Istri Kecilku Sudah Dewasa

Yan Wu Cinta Harta



Yan Wu Cinta Harta

0"Silakan masuk, pangeran Xuanyuan Poxi. Enam hari kedepan adalah pembukaan awal musim semi. Nona pemilik paviliun kami sekarang sedang meneliti berbagai pil obat di ruang obat. Harap tunggu sebentar. Kami akan menyuruh seseorang memanggilkan nona paviliun kami ini dan memberitahukan kedatangan pangeran."     

"Iya, iya, iya benar sekali. Tunggu sebentar ya pangeran Xuanyuan Poxi!"     

Hong Yun dan Cheng Xiang satu persatu saling berbicara dengan manisnya sambil tersenyum, dan menarik lengan Xuanyuan Poxi untuk masuk ke dalam ruangan. Mereka mendudukkannya di bangku mawar, seolah takut kalau Xuanyuan Poxi akan melarikan diri dengan kotak-kotak kristal mahal itu.      

Sedangkan, Xuanyuan Poxi merasa sangat bingung, Apa hubungannya meneliti obat dengan awal musim semi? batinnya.     

Setelah Hong Yun dan Cheng Xiang mendudukkan pangeran Xuanyuan Poxi, Hong Yun kemudian berkata dengan suara keras, "Huang Yi! Siapkan teh untuk pangeran Xuanyuan Poxi. Ingat ya, siapkan teh yang sangat bagus itu, teh Long Er dari gunung Xiao."     

Setelah itu muncul satu sosok baru di dalam ruangan tersebut. Yaitu seorang kakak cantik berpakaian kuning, kemudian dia berkata kepada Hong Yun, "Em, baik kakak Hong Yun. Aku akan melakukannya sekarang juga!" Lalu dia melirik ke arah Xuanyuan Poxi, tersenyum dan langsung berbalik untuk menyiapkan teh.     

Cheng Xiang kemudian juga berkata dengan kerasnya kepada salah satu kakak cantik, "Lu Shang, jangan tidur lagi. Kita kedatangan tamu penting. Cepat bawa kue dan camilan ke sini. Bawa dan siapkan kue durian, biskuit durian, permen durian, siapkan semua itu, ya!"     

Setelah Cheng Xiang berkata, dia pun kemudian baru menyadari sesuatu. Dia lalu bertanya dengan malu-malu dan tidak enak kepada Xuanyuan Poxi yang duduk dengan terkejut di sana, "Pangeran Xuanyuan Poxi, maaf sekali ya. Aku sampai lupa menanyakan apa anda suka durian. Karena Nona pemilik paviliun kami ini sangat suka sekali dengan durian. Jadi, begitu terpikirkan manisan dan camilan, kami langsung berpikir apapun yang berhubungan dan terbuat dari durian. Jika anda tidak suka..."     

"Suka! Suka kok!" jawab Xuanyuan Pofan. Namun, dia langsung menyesal setelah mengatakan ini semua. Astaga, apa aku gila, ya? Aku Xuanyuan Poxi ini mana mungkin suka buah itu! Apa aku lupa kalau aku sangat benci dan tidak suka durian! makinya dalam hati.     

"Baguslah kalau begitu! Lu Shang, tambahkan dua mangkuk bubur durian dan sup durian ya. Cepat ya! Jangan membuat pangeran Xuanyuan Poxi menunggu lama. Tidak enak kalau membuat tamu lapar!" teriak Cheng Xiang lagi hingga suaranya menggema di udara.     

Xuanyuan Poxi kemudian tamak menarik sudut bibirnya sambil membatin, Kakak cantik, aku sebenarnya sama sekali tidak lapar.     

"Baik! Ini aku segera menyiapkannya!" jawab seseorang. Namun kali ini, tidak ada sosok baru yang masuk di ruangan ini. Sebaliknya, yang ada malah suara keras yang begitu jelas. Tidak tahu dari mana asal suara itu, yang pasti suara itu terdengar menggema sampai di dalam ruangan.     

Xuanyuan Poxi ingin sekali menepuk keningnya sendiri, tapi dia sangat senang karena merasa kalau akan berhasil. Kata orang, Dewi tabib paviliun Lan Sang ini menganggap uang sebagai hidupnya dan sangat mencintai kekayaan dan harta. Ternyata itu benar sekali, berbeda dari tabib biasa yang lebih memilih menyelamatkan satu nyawa daripada membangun bangunan mewah tujuh tingkat. Pemikirannya itu bermotto, 'Tidak ada uang, tidak ada perawatan dan penyembuhan penyakit'.     

Untung saja Xuanyuan Poxi yang arogan itu sudah mempersiapkan semuanya. Dia sudah mencari tahu dan menyelidiki semua hal mengenai kakak Dewi cantik itu untuk lebih memahami semua hobi dan kesukaannya. Jika Dewi mencintai uang, maka dia akan memberikan uang untuknya. Maka dengan cara begini, itu akan mempermudah dirinya menikah dengan Dewi cantiknya itu. Sekarang Xuanyuan Poxi pun mulai menghayal lagi.     

Qing Hua dan Lan Xiang sudah menerima perintah dari Hong Yun dan juga Cheng Xiang. Mereka pun datang ke ruang obat untuk menemui Nona mereka yang sedang meneliti obat-obatan. Begitu masuk ke dalam, tampak seorang wanita berpakaian serba putih duduk di tepi tungku obat berwarna hijau tua. Pose tubuhnya terlihat sedikit bebas dan santai.      

Salah satu pahanya ditekuk mendatar di lantai, kemudian kaki yang satunya tampak lututnya yang sedang menumpu kepalanya. Sikunya diletakkan di atas lutut dengan telapak tangan, sambil memejamkan matanya. Begitu melihat adegan ini, wanita berpakaian serba putih ini seperti tidak sedang meneliti obat atau berlatih meracik obat. Tapi, dia benar-benar sedang tidur.     

"Nona, seseorang bernama Xuanyuan Poxi datang berkunjung. Hamba sudah menyuruhnya masuk..." kata Qing Hua begitu berjalan masuk ke dalam ruangan.      

Yan Wu tanpa menunggu pelayannya menyelesaikan ucapannya, dia langsung menolak dan malas sekali untuk menanyakan siapa, dan dari mana pangeran Xuanyuan Poxi itu. Kemudian dia menolak dengan berkata, "Tidak mau menemuinya!"     

"Nona, dia datang mengunjungi anda dengan membawa dua puluh kotak berisi macam-macam kristal," kata Lan Xiang. Dia sangat memahami sifat dan karakter Nonanya, jadi dia langsung memberitahu poin pentingnya.      

Mata Yan Wu yang terpejam, seketika itu langsung terbuka, lalu segera berkata, "Suruh dia menunggu aku dua jam!"      

"Laksanakan," jawabnya Qing Hua dan Lan Xiang yang kemudian saling memandang, tersenyum, dan tak mengatakan apapun lagi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.