Istri Kecilku Sudah Dewasa

Sekolah Lushan (Bagian 4)



Sekolah Lushan (Bagian 4)

0Xuanyuan Pofan memainkan tangan kecil dan lembut Liuli Guoguo dengan mencubitinya. "Tidak perlu takut, nanti kamu pasti akan baik-baik saja kalau sudah terbiasa."      

Liuli Guoguo pun hanya bisa mengelus hidungnya sendiri dan membatin, Hah? Terbiasa? Aku tidak mau setiap hari terus dilihatin seperti ini! Kan jadinya tidak bebas!     

Kali ini sangat berbeda dengan pertemuan terakhir kali ketika di pesta pernikahan. Di pesta pernikahan saat itu, karena semua orang bertemu dengan keluarga kerajaan dan para menteri. Jadi, walaupun mereka melihat Liuli Guoguo, tapi mereka tidak begitu memperhatikan karena berusaha menjaga diri tetap elegan dan bermartabat. Tapi kali ini berbeda.     

Liuli Guoguo melihat banyak sekali para gadis dan para pria muda mengitarinya dari kejauhan. Mata besarnya membelalak, seolah melihat sesuatu yang sangat berharga dan menambah rasa penasarannya.      

Ada beberapa orang yang melongo sampai meneteskan air liur. Ada juga yang berdempetan tidak karuan sampai membuat tanah bersalju itu dipenuhi ciuman jejak kaki. Bahkan, ada juga yang memegang dadanya dan jatuh pingsan. Melihat semua ini, Liuli Guoguo benar-benar tidak tahu harus berkata apa.     

Xuanyuan Pofan baru rela melepaskan tangan lembut Liuli Guoguo setelah tiba di depan ruang kelasnya. Kepala sekolah memberi isyarat ke seseorang yang ada di sampingnya, sehingga ada orang yang menyiapkan sebuah kursi di depan ruang kelas itu.      

Xuanyuan Pofan kemudian duduk sambil menyingsingkan jubahnya, lalu berkata kepada Liuli Guoguo sambil mengangkat tehnya, "Liuli Googuo, masuklah! Aku akan melihatmu dari sini sebentar, setelah itu langsung pergi. Nanti aku jemput ketika pulang sekolah."     

"Oh, em, em!" jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk.     

Kaki kecil Liuli Guoguo pun perlahan masuk ke ruang kelas. Hal ini menyebabkan banyak suara keras teriakan karena terkejut yang terdengar di sana. Sebab, seluruh kelas sangat terkejut dan berteriak histeris karena kagum. Sedangkan murid-murid di kelas lain, rasanya sudah tidak bisa menahan diri untuk menjulurkan kepala mereka lewat jendela agar melihat Liuli Guoguo.      

"Kelas medium, kelas Jianjia itu benar-benar kelas tingkat hebat sekali, ya?! Istri Raja Huayou sampai masuk ke dalam kelas itu, sungguh sebuah kehormatan! Huwaaaahhhh!" bisik salah satu murid dari kelas lain.     

Ketika melihat Liuli Guoguo yang memakai cadar merah muda, mereka semua cukup terkejut dan penasaran. Mereka akhirnya mulai mempunyai banyak pertanyaan, entah kenapa Liuli Guoguo memakai cadar.     

"Eh,eh,eh, Istri kecil Raja Huayou ini sangat aneh sekali, ya?! Kenapa dia menutupi wajahnya dengan cadar?"     

"Masa ini perlu dipertanyakan, sih? Ya pasti karena di wajahnya ada bekas luka terbakar atau luka lainnya, lah. Pasti wajahnya jelek sekali! Kalau tidak begitu, mana mungkin dia tidak berani memperlihatkan wajahnya?!"     

"Em, em, em, masuk akal juga. Pasti wajahnya sangat jelek deh!!"     

"Huwaaaahh! Walaupun dia adalah istri kecil Raja Huayou yang berparas jelek, tapi aku masih saja iri dan kagum dengannya! Huwaaahhh!" kata Pao Baobao yang sekali lagi sangat senang dan begitu antusias sendiri ketika melihat istri kecil Raja Huayou yang satu kelas dengannya.      

Ya Tuhan! Istri kecil Raja Huayou satu kelas denganku! Wow wow wow! batin Pao Baobao. Kepalanya kemudian terlihat miring, lalu tiba-tiba dia jatuh pingsan lagi.     

Pao Meiqing yang ada di samping Pao Baobao melihat jijik kepadanya, dan rasanya ingin memukul pelayan bodohnya itu. Dasar sial, kenapa aku punya pelayan setidak berguna ini, sih?! Apa hebatnya istri kecil Raja Huayou? Cih, dia tidak lebih baik dariku! Jika bukan karena Raja Huayou, istri kecil itu pasti bukan apa-apa! batinnya.     

Guru Li yang duduk di sana pun hanya bisa geleng-geleng kepala, dan rasanya tidak berdaya ketika melihat para muridnya yang terus berteriak histeris dan bergumam sendiri. Dia pun berdiri, lalu memukulkan beberapa kali penggaris kayu panjangnya ke buku. Para murid yang bergumam dan masih berteriak histeris pun langsung terdiam ketika mendengar pukulan penggaris itu.     

Di saat ini, Guru Li sudah berjalan sampai ke samping Pao Baobao yang pingsan itu, lalu dia mencubit Pao Baobao. Dia pun langsung membuka botol minumnya dan menuangkan air dingin di botol itu ke belakang kepala Pao Baobao. Dengan cara inilah, Pao Baobao akhirnya siuman dan benar-benar sangat malu. Wajah Pao Baobao seketika menjadi sangat merah bagai pantat monyet.      

Pao Baobao, kenapa kamu ini sangat memalukan, sih?! batin guru itu kemudian.     

Pao Meiqing yang ada di sampingnya merasa kalau Pao Baobao mempermalukan dirinya. Dia kemudian menunggu sampai Guru Li kembali ke tempat duduknya, lalu mengambil buku tebalnya dan memukulkannya di paha Pao Baobao dengan sangat keras.      

"Aduhh!" teriak Pao Baobao yang segera menutup mulutnya karena takut teriakannya bisa menggema di kelas. Siapa yang tahu, setelah Nona-nya memukulnya, sekarang dia juga mencubit pinggang Pao Baobao dengan keras, sehingga membuat pinggangnya merasakan sakit yang tidak karuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.