melemparkan bakpao di tangan kecilnya kembali ke atas piring kaca, diiringi dengan ekspresi enggan dan kesal di wajahnya. Kepala kecilnya pun menoleh dan dialihkan ke sisi lain, hanya menyisakan bagian belakang kepalanya ke Xuanyuan pofan.
Xuanyuan Pofan seketika itu juga membatin, Hmm, pasti Liuli Guoguo mulai kesal lagi.
"Kakak Po, kamu sudah berubah," Tiba-tiba dari belakang kepala itu mengeluarkan suara.
Lagi-lagi trik ini! Istri kecilku, bisa tidak sih kamu lebih kreatif? batin Xuanyuan Pofan.
"Kakak Po, kamu tidak mencintaiku lagi," kata Liuli Guoguo.
Wow istri kecilku ini semakin hebat saja kemampuan dramanya, batin Xuanyuan Pofan.
"Kakak Po! Kamu, lebih baik pergilah keluar dan cari Liuli Guoguo yang lainnya! Aku tidak ingin jadi Liuli Guoguo-mu lagi! Tanpa celupan gula, Liuli Guoguo ini akan menjadi mangsa ulat. Kakak Po, biarkan aku mati saja," keluh Liuli Guoguo dengan amat berlebihan.
Setelah itu, Liuli Guoguo menjauhkan piring kaca di depannya. Lalu, dia langsung menaruh dua tangannya di meja dan menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya itu, dan menampilkan pertunjukan pura-pura mati.
Xuanyuan Pofan hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah Liuli Guoguo ini.