Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis Kecil Imut Mengenakan Seragam Sekolah (Bagian 1)



Gadis Kecil Imut Mengenakan Seragam Sekolah (Bagian 1)

1Setelah Xuanyuan Pofan membawa istri kecilnya pergi. Ratu sama sekali tidak melihat putra kesayangannya itu datang menjenguknya sekali pun. Bahkan, satu kalimat untuk pamit pergi saja tidak pernah dia ucapkan. Ratu pun jatuh sakit parah.      

Xuanyuan Poxi lalu menjadi pembawa damai untuk ibunya, dengan terus berada di samping ibunya dan menjaganya selama tiga hari tiga malam. Agar Ratu tidak marah terus dengan kakak keenamnya dan Liuli Guoguo, dia pun terus menghibur dan menenangkan ibunya yang tersayang dengan memijat punggung, serta kaki ibunya.      

Xuanyuan Poxi benar-benar khawatir jika ibunya terus marah-marah, karena yang ada malah mengakibatkan sakit yang berkepanjangan. Dia juga berusaha menceritakan banyak hal baik, serta kata-kata baik tentang Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo di telinga Ratu.     

Setelah Ratu sembuh dari sakit parahnya, dia tiba-tiba mulai meragukan prasangka dan obsesi dirinya. Setiap kali para pelayan ingin memberikan jepit rambut kepadanya, dia akan ragu menerima dan menghentikan para pelayan itu.      

Ratu kemudian menyuruh orang untuk membuang dan membakar seluruh jepit rambut yang ada di Bangunan Kun Ning. Setelah itu, semua jepit rambut pun tidak boleh lagi masuk ke kerajaan. Dan sejak itu juga, dia tidak pernah menggunakan jepit rambut.     

Setelah Ratu melewati hari-hari dengan pikiran kosong dan melamun, akhirnya dia kembali ceria lagi. Tapi, putranya Xuanyuan Poxi yang malah terlihat tidak sehat dengan mata panda yang cukup parah. Kemudian, kepala Xuanyuan Poxi tiba-tiba miring dan dia jatuh pingsan.      

"Xuanyuan Poxi, Cepat, cepat, panggilkan tabib! Cepat!" teriak Ratu dengan panik.     

Sedangkan Raja, dia malah langsung memanggil pembantu dari Selir Meng yang bernama Mei'er dari juru cuci baju. Lalu menarik Mei'er masuk ke dalam istananya dan merubah Mei'er menjadi sangat cantik dan memikat.      

Setelah menikmati pelukan dari pundak harum yang lain, Raja mana mungkin ingat dengan Selir Meng ataupun Selir Lu lagi. Mereka semua bukanlah orang yang penting untuknya. Mereka bahkan seperti asap dari dapur yang melayang bersama dengan kenangan mereka, lalu pergi menghilang.     

***     

Tiga hari kemudian di bangunan tempat tinggal Raja Huayou di Penglaizhou,     

Para pelayan Liuli Guoguo terlihat sibuk tidak karuan di bangunan Liuli Guoguo. Cui Le menyiapkan semua barang yang sudah dibeli oleh Raja Huayou untuk dibawa oleh Liuli Guoguo seperti beberapa kuas bulu serigala, kertas-kertas, tinta hitam, penggerus tinta, dan juga berbagai buku. Seperti buku Jiu Shu Jing, buku Shu Qi Jing, buku Shu Fu Jing dan berbagai macam alat-alat sekolah yang lain. Lalu memasukkan semua itu ke dalam tas Nyonya kecilnya.      

Xiao Denglong juga terlihat memasukkan banyak sekali camilan manis dan lezat, serta permen ke dalam kantong kupu-kupu untuk Nyonya kecilnya. Ding Xiang dan Mo Li tampak membantu Liuli Guoguo untuk ganti baju dengan seragam sekolah. Kemudian mengikatkan tali ikat pinggangnya dengan baik, merapikan rambut, lalu memasangkan topi sekolah yang begitu keren.      

Setelah mengenakan topi sekolah, Ding Xiang lalu memberi Liuli Guoguo lencana dada sekolahnya. Kemudian, karena khawatir Nyonya kecilnya kedinginan, Ding Xiang dan Mo Li juga menambahkan lapisan kerah bulu di seragam Nyonya kecilnya.     

"Hei, Xiao Denglong, apa yang kamu lakukan? Jangan banyak-banyak memasukkan camilan dan permennya! Raja Huayou juga sudah bilang sedikit saja memberikan camilan untuk Nyonya kecil. Apalagi permen, karena jika terlalu banyak makan itu, tidak akan baik untuk gigi Nyonya kecil!" teriak Cui Le.     

Setelah Cui Le selesai mengemas tas sekolah Liuli Guoguo, dia pun berjalan menghampiri Xiao Denglong dan melihat Xiao Denglong yang terus memasukkan camilan ke kantong kupu-kupu itu. Dia terlihat mulai panik ketika melihat itu, Astaga! Perut Nyonya kecil sudah sebesar itu karena makan terus, kenapa masih saja menambah camilan dan permen untuk Nyonya kecil, sih?! batinnya.     

Liuli Guoguo yang berdiri di depan cermin kini sedang dirias dan didandani oleh Ding Xiang dan Mo Li. Dia terlihat merapatkan bibir kecilnya karena ikut gugup ketika melihat adegan itu. Xiao Denglong, rencana besar tentang camilan dan permenku bergantung padamu. Jangan sampai kalah, ya! batin Liuli Guoguo.     

"Tentu saja aku harus memasukkan banyak camilan dan permen karena aku takut, nanti Nyonya kecil kelaparan. Belajar di sekolah kan sangat melelahkan. Sekali pembelajaran bisa menghabiskan waktu dua jam. Jika tidak mengemas banyak camilan, nanti Nyonya kecil kelaparan bagaimana, dong?!" kata Xiao Denglong sambil merapatkan bibirnya. Setelah itu, dia pun mengambil banyak permen dan memasukkannya lagi ke kantong kupu-kupu.     

Mata Cui Le melebar, dia lalu membungkuk dan menyambar kantong kupu-kupu di tangan Xiao Denglong, kemudian menuangkan semua permen dan camilan di dalamnya. Setelah menuangkannya, dia menyisihkan beberapa permen ke samping, dan hanya memilih sepuluh permen serta camilan saja. Setelah itu memasukkannya kembali ke dalam kantong kupu-kupu. Dia sama sekali tidak peduli dengan tatapan mata kesal dan jengkel dari Nyonya kecil dan Xiao Denglong.      

Cui Le lalu mengikat kantong itu dengan erat, kemudian memberikan kantong kupu-kupu itu ke Xiao Denglong lagi sambil berkata, "Raja Huayou sudah bilang kalau Nyonya kecil cuma boleh makan sepuluh permen saja. Jika kamu mau dihukum silakan saja. Tapi aku, Ding Xiang dan Mo Li tidak ingin dihukum."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.