Istri Kecilku Sudah Dewasa

Sudah Terbiasa Terlalu Disayangi dan Dimanja



Sudah Terbiasa Terlalu Disayangi dan Dimanja

2Yang paling ditakuti oleh Xuanyuan Pofan adalah gadis kecilnya menangis, karena dia suka kalau gadis kecilnya itu tertawa dan tersenyum. Kemudian dia membungkuk, lalu mengecup pipi Liuli Guoguo yang berlinangan air mata. Setelah itu baru kembali duduk tegak lagi dan berkata dengan lembutnya, "Tentu saja benar, kedepannya kamu tidak usah memakainya lagi."     

Liuli Guoguo langsung merapatkan bibirnya ketika mendengar ini. Karena kulitnya sangat lembut dan putih, sekarang pipinya jadi muncul rona merah karena malu akibat dikecup oleh pria di depannya. Gadis kecil itu diam sebentar, lalu memanyunkan bibirnya dan berkata, "Kakak Po, aku merasa sedikit sedih sekarang, aku mau dipeluk, dipeluk. Oh iya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Kakak Po!"     

Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya, kemudian melihat ke wajah imut, lucu dan manja gadis kecilnya sekarang. Keimutan yang membuatnya benar-benar tidak tega untuk menolaknya, jadi dia hanya bisa menuruti apa kemauan gadis kecilnya ini. Dia pun setelah itu memindahkan Liuli Guoguo ke atas pangkuannya.     

Setelah Liuli Guoguo berhasil mendapatkan pelukan hangat Kakak Po-nya, dia pun memasukkan dirinya ke dalam jubah Xuanyuan Pofan. Dia lalu menarik baju yang ada di dalam jubahnya itu untuk menyeka air mata, serta ingus yang berlinangan di wajahnya.     

Xuanyuan Pofan mengerutkan kening dan terlihat cemberut, lalu membatin, Liuli Guoguo, kamu bukan anak kecil lagi, kenapa kebiasaan burukmu ini masih saja tidak berubah sedikitpun? Sudahlah sudahlah, istri kecilku ini memang sudah terbiasa terlalu disayangi dan dimanja olehku.     

Setelah menyeka ingus dan air matanya di dekapan Xuanyuan Pofan, Liulli Guoguo lalu mengangkat kepalanya dan melihat ke dagu Xuanyuan Pofan. Kemudian dia membelalakkan dan memutar matanya yang besar, setelah itu mengecup dagu tersebut. Dengan segera, dia kembali masuk ke dalam jubah Xuanyuan Pofan dan menyandarkan kepala kecilnya di dada Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan hanya bisa membatin, Liuli Guoguo pintar sekali kamu, ya! Jika bukan karena takut istri kecilnya itu menangis lagi, sudah pasti dia mencubit pantat kecil istri kecilnya itu dengan kencang untuk meluapkan kekesalannya. Karena, ketika istri kecilnya ini mulai nakal, benar-benar sudah tidak karuan rasanya.     

"Kakak Po, aku sudah tidak marah lagi kepadamu. Kamu juga jangan marah kepadaku lagi, ya? Kalau tidak, hati kecilku nanti sedih, lalu bisa-bisa menangis dan sakit hati," kata Liuli Guoguo dengan manisnya sambil bersandar ke dekapan Xuanyuan Pofan.      

Awalnya, Liuli Guoguo ingin menyamankan diri dengan mengganti posisi kepala kecilnya agar nyaman saat bersandar di dekapan Xuanyuan Pofan. Tapi, ketika teringat kalau di baju Kakak Po-nya ada bagian yang digunakannya untuk menyeka ingus serta air matanya, dia pun tidak jadi melakukannya.     

Xuanyuan Pofan menghela napas karena merasa tak berdaya, lalu mengiyakan dengan lembut, "Baiklah." Karena, mana bisa dia tidak menuruti kemauan istri kecilnya. Jika istri kecilnya ini menangis lagi, dia pasti benar-benar akan menampar dirinya sendiri.     

"Em em, Kakak Po memang yang terbaik!" kata Liuli Guoguo dengan begitu manisnya. Dia kemudian tersenyum dan memperlihatkan dua lesung pipi di pipinya. Lalu, dia menoleh dan berkata, "Kakak Po, aku mau seorang pelayan yang menemaniku belajar di sekolah."     

"Em?" tanya Xuanyuan Pofan dengan sedikit bingung, kemudian dia mengiyakan dengan berkata, "Baiklah, besok aku akan mengaturnya untukmu. Kamu mau Cui Le atau Ding Xiang? Atau..." lanjutnya.     

"Aku sudah punya pilihanku sendiri! Kakak Po, aku ingin Xiao Bao. Aku ingin Xiao Bao jadi pelayan yang menemaniku belajar di sekolah!" kata Liuli Guoguo yang tidak lagi bersandar di dada Xuanyuan Pofan. Sekarang dia sudah mengangkat kepalanya ke atas untuk menatap Xuanyuan Pofan.     

"Xiao Bao?" tanya Xuanyuan Pofan.     

"Iya, Xiao Bao, teman sekelasku yang dulu pernah aku ceritakan padamu," jawab Liuli Guoguo.     

"Oh, bukannya dia itu pelayan yang menemani Nona Pao Meiqing dari keluarga Pao itu kan? Kenapa kamu..."     

Begitu mendengar ini, Liuli Guoguo kemudian memiringkan kepalanya karena bingung. Dia tidak menunggu Kakak Po-nya menyelesaikan ucapannya, dan langsung duduk tegak di pangkuan Xuanyuan Pofan sambil menatapnya dengan bingung. Setelah itu, dia pun bertanya, "Eh? Kakak Po, kenapa kamu bisa tahu kalau dia itu pelayan yang menemani Pao Meiqing sekolah? Aku ingat kalau aku belum mengatakan ini kepadamu, deh."     

Ekspresi wajah Xuanyuan Pofan langsung membeku, dia kemudian berdeham sebentar, lalu mencoba membuat alasan untuk Liuli Guoguo dengan berkata, "Kamu pernah menceritakannya padaku, kamu pasti lupa, deh!"     

"Benarkah?" tanya Liuli Guoguo, di otaknya seolah muncul tanda tanya besar. Dia sedikit tidak percaya dengan ucapan Kakak Po-nya.      

Xuanyuan Pofan tahu kalau gadis kecilnya ini umurnya sudah belasan tahun, jadi tidak terlalu mudah untuk dibohongi atau ditipu lagi. Karenanya, dia pun dengan segera mencubit hidung Liuli Guoguo sambil berkata, "Iya, benar."     

Setelah itu, lagi-lagi Xuanyuan Pofan mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata, "Kamu ingin Pao Baobao itu menjadi pelayan yang menemanimu belajar di sekolah? Baik aku mengerti, aku akan menyuruh orang pergi ke danau Jing... Eh itu Em… Di mana tempat tinggalnya Pao Baobao?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.