Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kamu Masih Sangat Kecil



Kamu Masih Sangat Kecil

0Xuanyuan Poxi sangat gembira setelah dia mendengar kalau kakak Dewinya akan memasak untuknya. Tapi, ketika dia memandangi pose duduk Dewi yang sangat cantik tiada tara itu, bahkan terlihat lebih cantik daripada Dewi gunung, dirinya langsung lemas dan runtuh berantakan.     

Sekali lagi, Xuanyuan Poxi mendapatkan kesan baru terhadap kakak Dewi. Kenapa kakak Dewinya ini jadi sepertiku, seperti para pria yang sukanya duduk dengan menyilangkan kaki, batinnya. Dia pun mulai meragukan dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah dia sekarang sedang terpikat oleh Dewi palsu.      

Tapi setelah dipikir-pikir, hal ini semakin memperlihatkan perbedaan kakak Dewi dengan wanita dan orang lainnya. Banyak tabib dengan keterampilan medis yang luar biasa, serta kebanggaan yang luar biasa seperti kakak Dewi ini. Namun, kebanyakan tidak terlalu mementingkan harta dan kekayaan, mereka lebih memilih membantu orang-orang yang membutuhkan atau bisa dibilang merakyat.      

Tapi, kakak Dewi malah sangat mencintai uang sebanyak hidupnya, dan tidak menyembunyikan hal itu. Para wanita yang hebat dan luar biasa terkenal, atau gadis-gadis dari keluarga berada dan kaya raya, biasanya kebanyakan tampak begitu feminim dan sangat lembut ketika melakukan sesuatu, serta sangat terlihat bermartabat.      

Tapi kakak Dewi ini, bahkan mengangkat kakinya, lalu menyilangkannya adalah gerakan yang biasa dilakukan oleh seorang pria, benar-benar langka sekali. Karena jarang sekali ditemukan, jadi benar-benar punya karakter yang khas. Xuanyuan Poxi berusaha menghibur dirinya sendiri dengan berpikir seperti ini, lalu dia tiba-tiba merasa semakin menyukai kakak Dewinya ini.     

"Pangeran kedelapan datang mengunjungiku dengan membawa begitu banyak kristal, apa ada hal yang sangat penting untuk meminta bantuan dariku? Katakan saja, sakit apa? Aku pasti bisa menyembuhkan penyakit pangeran kedelapan dengan sebaik-baiknya!" kata Yan Wu.     

Yan Wu lalu menggoyang-goyangkan kakinya yang disilangkan sambil memakan satu persatu manisan durian yang ada di piring yang saat ini dipegangnya. Tidak lama kemudian, manisan yang ada di piring itu bahkan hampir habis karena dimakan olehnya.     

Xuanyuan Poxi kemudian menarik sudut bibirnya dan berkata, "Eh, bukan, bukan aku yang sakit."     

"Kalau begitu siapa yang sakit? Istrimu? Oh, tidak benar. Kamu masih sekecil ini, harusnya masih belum punya istri," kata Yan Wu sambil mengunyah manisan durian di mulutnya, sehingga suaranya terdengar sedikit tidak jelas.     

Xuanyuan Poxi langsung terkejut dan merasa jengkel ketika mendengar ini, Hah masih kecil? Dia bilang aku masih kecil? Kecil? Sial, dia menganggapku masih kecil! Mana ada aku masih kecil?! Aku sekarang sudah berumur lima belas tahun! Apalagi, bagaimanapun caranya, pokoknya istriku harus kamu! batinnya.      

"Bukan, bukan kok. Tidak ada yang sakit. Aku mencarimu, bukan untuk menyembuhkan penyakit siapapun," jawab Xuanyuan Poxi dengan tak berdaya. Dua mata elangnya yang tajam tampak menatap lurus ke arah Yan Wu yang ada di hadapannya. Cantik! Sungguh sangat cantik! batinnya.      

Wanita terimut di hati Xuanyuan Poxi dulu adalah si persik kecil, yaitu istri kecil dari kakak keenamnya. Tapi sekarang, dia juga telah menemukan wanita tercantik di dunia ini. Di dalam hatinya, Yan Wu adalah wanita tercantik di dunia ini.     

Ketika si persik kecil, Liuli Guoguo pingsan waktu itu, Xuanyuan Poxi kebetulan bertemu seorang wanita bagai Dewi yang memakai pakaian serba putih. Seluruh tubuh Yan Wu ditutup dengan baju putih, dan dia hanya bisa melihat garis-garis samar di wajahnya di belakang cadar putih yang sedikit terawang di bawah topi jeraminya.      

Namun, hanya dengan garis-garis samar di wajahnya itu, Xuanyuan Poxi sangat yakin sekali kalau paras wajah di balik cadar putih itu sangat cantik luar biasa. Sekarang, akhirnya dia bisa melihatnya langsung, dan memang benar-benar cantik seperti yang dibayangkannya.     

Ketika tadi bertemu dengan Yan Wu, Xuanyuan Poxi sangat tertegun. Tapi, demi membuat penampilannya lebih keren, dia berusaha dengan keras untuk mengatur dan menenangkan ekspresi di wajahnya. Tidak disangka, gerakan Yan Wu ketika makan saja juga sudah begitu cantiknya. Walaupun makanan yang dimakannya sekarang terbuat dari durian.     

"Oh? Kalau begitu sebenarnya ada urusan apa?!" tanya Yan Wu. Satu potong manisan terakhir yang ada di piring itu tampak sudah masuk ke dalam mulutnya ketika pertanyaan terakhir ini diucapkan.      

Tiba-tiba, Xuanyuan Poxi menjadi gugup, dan dia tidak tahu harus mengatakan apa, "Em… Karena… Em... Sebenarnya..."     

Ketika Xuanyuan Poxi sedang bicara terbata-bata dan bingung menjawab, Hong Yun dan Cheng Xiang tampak sudah datang lagi. "Nona, semua pelayan dan pegawai yang ada di dapur sudah selesai diberitahu," kata salah satu dari mereka melaporkan.     

"Berbagai alat masak, bahan makanan dan bahan yang diperlukan, semuanya sudah disiapkan dengan baik di dapur agar Nona bisa menggunakannya dengan baik."     

Hong Yun dan Cheng Xiang, satu persatu dari mereka terdengar sedang melaporkan tugasnya masing-masing.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.