Istri Kecilku Sudah Dewasa

Menyelamatkan La Da



Menyelamatkan La Da

0Paviliun Lan Sang, ruang kamar utama,     

Ada wanita cantik yang tak tertandingi sedang berendam di bak mandi mahoni besar. Kerutan dan lekukannya menunjukkan keindahan yang dapat membalikkan gunung dan sungai. Tetapi, sayangnya di wajah wanita cantik itu sulit untuk menyembunyikan ekspresi sombongnya.     

Zi Rong menenteng ember kayu berisi kelopak mawar yang kesembilan, kemudian berjalan ke tepi bak mandi merah itu. Lalu, dia pun menaburkan kelopak mawar di ember itu ke dalam bak mandi dengan sangat tak berdaya. Ini adalah kesembilan kalinya, Nona-nya ini berendam dengan mawar.      

Sedangkan pangeran Xuanyuan Poxi yang sedang menunggu di luar sana, terlihat sangat kasihan sekali. Astaga, pemuda ini ya. Siapapun tidak disukai, malah bisa-bisanya menyukai Nona kita ini. Bukannya ini namanya cari penderitaan untuk diri sendiri saja, batin Zi Rong.     

***     

Di sisi lain, di ruang tamu paviliun Lan Sang,     

"Eh, kakak Hong Yun. Pohon kalian ini kenapa begitu hijau?" tanya Xuanyuan Poxi setelah meneguk tehnya. Dia benar-benar kagum dan membuatnya geleng-geleng kepala pada dirinya sendiri. Orang lain selalu bilang kalau kesabaran seseorang itu ada batasnya. Tapi dia merasa kalau teori itu seolah tidak berlaku pada dirinya.      

Hantu saja tahu sudah berapa lamanya Xuanyuan Poxi diam dan menunggu kakak Dewinya itu. Pada hari biasa, jika ada orang yang berani membuatnya menunggu, maka dia pasti sudah akan menghabisi orang itu dan seluruh keluarganya.     

Tapi kali ini, Xuanyuan Poxi bisa-bisanya dengan sabar menunggu kakak Dewinya itu dalam waktu yang cukup lama. Dia bahkan kagum dengan dirinya sendiri yang bisa melakukan ini. Daripada hanya menunggu saja, dia kemudian berinisiatif untuk mengobrol dengan pelayan-pelayan di sini.     

"Em?" gumam Hong Yun yang tidak mengerti maksud dari pertanyaan Xuanyuan Poxi. Apa yang dimaksud dengan 'Pohon mereka di sini kenapa begitu hijau'? Bukannya pohon memang warnanya hijau, ya? Apa pemuda satu ini jadi bodoh karena menunggu Nona terlalu lama, ya? tanyanya dalam hati.     

"Eh kakak, maksudku itu adalah bukannya sekarang ini akhir musim dingin. Kenapa pohon-pohon di paviliun Lan Sang ini begitu hijau? Benar-benar tidak masuk akal," kata Xuanyuan Poxi yang kemudian mengubah pertanyaannya.     

"Oh, tentang ini. Karena pohon-pohon ini telah ditaburi dengan bubuk hijau. Nona kami tidak tahan dan tidak suka melihat pohon-pohon itu menguning dan layu, jadi dia membuat semacam bubuk hijau untuk menghijaukan daun. Kalau tidak, pohon-pohon itu dari dulu pasti sudah menguning dan layu," jawab Hong Yun.      

Pohon-pohon yang ada di paviliun Lan Sang hanya bisa berkata dalam hati, Apa kalian tidak mempertimbangkan perasaan kami semua, huh!     

"Oh begitu," jawab Xuanyuan Poxi dengan kening yang tiba-tiba sudah dipenuhi dengan keringat. Wow, kakak Dewi hebat sekali, bisa sampai membuat pohon jadi hijau ketika musim dingin, batinnya.      

Karena Xuanyuan Poxi bingung dan tidak menemukan topik pembicaraan apapun, jadi dia pun langsung menanyakan hal yang dibingungkannya dari tadi, "Kakak Hong Yun, kalau begitu kenapa penelitian pil obat Nona kalian ini berhubungan dengan awal musim semi?"     

Begitu mendengar pertanyaan ini, senyum di wajah Hong Yun tiba-tiba membeku, "Yang tidak seharusnya ditanyakan lebih baik jangan bertanya!" katanya dengan nada suara yang sangat serius. Saat ini, dia sangat berbeda dengan Hong Yun yang barusan, seperti dua orang yang benar-benar sangat berbeda.     

Xuanyuan Poxi memanyunkan bibirnya dan tidak berani bicara ataupun mengobrol lagi dengan kakak Hong Yun yang cantik itu. Hong Yun yang barusan sungguh-sungguh menakutkan. Seketika, dia seperti seorang suami yang takut berbicara kepada istrinya.      

Namun, pangeran yang begitu arogan itu masih saja penasaran. Cih, ya sudah kalau tidak mau bicara. Jika aku sudah berhasil menjadikan kakak Dewi sebagai istriku. Pertanyaan ini langsung aku tanyakan saja ke kakak Dewi, batin Xuanyuan Poxi.     

***     

Di ruang kamar utama,     

"Nona, penelitian dan pembuatan pil Yin Xue ini terlalu sulit. Lebih baik, bagaimana kalau tidak usah menelitinya lagi. Walaupun Nona tidak mungkin mati, tapi setiap kali hal ini membuat anda menderita seperti ini, hamba benar-benar tidak tega," kata Zi Rong kepada Yan Wu sambil menaburkan kelopak mawar ke dalam bak mandi.     

"Diam, kalau tidak meneliti pil Yin Xue, bagaimana bisa kita mencari La Da!" jawab Yan Wu sambil melirikkan mata phoenix yang jernih itu kepada pelayan yang sedang memakai baju warna ungu. Tatapan mata yang begitu sombong tadi sekarang langsung berubah menjadi tatapan yang dingin.     

Tangan Zi Rong yang menaburkan kelopak mawar tampak bergetar, dia pun buru-buru berkata, "Hamba tahu kalau ini adalah misi kita untuk menyelamatkan La Da di tanah Liu Feng. Tapi, tapi kita bisa menggunakan cara lain."     

Zi Rong sangat khawatir, dia benar-benar tidak ingin melihat Yan Wu lagi lagi menderita karena harus meneliti pil itu. Yan Wu mempunyai OCD, Zi Rong tahu hal ini. Jika ada dua pilihan, pertama membuat Yan Wu kotor, dan kedua, menikamnya dengan pedang tajam. Sepertinya poin pertama akan lebih membuat Yan Wu menderita.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.