Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bersama-sama Membawa Bayi



Bersama-sama Membawa Bayi

2Bayi...kita? batin Xuanyuan Pofan, seketika dia pun langsung langsung tertegun. Tiba-tiba dia merasa ada beribu bintang bersinar di depannya dan bersinar dengan penuh cahaya harapan. Dia tidak menyangka kalau di kepala istri kecilnya ini dipenuhi dengan hal-hal seperti demikian. Istri kecilnya ini benar-benar memikirkan cukup jauh segala sesuatunya.     

Xuanyuan Pofan tiba-tiba merasa sangat bahagia. Kedepannya, Liuli Guoguo, istri kecilnya ini akan mengandung anaknya. Seluruh hatinya seolah sedang dilumuri madu ketika memikirkan ini, terasa sangat manis sekali.     

"Kakak Po, kenapa kamu tidak bicara? Apa jangan-jangan kamu tidak mau melahirkan bayi denganku?" tanya Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya. Ketika melihat kakak Po-nya diam dan tak bicara, tiba-tiba dia merasa khawatir sekali.      

Lalu, suara yang begitu manis itu menarik Xuanyuan Pofan kembali dari lamunannya, dia kemudian segera melengkungkan bibirnya dan menjawab, "Tentu saja tidak mau."     

Liuli Guogo terkejut, saking terkejutnya hampir saja dia jatuh dari pundak Xuanyuan Pofan. Tapi kemudian, senyuman bagai bunga yang bermekaran itu muncul lagi. Dia mendengar kakak Po-nya berkata, "Tentu saja tidak mau, aku tidak bisa melahirkan bayi. Aku adalah pria. Aku hanya ingin kamu yang melahirkan bayi untukku."      

Aku siang dan malam selalu memikirkannya dan menginginkan hal itu. Setiap saat aku selalu menginginkannya. Tapi seberapa ingin aku melakukannya, tetap saja percuma. Karena kamu masih kecil, batin Xuanyuan Pofan.     

"Hehe, baguslah kalau begitu! Kakak Po, tunggu aku sampai dewasa ya. Nanti aku pasti akan melahirkan seorang bayi untukmu, lalu kita akan membawa bayi kita keliling dunia untuk memusnahkan monster dan hantu demi menyelamatkan dunia!" kata Liuli Guoguo dengan suara riang sambil menggerakkan kaki dan tangannya seperti menari-nari.     

Xuanyuan Pofan tidak menyangka kalau istri kecilnya ini berpikir sangat jauh ke depan. Dia lalu melengkungkan bibirnya untuk tersenyum lebar dan mengiyakan. Mata setajam elangnya itu penuh dengan tatapan kebahagiaan dan kerinduan. Sebab, hari itu pasti akan datang di masa yang akan datang.     

***     

Matahari terbenam, pepohonan hijau yang sudah tua tetap terlihat cantik. Aliran air sungai yang mengalir dengan indahnya juga terlihat di bawah jembatan kecil.     

Tampak sosok gadis kecil yang memakai baju seragam sekolah di belakang punggung pria yang gagah dan tinggi berjubah ungu. Gadis di pundak pria itu sedang mengayunkan tangannya dengan riang, dia juga terus bercerita mengenai banyak hal yang menyenangkan kepada pria tersebut, dia seperti seekor burung kecil yang sedang bernyanyi dengan riang.      

Tuan matahari tersenyum melihat adegan ini, dia pun kemudian segera pergi tidur ke sarangnya. Setelah menghela napas karena iri, dia baru tega membenamkan diri untuk mengganti langit cerah menjadi gelap.     

***     

Begitu masuk ke dalam bangunan Ya di dalam paviliun Chiming, Xuanyuan Pofan pun menurunkan gundukan kecil yang ada di pundaknya. Begitu Liuli Guoguo turun, dia langsung berteriak dengan suaranya yang melengking untuk memanggil pelayannya, "Chun Miao!"     

"Hah?!" gumam Chun Miao yang gemetaran karena terkejut, sebab sudah dipanggil dengan suara keras oleh Nyonya kecilnya. Dia sangat ketakutan dan khawatir, "Nyonya kecil, hamba di sini, ada apa Nyonya kecil?" tanyanya.     

"Apakah Cui Le sudah kembali?!" tanya Liuli Guoguo dengan bersemangat. Karena Cui Le sudah berjanji kepadanya, ketika kembali ke kediaman Raja Huayou, dia akan membawakan makanan khas dan juga hadiah dari desanya. Hari ini adalah hari dimana Cui Le akan pulang ke kediaman Raja Huayou, jadi dia sudah sangat menantikannya.     

Chun Miao lalu menghela napas karena lega, dia kira kalau Nyonya kecilnya akan menanyakan hal yang sangat penting dan besar kepadanya. Ternyata, Nyonya kecilnya hanya bertanya mengenai hal ini. Nyonya kecil, bisa tidak jangan mengagetkan seperti ini? Hamba sampai khawatir dan ketakutan, hamba pikir ada apa, batinnya.     

"Nyonya kecil, Cui Le sudah kembali. Baru saja dia kembali dan masuk ke dalam bangunan ini, lalu Tuan dan Nyonya kecil datang. Mungkin dia sekarang ada di ruang pelayan untuk menaruh barang-barangnya," jawab Chun Miao.     

"Em em, baguslah kalau begitu! Bagus kalau sudah kembali!" kata Liuli Guoguo dengan senangnya.     

"Kenapa? Kamu begitu merindukan Cui Le, ya?" tanya Xuanyuan Pofan sambil meraih telinga kecil Liuli Guoguo dan memainkannya. Dia tidak mengerti mengapa gadis kecilnya itu sangat bersemangat dan senang sekali.     

"Tentu saja! Aku sangat merindukannya sekali. Oh iya, kakak Po, bukannya malam ini ada si kerang yang terhormat itu datang untuk memberikanmu sebuah batu sihir, ya? Kakak Po makan malam saja dengan si kerang yang terhormat itu, aku tidak perlu makan bersama kakak Po, aku akan makan bersama Cui Le!" kata Liuli Guoguo kepada Xuanyuan Pofan dengan bibir cerinya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.