Istri Kecilku Sudah Dewasa

Xiao Guo, Cadarmu Jatuh



Xiao Guo, Cadarmu Jatuh

1"Xiao Guo, cadarmu jatuh," kata Pao Baobao sambil menusuk punggung Liuli Guoguo dengan kuasnya untuk mengingatkannya. Awalnya dia juga ikut tertawa bersama teman-teman yang lainnya. Namun, dia langsung berhenti tertawa ketika melihat cadar yang dikenakan di wajah Liuli Guoguo sudah tidak ada. Setelah itu, dia juga tidak bisa melanjutkan ketawanya.     

"Hah?!" teriak Liuli Guoguo. Dia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya sambil mencari cadar merah mudanya. Hiks hiks hiks, bagaimana aku bisa setidak hati-hati ini, sih?! Aku sama sekali tidak memperhatikannya tadi! batinnya.     

Hal ini membuat perhatian dan fokus seluruh murid di kelas Jianjia yang awalnya tertuju pada Li Jinyang yang memiliki dua stroberi merah di pipinya, jadi teralih ke Liuli Guoguo yang cadar merah mudanya terjatuh. Semua murid di kelas Jianjia sampai melongo, dan mulut mereka semua sekarang sedang membentuk lingkaran seperti telur ayam.      

Ternyata dia, dia bukan wanita jelek! Ya Tuhan! Apalagi, dia malah, malah sangat cantik sekali, batin mereka.     

Wajah kecil, putih dan lembut, sepasang mata besar gelap bagaikan anggur, kemudian bulu mata panjang yang tebal tampak berkedip dengan indah. Liuli Guoguo bagaikan kelinci putih yang sangat lucu dan lugu. Hidung kecil di bawah mata besarnya sangat mancung sempurna. Lalu, bibir merah muda bagai ceri yang sangat lezat.      

Jika bisa menggigitnya sekali saja, maka tidak akan mungkin ada penyesalan yang tertinggal dalam hidup ini. Tidak ada yang pernah menyangka kalau istri kecil Raja Huayou itu bisa secantik dan seimut ini. Lebih cantik dibandingkan dengan boneka porselen yang cantik dan lembut. Gadis yang begitu cantik sempurna seperti ini, setelah dia dewasa nanti, pasti penampilannya akan sangat menawan.     

Hanya Pao Baobao, Lin cantik dan ketiga sahabat baik Lin cantik saja yang menanggapi hal ini dengan santai. Mereka kemudian menatap teman-temannya yang terpana dan cukup terkejut itu dengan ekspresi wajah, yang seolah mengatakan 'Kalian baru tahu ini ya?'. Karena mereka sendiri sudah pernah melihat paras Liuli Guoguo yang sebenarnya.     

Pao Meiqing yang dihukum berdiri di depan kelas kemudian menjulurkan kepalanya untuk menengok ke dalam ruang kelasnya. Dia sangat penasaran, karena dia mengerti kenapa teman-temannya tertawa terbahak-bahak setelah Li Jinyang masuk kelas dengan dua bekas cap bibir warna merah di pipinya. Hanya saja, kenapa tidak lama setelah itu, kelas Jianjia itu tiba-tiba menjadi hening. Padahal guru pemusnahan yang galak itu belum datang.     

Liuli Guoguo menutup wajah kecilnya dengan tangannya, sambil terus mencari cadarnya. Tapi, ketika sudah mencarinya cukup lama, dia masih saja tidak menemukan cadarnya itu. Pada akhirnya Pao Baobao yang membantunya hingga berhasil menemukan cadar itu.      

"Xiao Guo, gawat ini! Cadarmu kotor," kata Pao Baobao sambil menyerahkan cadar yang ditemukannya di bawah meja kepada Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo menatap cadarnya yang kotor dan penuh debu itu, hatinya pun seketika menjadi sedih dan rasanya ingin menangis saja. Dia lalu mengerutkan keningnya, kemudian memanyunkan bibirnya dan langsung menyimpan kembali cadar itu. Dia pun tidak memasangkan cadar itu lagi ke wajahnya.      

Lagi pula, bagaimanapun semua orang di sini juga sudah melihat wajah sebenarnya yang cantik. Cadarnya dipakai atau tidak, itu sudah tidak terlalu berguna lagi. Setelah berpikir dari sudut pandang lain, Liuli Guoguo pun merasa hal ini juga merupakan hal baik. Karena dengan begini, kedepannya dia tidak perlu lagi mengenakan cadarnya. Dengan begini juga, dia bisa makan camilannya dengan tenang dan nyaman.     

Kalau mengenai Kakak Po, em... Nanti aku beri beberapa ciuman saja, deh. Kakak Po pasti tidak akan marah, deh. Lagi pula aku juga tidak sengaja, cadarku ini kan jatuh begitu saja tanpa sengaja, batin Liuli Guoguo.      

Semua orang terdiam sesaat karena terkejut, lalu mulailah terdengar bisikan-bisikan samar yang memuji kecantikan Liuli Guoguo yang langsung masuk ke telinga Liuli Guoguo.     

"Ternyata istri kecil Raja Huayou cantik sekali!"     

"Aku tidak mengerti deh. Padahal jelas-jelas tidak jelek, malah sangat cantik sekali. Tapi kenapa harus mengenakan cadar?"     

Samar-samar, beberapa anak laki-laki menelan ludah mereka dan berbisik, "Ya Tuhan, tiba-tiba aku iri pada Raja Huayou. Aku benar-benar ingin mempunyai gadis yang sangat imut itu di rumahku. Pasti sangat menyenangkan bisa makan dan tidur bersama dengan istri yang sungguh cantik seperti ini setiap hari!"     

Ketika Liuli Guoguo mendengar bisikan dan omongan dari berbagai pihak ini, wajah kecilnya yang bulat itu kini ikut seperti Li Jinyang, memerah seperti pantat monyet. Meski itu hal yang membahagiakan dipuji oleh semua orang. Tapi menurutku ini sangat, sangat, sangat keterlaluan! Aduh malu sekali aku, batinnya.      

Liuli Guoguo saat ini rasanya ingin sekali menggali lubang dengan tangannya, lalu masuk dan menenggelamkan diri dalam lubang itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.