Kakak Yan Wu?
Kakak Yan Wu?
"Terereng!" kata Liuli Guoguo saat mengeluarkan botol abu-abu kecil dari saku pinggangnya dan menggoyangkannya di depan Pao Baobao. "Hehehe, ini adalah bubuk pengusir serigala!" jelasnya.
"Bubuk pengusir serigala?" ulang Pao Baobao sambil mengambil botol abu-abu kecil itu dan memperhatikannya.
Ternyata struktur botol abu-abu kecil itu cukup aneh. Tampaknya, bubuk di dalam botol itu bisa dikeluarkan dengan hanya menekan sebuah tombol di botol itu. Inilah yang baru saja dilakukan oleh Liuli Guoguo tadi. Botol ini tidak perlu penutup botol yang berupa gabus seperti botol obat biasa, dan itu terlihat sangat nyaman ketikai digunakan.
"Em benar sekali! Benda ini dibuat dan ditemukan oleh kakak Yan Wu. Kakak Po membelinya dari kakak Yan Wu dengan menukarkan lima kotak empat kristal jiwa daun musim dingin. Kakak Po memaksaku untuk membawanya. Aku tidak menyangka kalau itu benar-benar akan berguna. Kakak Po sangat pintar dan bagus sekali prediksinya," kata Liuli Guoguo yang menjelaskan sambil tersenyum pada Pao Baobao.
Ketika Pao Baobao mendengar kata-kata 'kristal jiwa daun musim dingin', mata aprikotnya seketika membelalak dengan lebar. "Ya Tuhan! Kristal, kristal, kristal jiwa daun musim dingin? Barang sekecil ini ditukar dengan lima kotak empat kristal jiwa daun musim dingin?" tanyanya.
"Aku juga tidak merasa kalau barang ini layak dengan harga itu. Tapi aku juga tidak bisa apa-apa. Kakak Yan Wu adalah pecinta uang," kata Liuli Guoguo, lalu dia menarik tangan Pao Baobao lagi dan membawanya ke kelas Jianjia. Karena, entah mengapa dia merasa kalau rusa raksasa itu akan segera mengumandangkan aumannya.
Dan benar saja, sedetik berikutnya, raungan rusa raksasa di sekolah Lushan pun terdengar. Liuli Guoguo dan Pao Baobao akhirnya langsung berlari dengan sekencang-kencangnya lagi.
Kelas pertama hari ini adalah pelajaran dari guru pemusnahan. Jika terlambat, maka akan berakhir dengan sangat menyedihkan. Meskipun dua gadis kecil itu berlari kencang, tapi itu sama sekali tidak memengaruhi percakapan mereka berdua,
"Kakak Yan Wu?" tanya Pao Baobao.
"Em benar sekali. Dia adalah wanita tercantik di dunia. Dia tabib Dewi yang terkenal di dunia," kata Liuli Guoguo.
"Apa?! Apa kakak Yan Wu yang tinggal di paviliun Lan Sang? tabib Dewi yang bisa menghidupkan kembali orang mati itu?!" tanya Pao Baobao lagi.
"Em benar sekali," jawab Liuli Guoguo.
Pao Baobao pun dengan cepat memegang dadanya dan membatin, Wow Xiao Guo pernah bertemu tabib Dewi! Tidak aneh. Teman tokoh besar pasti juga adalah tokoh besar! Lingkaran sosial Raja Huayou benar-benar luar biasa hebat!
***
Qin Zhuo dan Dong Hui terlihat mendekat ketika memapah Bos besar mereka, Chen Chengcheng ke dalam uks sekolah Lushan. Begitu mereka masuk ke dalam uks tersebut, mereka hanya pergi ke halaman uks. Di mana, para tabib di dalamnya kebanyakan adalah orang yang sudah tua.
Tapi anehnya, ketika sekarang mereka memasuki uks sekolah ini, mereka hanya menemukan ada seorang nenek tua dan gadis kecil yang cantik. Gadis itu umurnya kelihatannya sama dengan gadis yang disukai oleh Bos besar mereka, mungkin umurnya sekitar sepuluh tahun.
Nenek tua di uks itu sedang memanggang ubi di sekitar kompor karbon, dan semua pemandangan itu membuat Dong Hui dan Qin Zhuo merasa lapar. Meskipun mereka juga merupakan Tuan muda dari keluarga besar dan kaya. Tapi mereka tidak terlalu banyak makan makanan lezat di hari biasa, dan mulut wanita tua itu kelihatannya penuh dengan ubi panggang yang sangat lezat.
Sambil mendengus aroma ubi panggang itu, perut Dong Hui dan Qin Zhuo tiba-tiba segera berbunyi.
Sedetik berikutnya, Bos besar mereka Chen Chengcheng yang ada di antara mereka berdua pun langsung memukul kepala dua anak laki-laki itu. "Astaga! Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian diam saja?! Kenapa tidak segera membawaku masuk ke dalam dan membaringkanku di ranjang uks?!" tanyanya.
Kekuatan bubuk pengusir serigala itu begitu kuat, sehingga membuat wajah tampan Chen Chengcheng terpanggang seperti kaki babi panggang. Matanya bengkak dan tampak lebih besar dari buah persik. Jadi, apa yang bisa dilihat oleh Dong Hui dan Qin Zhuo sekarang, namun Chen Chengcheng tidak bisa melihatnya.
"Oh! Baiklah!" jawab mereka berdua setelah tersadar dari lamunan.
Mereka pun dengan segera membawa Chen Chengcheng berbaring di ranjang uks. Lalu memanggil tabib yang tidak jauh dari situ, yang saat ini sedang menyantap ubi panggang yang baunya harum sekali. Sehingga, tabib itu sama sekali tidak sadar kedatangan mereka bertiga.
"Tabib, selamatkan nyawanya!" kata mereka kemudian.