Ciuman Seumur Hidup
Ciuman Seumur Hidup
Karena bagaimanapun dua anak laki-laki di depan mereka ini tidak setampan dan terlihat baik seperti Chen Chengcheng yang masih bisa diterima. Dua anak laki-laki ini matanya terlihat setajam tikus, dan malah seperti seorang pencuri, lalu yang terasa hanyalah niat yang tidak baik.
"Apa yang ingin kalian lakukan? Kenapa? Apa kalian mau memaksa karena pernyataan cinta mahasiswa pandai Chen Chengcheng tidak berhasil? Aku beritahu kalian ya, jika kalian berani menyentuh kami satu helai saja, kalian pasti akan berakhir lebih mengerikan!" teriak Pao Baobao dengan beraninya dan tanpa sadar langsung menarik Liuli Guoguo ke belakang punggungnya.
Liuli Guoguo telah menyelamatkan nyawanya. Jadi meski Pao Baobao harus mati, dia bersumpah akan tetap berusaha sebisa mungkin untuk melindungi Liuli Guoguo.
Anak laki-laki di sisi kiri yang bertubuh cukup besar kemudian menaikkan sudut bibirnya, lalu tertawa mengejek. "Yoh, adik kecil. Lumayan bagus juga ya. Ternyata kamu tahu kalau Bos kami itu adalah mahasiswa pandai Chen Chengcheng. Kami kira, kalian masih belum tahu kehebatan dari kakak besar kami ini. Karena kamu sudah tahu, lalu apa kamu masih tidak merasa sayang menolaknya? Apa kamu ini buta, ya?! Atau otakmu bermasalah?! Em?!" tanyanya.
"Benar sekali. Adik kecil, kamu bisa disukai langsung oleh kakak besar kami, itu adalah keberuntunganmu! Apa kamu tahu, antrean gadis yang menyukai kakak besar kami bisa sampai ke langit sana!" kata anak laki-laki besar yang ada di sebelah kanan dengan sombongnya. Di sebelah kiri pipinya, ada benjolan besar yang terus bergerak mengikuti mulutnya yang terus berucap.
Melihat hal tersebut, tanpa sadar membuat Pao Baobao yang lama-lama melihatnya menjadi juling. Karena benjolan itu bagaikan sebuah tarian dalam drama.
"Terus, terus kenapa?" tanya Pao Baobao sambil memegangi lengan Liuli Guoguo dengan erat, dan menahan Liuli Guoguo di belakangnya.
Ketika dua anak laki-laki di depannya itu mencoba melewatinya untuk bicara dengan Liuli Guoguo, Pao Baobao langsung bergerak sangat cepat, seperti bermain elang menangkap ayam.
Liuli Guoguo yang berada di belakang Pao Baobao terlihat mengedipkan mata besar bagai anggurnya itu, lalu dia memutar bola matanya. Dia tiba-tiba mendapatkan strategi untuk menghadapi geng Chen Chengcheng ini. Kemudian, mulut kecilnya terlihat melengkung dan tersenyum licik.
"Terus? Hahaha, hari ini sepulang sekolah! Di hutan Feicui, biarkan Bos besar kami ini menciumnya. Begitu dicium, maka dia akan jadi milik Bos besar kami! Tidak boleh menolak ini!" kata anak laki-laki besar dengan tubuh besar itu yang berkata dengan begitu galaknya.
Bos besarku ini, mana pernah dia ditolak mentah-mentah seperti ini?! Aku benar-benar tidak tahan! Martabat geng kami ini tidak bisa ditantang dan diinjak seperti ini! batin anak laki-laki besar kemudian.
Sialan! Logika gila dan kotor macam apa ini?! maki Pao Baobao dalam hati.
Chen Chengcheng ini adalah salah satu mahasiswa terkenal di perguruan tinggi Lushan. Dia memang terkenal romantis, tapi bagi Pao Baobao, cara romantisnya ini sangat menjijikan. Yang ada romantisnya ini sungguh kejam, cabul dan tak bermoral.
Cih! bisa-bisanya dia ingin mencium Liuli Guoguo seumur hidupnya?! Mimpi saja kamu! Entah berapa banyak gadis yang memang bersedia sendiri bersamamu, atau mungkin kebanyakan dari mereka malah karena dipaksa untuk melayanimu! Menjijikan sekali batin Pao Baobao.
Ketika Pao Baobao yang mulai tidak tahan dengan pikiran menjijikkan dari dua anak laki-laki di depannya itu. Rasanya dia ingin segera bergegas maju untuk menampar mereka dengan tangan kosong. Namun, tiba-tiba Liuli Guoguo yang ada di belakangnya berbicara.
Tangan putih kecil Liuli Guoguo menepuk bahu Pao Baobao, lalu berbalik dan berkata kepada Chen Chengcheng yang masih terdiam di tempatnya tadi, sedang meratapi penolakan yang barusan terjadi. Kemudian dia memanggil Chen Chengcheng yang masih belum bisa menerima kenyataan ini, "Chen Chengcheng, kemarilah!"
"Xiao Guo," gumam Pao Baobao yang sedikit terkejut dan ingin menariknya kembali ke belakang punggungnya.
Liuli Guoguo dengan cepat menepuk bahu Pao Baobao lagi, lalu menatap Pao Baobao dan berusaha menenangkan sahabatnya itu dengan tatapan matanya. Tatapan mata itu seolah menunjukkan kalau semua akan baik-baik saja.
Pao Baobao seketika merapatkan bibirnya dan masih saja khawatir. Kemudian dia mencengkeram lengan baju Liuli Guoguo dengan erat. Jika ada masalah, dia pasti akan langsung menarik Liuli Guoguo kembali ke belakangnya.
Chen Chengcheng mendengar suara kecil dan imut yang begitu manis baru saja memanggil dirinya. Baru setelah itu, dia pun langsung tersadar dari lamunannya dan tidak merasakan sakit lagi.