Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kemurnian dalam Diriku Sudah Tidak Ada



Kemurnian dalam Diriku Sudah Tidak Ada

2Tiga gadis yang bersembunyi di balik pohon besar kemudian mengangkat alis mereka dan membuka mata mereka lebar-lebar. "Wow wow wow, apa yang akan Bos Lin cantik lakukan?! Wah! Wah! Wah!" gumam mereka secara bersamaan.     

Setelah mencium pipi kiri Li Jinyang dengan cepat, Lin cantik juga langsung mencium pipi kanan Li Jinyang. Lalu, ketika mau mencium bibir tipis Li Jinyang, Li Jinyang lebih dulu sudah mendorong Lin cantik hingga terlepas darinya.      

"Lin cantik, gila ya kamu!" kata Li Jinyang. Setelah mendorong Lin cantik dan berteriak keras dengan marah, wajahnya pun langsung berubah semerah buah semangka.     

Tiga gadis yang bersembunyi di balik pohon ikut terkejut dan diam dengan tertegun sambil menutup bibir kecilnya karena sangat tidak percaya. Ya Tuhan, barusan saja Bos Lin cantik melakukan hal yang sangat tidak bisa digambarkan dan dideskripsikan! batin mereka.     

"Kakak Li Jinyang, aku sudah menciummu. Kamu harus bertanggung jawab kepadaku. Kedepannya, kamu harus menikahiku!" kata Lin cantik sambil menarik sudut lengan baju Li Jinyang, lalu menggoyang-goyangkannya.     

Li Jinyang menarik sudut bibirnya, lalu menepis tangan Lin cantik dan berkata, "Kamu ini adalah seorang gadis. Bagaimana bisa kamu tidak paham dan tidak punya rasa malu, sih? Benar-benar tidak masuk akal!" Setelah mengucapkan semua kata-kata itu dengan emosi, dia kemudian berbalik dan langsung berlari untuk kembali ke kelasnya.      

Pada saat ini, suara rusa tiba-tiba terdengar, yang menandakan kalau kelas akan segera dimulai, "Wuhhhh wuhhhh wuhhh."     

Lin cantik menyentuh mulut kecilnya dan bergumam di dalam hatinya, Eh kenapa setelah aku mencium kakak Li Jinyang, kakak Li Jinyang malah terlihat semakin marah, ya? Padahal isi kertas yang diberikan Liuli Guoguo di kantong brokat itu, memang benar-benar tertulis dua kata ini 'Cium dia'. Aku tidak mungkin salah lihat, aku juga tidak mungkin salah ingat. Kenapa bisa jadi begini, ya? Kenapa aku merasa kalau Kakak Li Jinyang semakin membenci dan tidak suka padaku, ya?     

"Bos Lin cantik, jangan berpikir lagi. Ayo sudah mau mulai kelasnya. Ayo cepat segera pergi dari sini, kalau tidak kita nanti akan terlambat!" kata Mao Maocong yang langsung berlari saat keluar dari persembunyiannya dan menarik lengan Lin cantik.     

Lin cantik pun kemudian berteriak karena terkejut ketika melihat ketiga sahabatnya itu muncul di depannya. "Kalian, kalian, kalian dari tadi di sini?" tanyanya.      

Ketiga gadis itu lalu hanya menyeringai dan berkata dengan terbata-bata, "Em, he, he, iy, iya, iya."     

Lin cantik sangat terkejut dan langsung membatin, Aduh mati aku! Jika kakak Li Jinyang tidak menikahiku, aku pasti tidak akan bisa menikah dengan siapapun! Kemurnian dalam diriku sudah tidak ada. Siapa yang masih mau aku coba? Hiks hiks hiks. Kakak Li Jinyang, pokoknya kamu harus bertanggung jawab atasku.     

***     

Liuli Guoguo baru saja pergi dari bangku Pao Meiqing dan kembali duduk ke bangkunya lagi. Dia kemudian melihat Li Jinyang yang masuk ke dalam kelas dengan wajah semerah pantat monyet. Lalu beberapa detik berikutnya, terdengar suara tawa yang sangat keras dari ruangan itu,     

"Hahahahahahahha!"     

"Hahahahahahhahah, hahahahaha!"     

"Li Jinyang, hahahaha. Li Jinyang, kamu memetik stroberi di mana? Memetik dua lagi! Hahahahahaha!"      

Seluruh anak-anak imut di kelas Jianjia tampak tertawa terbahak-bahak tidak karuan bagai orang bodoh ketika melihat bekas bibir merah di pipi kanan dan kiri Li Jinyang. Mereka benar-benar sangat terhibur ketika melihatnya.     

Ma Yifeng yang duduk di depan Li Jinyang langsung menyerahkan sapu tangannya kepada Li Jinyang. Dia pun langsung buru-buru menghapus secara asal-asalan stroberi kecil yang sangat merah di wajahnya. Lin cantik! Kamu benar-benar membuatku marah saja! batinnya.     

"Lin Jinyang, ayo beritahu kami sejujurnya. Apakah itu bekas bibir Lin cantik, ya? Em?! Hahahahahaha," tanya salah satu anak di kelas itu.      

Liuli Guoguo pun ikut melihat dan ikut tertawa terbahak-bahak tidak karuan, hingga tanpa sadar dia membuat cadar di wajahnya terbang dan lepas dari wajahnya. Cadar merah mudanya begitu saja terbang, sedangkan dia masih saja tidak menyadarinya.      

Liuli Guoguo hanya terus-terusan tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang sakit. "Hahahahahahaha hahahahaha..." Astaga hahahahahaha! Lin cantik benar-benar langsung melakukan apa yang telah aku tulis dalam isi kantong brokat itu! batinnya.     

Tidak lama kemudian Liuli Guoguo baru menyadari kalau teman-temannya di kelas yang tadi tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba diam dan seketika suasana di sana menjadi hening. Dan anehnya, tatapan mereka semua tiba-tiba menatap kepada dirinya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.